17. Kekhawatiran

6.2K 729 291
                                    



Kyungsoo merebahkan tubuh Alpha-nya di atas sofa ketika sampai di rumah. Ia sudah menyuruh Oh Sehun pulang dan mengatakan bisa mengurusi Kim Jongin sendiri saja.

Kyungsoo membuka sepatu yang dikenakan sang Alpha, pula membuka jaket dan beberapa kancing kemejanya.

"Kau ini kenapa? Mengapa mabuk-mabukan? Dasar bodoh!" Omelan terlontar se, meskipun ia tahu itu percuma. Akan tetapi, ia tak bisa membohongi isi hatinya. Kyungsoo begitu khawatir terhadap sang Alpha.

"Do Kyungsoo ... Do Kyungsoo ...." Lamat-lamat terdengar lirih rendah dari bibir sang Alpha.

"Eum, aku di sini! Kau bodoh! Berengsek!"

Sang Alpha membuka mata dan menoleh ke arahnya. Dalam persekian detik mata mereka bersirobok lekat.

Kyungsoo lantas dibuat tersentak oleh ia yang menggulung dan mengempas tubuh Kyungsoo di atas ranjang, tepat berada di bawah kungkungannya.

"Do Kyungsoo adalah milikku! Kim Jisoo adalah anakku! Bukan anak orang lain!"

Amarahnya terlihat jelas menghujam Kyungsoo. Mata elang menusuk tajam menghujam, tatapannya dalam hingga ke iris mata Kyungsoo.

"Jisoo milikku! Anakku! Sampai kapan pun dia tidak bisa menjadi anak orang lain! Aku tak akan pernah merelakannya!"

Mata itu semakin penuh amarah. Kyungsoo tahu ini kesalahannya. Seharusnya Kyungsoo membicarakan lebih dulu pada Kim Jongin sebelum ia menyetujui ide Oh Sehun tentang pengakuannya pada publik. Kyungsoo sudah menebak Kim Jongin tak akan baik-baik saja setelah mendengar berita di televisi tadi.

"Baiklah. Ini kesalahanku, aku minta maaf. Ayo kita bicarakan baik-baik," ucap Kyungsoo sembari membantu ia untuk bangun dan berhenti menindih.

Namun, tampaknya sang Alpha tak bisa diajak berkompromi. Dia malah kembali mengempas tubuh Kyungsoo dan bahkan menarik celana piama Kyungsoo hingga batang kemaluan tersibak.

"Kim Jongin! Apa yang kau lakukan?!" Kyungsoo memekik dan memberontak.

Akan tetapi, Alpha-nya menjadi buas. Lelaki itu menggenggam erat kelamin Kyungsoo bersamaan dengan kejantannya yang begitu besar. "Lihat! Kau milikku! Hanya aku yang bisa melakukan ini padamu!"

"Anghh! Ahh!"

Selanjutnya, Kyungsoo tak dapat menahan desahan. Sang Alpha mulai mengguncang kedua penis yang berada dalam genggamannya, dengan begitu cepat.

"Enghh! Eunhh! Hentikan!"

Kyungsoo menggigit bibir. Yang seperti ini saja membuatnya gila. Akal sehat menyuruh berhenti, tetapi gerak tubuh sama sekali tak berfungsi, mereka mengabaikan akal sehat; bahkan aksi memberontak Kyungsoo terhenti, kaki malah bergemetaran menikmati setiap sentuhan Kim Jongin.

"Ohh!"

Hangat dan mengelitik. Batang kejantanan besar yang bersentuhan dengan milik Kyungsoo mencipta rasa hangat. Guncangan demi guncangan yang dilakukan sang Alpha begitu mengelitik; naik dengan cepat ke ubun-ubun, menghancurkan akal sehat. Kyungsoo terbuai oleh rasa yang nikmat.

"Kau milikku!"

"Ohh! Ahh—Aku milikmu, Kim Jongin! Ahh! Aku ingin! OHH!"

Kyungsoo semakin gila. Hanya dengan sentuhan tangan saja ia sudah ingin berorgasme. Kepala penisnya membengkak dan memerah.

"Kau milikk—Aargh!"

Kim Jongin pun begitu. Roman wajah memerah diliputi hawa nafsu. Dia meringis menunggu sesuatu yang akan bertumpah.

Luscious FinnimbrunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang