"Kumohon, jangan pergi. Tinggallah di sini bersamaku ... aku menginginkanmu."
Kyungsoo tergemap. Bukan hanya karena feromon maskulin yang menguar; akan tetapi, oleh ulah ucapan lembut sang Alpha, bersamaan dengan pelukan hangat yang begitu lekat.
Rasa hati begitu berdesir, detak jantung sudah tak keruan. Kepala sedikit pening oleh feromon yang menusuk, belum lagi Kyungsoo harus menderita lantaran perut begitu terasa tergelitik. Demi Tuhan, ini pertama kali di dalam hidup Kyungsoo merasakan pelukan hangat yang semacam ini; memorak-porandakan pikiran.
Sang Alpha mengangkat wajahnya kemudian. Mereka saling bersitatap begitu lekat hingga wajah Kyungsoo terpancar jelas di bola matanya. Ia baru tahu jika sang Alpha memiliki netra yang indah, pula begitu tajam dan tegas.
Sedetik kemudian Kyungsoo dibuat tersentak oleh bibir lelaki Alpha yang sudah bertengger di bibirnya. Mata mendelik kala Alpha itu melumat mesra daging bibir lantas menjulur lidah untuk mengajak lidah Kyungsoo beradu.
Di saat itu Kyungsoo tersadar. Ia memberontak, memukul dada sang Alpha hingga kecupan dan pelukan mereka terlepas. Kyungsoo mendorong tubuh besar itu menjauh sebelum ia melangkah terburu-buru untuk melarikan diri.
Sebenarnya itu percuma saja; karena baru beberapa langkah saja Kyungsoo berhasil melarikan diri, tangan besar itu kembali menangkap dan memeluk erat dari belakang punggung.
"Bukankah sudah kukatakan untuk tidak pergi. Aku sungguh membutuhkanmu." Wajahnya bersandar di pundak Kyungsoo. Bibir beraroma alkohol itu mulai dengan nakalnya mencium leher dan tengkuk.
"K-Kim Jongin!"
Kyungsoo ingin mengelak, namun tak mampu. Aroma feromon itu semakin melemahkannya. Leher tergelitik oleh kecupan demi kecupan dan tangan nakal itu sudah berhasil melucuti kancing piama tidur dan mulai menggerayangi perut Kyungsoo.
"J-Jangan ... k-kau berengs-"
Umpatan Kyungsoo gagal terlontar lantaran sang Alpha meraih wajah Kyungsoo untuk berbalik dan mulai memberikan ciuman bibir dari belakang punggung.
Dia melumat, mengecup, menggigit, menjilat lidah, beradu dan berbagi saliva yang kemudian tercecer di sisi-sisi bibir Kyungsoo.
"U-Umh!"
Kyungsoo semakin gelisah ketika tangan yang menggerayangi sudah sampai di puting susunya; memilin, mencapit, dan memelitir. Demi Tuhan, itu menggelitik sehingga membuat Kyungsoo menggelinjang hingga ke ubun-ubun.
"H-Hei! Umchh!"
Ingin meneriaki, tetapi gagal lagi. Bibirnya masih teraniaya. Kali ini bersamaan dengan sang Alpha mesum yang sudah berhasil menarik lepas celana piama Kyungsoo hingga jatuh sebatas tumit kaki.
Kyungsoo sendiri tak tahu naluri apa yang merasuki, sehingga kini ia malah sudah menunggik rendah; menyerahkan bokongnya untuk sang Alpha. Bahkan batang penis yang besar itu, sudah terasa bersentuhan dengan kulit bokong Kyungsoo. Terjepit di antara dua bokong yang sintal.
Kyungsoo benar-benar tak ingat bagaimana gilanya mereka sebelum-sebelum ini lantaran Kyungsoo di kerumunin nafsu bejat masa heat manakala mereka melakukannya.
Namun, kali ini berbeda. Kyungsoo benar-benar dalam keadaan sadar seratus persen. Kyungsoo bisa merasakan batang kelamin itu begitu raksasa, terjepit di antara bokongnya.
"Kim Jongin, hentikan!" Kyungsoo langsung menghardik ketika sang Alpha melepas kecupan.
"Ti-Tidak bisa. Aku sudah tak bisa menahan." Namun, sang Alpha malah menggila. Dia terus menggesekkan penis besar itu di antara kedua bokong. Dia juga menarik kedua lengan Kyungsoo ke belakang punggung sehingga membuat posisi Kyungsoo semakin menunggik saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/189360580-288-k277531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Finnimbrun
Fanfiction[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Tujuan hidup Kim Jongin hanya satu; menghancurkan keluarga Beta yang telah menghancurkan k...