"Dokter?"
Kyungsoo memanggil Dokter yang tengah memeriksa keadaan Jisoo di dekat ranjang kecilnya. Dengan cepat, si doktee mengangguk seraya menyerahkan Jisoo pada salah seorang perawat untuk merebahkan di atas ranjangnya. Setelah itu, sang dokter datang mendekat.
"Bagaimana Kyungsoo ssi?" tanya sang dokter dengan ramah. "Apa ada sesuatu yang sakit di tubuh Anda?"
Sebelum berucap Kyungsoo melirik kamar kecil di sisi ruangan. Suara gemercik air di sana, menandakan sang Alpha tengah membersihkan diri. Kyungsoo pun tak ingin pertanyaan yang akan ia tanyakan pada sang dokter didengar oleh lelaki itu. Memalukan.
"Ini? Apa akan keluar? Ini sakit." Kyungsoo memegangi kedua buah dadanya.
Ini sudah hari kelima pasca kelahiran Jisoo. Kyungsoo merasakan beberapa perbedaan di tubuhnya. Terutama pada bagian dada yang tiba-tiba saja menegang dan bengkak. Menilik bagaimana kebanyakan orang setelah melahirkan, bagian itu akan mengeluarkan cairan susu.
Sang dokter mengerti maksud Kyungsoo, tetapi ia tersenyum sebelum menjawab. "Anda adalah Omega yang baru saja melahirkan, wajar saja jika terjadi perubahan di bagian payudara, sama saja seperti Omega lainnya, tidak lelaki maupun perempuan. Karena kelenjar susu dan salurannya berkembang selama proses kehamilan." Dokter mulai menjelaskan.
"Namun, dikarenakan jenis kelamin pertama Anda adalah lelaki. Ini akan sulit." Dokter menjeda ucapan, rona di wajah Kyungsoo bahkan menjadi sendu. Ia tahu ini akan terjadi. Ia tahu ia tak dapat memberikan air susunya untuk Jisoo.
"Lelaki bisa menghasilkan cairan susu, tetapi itu tidak cukup untuk menyusui seorang bayi. Itulah mengapa akan sulit, Kyungsoo ssi."
"Lalu? Bagaimana dengan Jisoo?" Kyungsoo bertanya, dia cukup khawatir jika anaknya tidak diberi asupan yang sehat.
"Kami akan memberinya nutrisi dan formula yang menyerupai air susu ibunya. Ah, jika Kyungsoo ssi bersikeras ingin Jisoo mendapat air susu ibu yang asli, sebaiknya Kyungsoo mencarikan wanita Omega yang juga sedang menyusui untuk membantu menyusui Jisoo."
Kyungsoo ingin bertanya lagi, tetapi lelaki tampannya sudah bersiap-siap membuka pintu bilik kamar mandi sehingga dengan cepat ia mengucap terima kasih pada sang dokter. "Baiklah. Saya mengerti, terima kasih, Dokter." Kyungsoo pun ingin sang dokter dan perawatnya cepat keluar dari kamar rawat inapnya sebelum mereka menangkap bagaimana tubuh atletis sang alpha yang bertelanjang dada selepas mandi. Kyungsoo tak ingin merugi.
Beruntung sang dokter dan perawatnya berpamitan untuk meninggalkan kamar Kyungsoo, selaras sang Alpha membuka pintu kamar mandi di pojok ruang rawat inap Kyungsoo.
"Kudengar kau bicara dengan Dokter. Sudah selesai?"
"Kenapa? Kau ingin bertemu dengan dokter cantik dengan bertelanjang dada semacam itu?" Kyungsoo mendelik.
"Sayang, kau berprasangka." Sang Alpha berdecak rendah sembari meraih tas bawaannya. Dia dengan segera memakai setelan kerja sebelum Kyungsoo mengamuk kembali.
"Aku menyuruhnya pergi sebelum mereka terpesona denganmu dan lantas mengganggu hidupmu. Seharusnya kau berterima kasih, aku membantumu!" Kyungsoo berucap dengan decakan kesalnya. Gengsi sekali untuk mengatakan jika ia tak ingin orang lain menikmati aset miliknya.
Sang Alpha terkekeh kecil dibuatnya. Ia datang mendekat dan mengecup dahi Kyungsoo dengan mesra. "Terima kasih, Sayang," ucapnya lantas kembali membenahi tatanan kemeja.
Padahal, Kyungsoo ingin ia mencium di bibir. Rasanya akan nikmat dan nyaman. Terlebih, sang Alpha selalu memanggilnya dengan sebutan Sayang akhir-akhir ini, Kyungsoo benar-benar merasa tenang dan nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Finnimbrun
Fiksi Penggemar[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Tujuan hidup Kim Jongin hanya satu; menghancurkan keluarga Beta yang telah menghancurkan k...