09. Pesona

6.5K 657 278
                                    



Kyungsoo tersentak, lantas mata yang terpejam mendelik; ia terbangun dari lelapnya. Dengan cepat kesadaran Kyungsoo menyapa manakala indera penciuman menangkap aroma feromon maskulin yang akhir-akhir ini memabukkan dan mengguncang hasrat Kyungsoo.

Ketika kepala menoleh, lelaki perkasa itu berbaring miring, menopang kepala dengan tangannya dan tersenyum pada Kyungsoo. Jangan lupakan bagaimana dada atletis yang telanjang, bagian bawah tubuhnya tertutup oleh selimut yang pula menutupi tubuh Kyungsoo.

Sontak tersentak manakala Kyungsoo menyadari ia pun berbugil ria, baju piama yang dikenakan sudah tercecer di lantai kamar tidur.

Netra pun menangkap sekeliling, bola mata semakin terbelalak ketika menyadari jika kini ia berada di kamar Presdir Shim, mendiang suaminya.

Kyungsoo bisa mengingat kejadian semalam; dia yang menggila dan mengundang lelaki Alpha nan perkasa ini menjamahnya, dia yang berteriak maksiat menggema di seluruh kamar ini hingga tenggorokan terasa serak. Ah, ini tidak benar.

Tak mau banyak bicara apalagi berteriak, Kyungsoo segera mengangkat tubuh untuk bangun dan melarikan diri.

Namun, usahanya gagal lantaran tangan terikat baju piama lain yang barangkali milik si lelaki perkasa. Di sisi lain, piama itu mengikat tangan sang Alpha berkaitan dengan ikatan di tangan Kyungsoo.

"Kau gila! Dasar lelaki mesum! Kau pikir apa yang kau lakukan?!" Niatan diam saja dan segera melarikan diri cuma-cuma, tersendat. Kyungsoo bahkan membentak dengan nada rendah. Takut saja jika orang lain yang ada di rumah ini mendengar mereka.

Tanpa menunggu jawaban sang lelaki Alpha, Kyungsoo mempercepat gerakan membuka ikatan tangan. Akan tetapi, tak bisa semudah itu, sang Alpha menarik ikatan piama itu hingga tubuh mungil Kyungsoo jatuh di pelukannya.

"Sudah kuduga, kau akan melarikan diri seperti waktu lalu. Lantas, kau akan menyalahkan orang lain," ucapnya sembari menatap dalam ke bola mata Kyungsoo.

Untuk sejenak saja, Kyungsoo terperangkap dalam tatapan mata elang yang gagah itu. Bola mata yang hitam dengan alis yang runcing; demi Tuhan, itu benar-benar mempesona.

Sekelebat kemudian Kyungsoo tersadar dan memberontak. "Lepaskan aku! Kau mesum!" Kyungsoo berusaha melepas diri dari pelukan lelaki Alpha.

"Aku tak akan! Sampai kau mengingat apa yang terjadi dan mengatakan aku, Kim Jongin, tak bersalah sama sekali atas semua ini!" Dia tak mau mengalah.

"Kau gila! Bagaimana jika mereka memergoki kita?! Lepaskan! Kau bodoh!" Kyungsoo masih saja tegas memberontak.

Lagi pula, Kyungsoo tak lupa sama sekali. Sudah Kyungsoo katakan dirinya lah yang liar dan mengundang lelaki ini. Namun, ini pun bukan seratus persen kesalahannya. Jika saja feromon maskulin memabukkan dan sialan itu tak mengusiknya, barangkali ini tak akan terjadi.

Lelaki Alpha tak mau melepas sama sekali, alih-alih pelukan semakin erat; kulit tubuh, yang begitu polos tanpa sehelai benang menutupi, begitu menempel, begitu hangat menyatu.

"Kau gila! Kau gila!" Kyungsoo benci sikapnya yang menjadi begitu kewanitaan kala berhadapan dengan lelaki Alpha ini; dia tidak berdaya sama sekali. Sudah memberontak dengan sekuat tenaga pun, ia masih tak bisa melepaskan diri.

"Katakan aku tidak bersalah! Ini kita lakukan karena kita yang serta-merta mau melakukannya! Bukan karena aku yang mesum!"

"Bodoh! Aku tak peduli! Kau mesum! Kau—"

Bentakan Kyungsoo terpaksa terhenti karena sang Alpha menarik wajah Kyungsoo dan semena-mena memberikan kecupan di bibir. Bola mata Kyungsoo bahkan membeliak tatkala merasakan ia tak hanya mengecup, melainkan melumat dan mengajak lidah beradu.

Luscious FinnimbrunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang