Panas.
Sekujur tubuh Kyungsoo memanas, dia tak tahu bagian mana yang salah. Semua terasa gerah dan ingin sekali melepas seluruh pakaian yang dikenakan.
Sudah basah.
Maksud Kyungsoo, daerah kemaluan. Bahkan tanpa disentuh sedikit pun, itu sudah basah bercecer. Rasa-rasanya ada bagian di dalam sana yang ingin sekali diaduk-aduk.
Semakin ia rasakan, Kyungsoo semakin mengerti apa maksudnya; ini bahkan adalah pelajaran dasar, hukum alam yang sudah ditentukan untuk semua jenis semacam dirinya. Hanya saja, Kyungsoo ingin menepis.
Ini tak pernah terjadi sebelumnya. Bagi seseorang yang normal pun, hal yang semacam ini terjadi di awal usia dua puluh tahun mereka. Kyungsoo sudah dua puluh tujuh, sejak mengetahui dirinya adalah seorang Omega resesif, ia sudah dijatuhi vonis tidak akan merasakan ketentuan alam yang semacam ini.
"Presdir Do!"
Kyungsoo tersentak mendengar suaranya. Aroma tubuh yang menjadi feromon sang lelaki Alpha menyeruak, menusuk dengan begitu jantan. Dengan segera Kyungsoo menarik selimut untuk menutupi tubuh, untuk menghindari bagaimana menyebalkan aroma itu mempermainkan hidung, pula seluruh tubuh; Kyungsoo merasa semakin gatal saja.
"Presdir Do!"
Lelaki itu mendobrak pintu kamar. Kyungsoo tahu dia datang mendekati, duduk di pinggiran ranjang di mana Kyungsoo berbaring dan bergelung di dalam selimut yang tebal.
"Presdir Do? Kau baik-baik saja?"
Tanpa meminta izin, sang Alpha membuka selimut itu untuk memeriksa keadaannya. Kepala semakin pusing dan tubuh semakin bergidik.
"P—Panas ... G—Gatal ... Basah." lirih Kyungsoo terdengar rendah. Tubuh sudah benar-benar tak berdaya.
"Sial!"
Kyungsoo tak tahu apa maksud umpatannya. Jelasnya, sang Alpha membuat dirinya panik lantaran begitu saja datang semakin mendekati.
"E—Enyahlah!" Dengan sekuat tenaga yang tersiksa, Kyungsoo mendoronh tubuhnya.
"Bagaimana bisa aku enyah jika kau seperti ini?!" Sang Alpha tampak kesal.
"Aromamu menyebalkan! Maka dari itu enyah!" Kyungsoo tak mau lelaki ini ada di dekatnya. Dia benar-benar semakin memperburuk keadaan.
Sang Alpa menolak menjauhkan diri. "Itu karena kau sedang di puncak heat-mu. Feromonku jelas saja mengusikmu!"
Tak perlu diberitahu pun, Kyungsoo sudah keadaan yang semacam ini. Dia hanya tak tahu solusi lantaran ini adalah yang pertama kalinya. Kyungsoo bahkan menolak; menepis kenyataan, sembari menepis tangan besar yang akan merabanya. "T—Tidak mungkin! Aku tidak mungkin heat! Aku adalah--"
"Beta?!" Dengan cepat sang Alpha memutus kalimat Kyungsoo dan dia pun berdecak semakin kesal. "Berhentilah membohongi diri sendiri! Yang begini bukan demi kebaikanmu, ini akan membahayakan dirimu!"
Sang Alpha kembali membuatnya tersentak. Padahal selama ini Kyungsoo menutupi identitas bahkan aroma feromonnya sebisa mungkin agar orang-orang tak mengetahui, akan tetapi Alpha yang satu ini tampak tak terkejut dan sudah mengetahui sejak lama.
"H—Hentikan! A—Aku adalah resesif! Aku infertil! Aku tak mungkin heat! Selama ini pun, aku tak semacam itu!" Kyungsoo memekik, memberitahukan hal yang sebenarnya; untuk menghentikan tangan besar yang berusaha menelanjanginya.
Menjadi seorang Omega saja sudah begitu menyebalkan. Kyungsoo benci masa yang semacam ini, yang mereka sebut masa heat. Namun, sedikit lega kala orang-orang medis itu menyatakan dia seorang resesif yang berpotensi besar mengalami kemandulan sehingga tak perlu disibukkan oleh keadaan heat. Kyungsoo tak tahu mengapa kini tiba-tiba datang, bahkan di usianya yang sudah lebih dari satu perempat abad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Finnimbrun
Fanfiction[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Tujuan hidup Kim Jongin hanya satu; menghancurkan keluarga Beta yang telah menghancurkan k...