"Mama!"
"Mama!"
Kyungsoo menggeliat, sedikit mengerang, dan mencoba membuka matanya, ketika mendengar suara mungil yang sudah ia hapal di telinganya.
"Mama!"
"Jisoo ya? Kau bangun?" sapa Kyungsoo dengan nada khas seseorang yang baru sadar dari tidurnya. Dia bahkan menguap dan mengucek mata.
Sang anak kesayangan bahkan sudah merangkak naik di atas perut Kyungsoo. Sudah menjadi kebiasaan Kim Jisoo, ia tak pernah menangis ketika terbangun dari lelah.
"Mama! Dadda?!" Jisoo menunjuk sisi ranjang yang kosong di sebelah mereka, membuat Kyungsoo tersenyum dan memeluk sang buah hati sembari beranjak dari posisi tidurnya.
"Daddy tidak ada, ya? Jisoo merindu?" tanya Kyungsoo yang dibalas anggukan kepala dan bibir yang mencebil manja.
Sudah lima hari suaminya tak tidur di ranjang yang sama dengan mereka. Kim Jongin, sedang berada di luar kota untuk mengurusi perusahaan mereka yang melaju semakin pesat sejak kepemimpinan suami Alphanya.
Kyungsoo mengangkat anaknya, lantas mencium dengan sayang sembari beranjak dari ranjang dan melangkah meninggalkan kamar. "Daddy sebentar lagi pulang. Ayo kita buatkan sarapan untuk menyambut Daddy," ucap Kyungsoo dengan senyuman, yang berbalas anggukan mantap dari sang anak.
Kyungsoo pun terkekeh kecil. Dia bahkan mengangkat tinggi tubuh mungil anak lelakinya dan mencium bertubi-tubi. Sungguh, anaknya lucu sekali.
Sudah satu tahun berlalu, sejak huru-hara kisah mereka yang laiknya drama. Kini, kehidupan mereka sudah tenang; tidak ada lagi yang mengganggu pula semua keinginan suaminya pun sudah tercapai segalanya. Kyungsoo, sudah bahagia.
Jisoo pun sudah besar. Dia sudah bisa berdiri dan sudah dapat melangkah serta berlari dengan kencang. Kendati bibir belum bisa sepenuhnya bicara dengan fasih, tetapi Jisoo sudah bisa mengartikan setiap perkataan yang ia dengar.
"Nah, duduk yang manis. Mommy akan memasak," ucap Kyungsoo sembari merebahkan anaknya di kursi meja makannya.
Setelah membersihkan muka, keduanya menuju dapur untuk memasak menu makan pagi. Kyungsoo mulai memakai celemek dan mulai menuju konter memasak.
"Mama! Dadda!" Namun, Jisoo merengek kembali; tangan mulai berusaha menggapai ponsel yang Kyungsoo letakkan di atas meja makan.
"Kau ingin menelepon Daddy?"
Kyungsoo kembali menuju meja makan. Dia mengerti maksud anaknya yang kelihatan sekali ingin menelepon sang Ayah. Kyungsoo meraih ponselnya dan mulai melakukan panggilan telepon.
"Um, Sayang? Selamat pagi?" Sedetik kemudian wajah suami muncul pada layar ponselnya.
"Aku menelepon karena Jisoo merindu," ucap Kyungsoo seadanya, berusaha tidak menunjukkan jika ia pun sebenarnya merindu. Wajar saja, ini sudah hari ke lima.
"Kau tidak merindu?" Sang suami mencebil manja.
Kyungsoo tak menjawab. Ia bahkan memberi perintah. "Cepat pulang!"
"Dadda! Dadda!"
Suaminya ingin menjawab, tetapi suara Jisoo membuat Kyungsoo terpaksa menyandarkan ponselnya pada vas bunga di atas meja sejajar dengan wajah menggemaskan anak lelaki mereka.
"Kau pasti begitu memanjai, hampir setiap hari selama kau tak ada, Jisoo selalu menyebutmu. Apa dia begitu juga jika aku tak ada di rumah," Kyungsoo bahkan mengomel, sebelum memberikan kesempatan sang anak untuk melihat ayahnya di balik telepon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Finnimbrun
Fiksi Penggemar[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Tujuan hidup Kim Jongin hanya satu; menghancurkan keluarga Beta yang telah menghancurkan k...