"Berita terkini. Setelah dua minggu pemeriksaan, diketahui jika Direktur Kim Hangyum melakukan tindak korupsi pada Perusahaan Shim. Jumlah kerugian perusahaan mencapai lima ratus juta Won. Direktur Shim kini sudah ditahan oleh kepolisian metropolitan Seoul."
Kyungsoo tak terlalu meneliti berita di televisi rumah mereka, tangannya sibuk membenahi popok Jisoo setelah selesai mandi. Namun, ada senyum yang tersemat di bibir. Dada bergemuruh karena rasa bahagia, ada rasa bangga yang besar teruntuk Alpha terikatnya. Mereka sudah berhasil melumpuhkan satu lawan. Perlahan, mereka akan segera menguasai.
Kyungsoo sendiri tak tahu apa yang terjadi pada dirinya. Seharusnya ia mempertahankan dengan baik aset warisan mendiang suaminya, tetapi kenyataannya, kini Kyungsoo malah terjatuh pada Alpha yang berusaha merebut harta kekayaan itu. Sialnya lagi, Kyungsoo kini begitu mendukung harta-harta itu untuk Alpha terikatnya.
Sebenarnya Kyungsoo belum menelaah lebih jauh. Belum menemukan alasan mengapa harta keluarga orang tua Alphanya bisa jatuh ke tangan Presdir Shim. Akan tetapi, ada secercah perasaan yang menyakinkan jika ia sedang bertindak benar. Kyungsoo juga percaya jika mendiang suaminya itu mendukung kebersamaannya bersama Kim Jongin.
"Sayang, ini susu Jisoo."
Kesadaran Kyungsoo tersapa oleh Alpha terikatnya yang datang mendekat. Dia juga mengangkat Jisoo yang sudah selesai diberi popok. Anak lelakinya bercekikikan seolah mengerti dan riang sekali karena ia mendapat makanan.
"Aigoo ... anak Daddy sudah tak sabar untuk minum susu ya? Ini Daddy yang buatkan susunya." Kim Jongin yang berucap dengan senyuman riang, ia duduk di samping Kyungsoo sembari menyodorkan botol susu di bibir anaknya.
Kim Jongin berbisik kemudian, masih untuk sang anak lelakinya. "Sayang sekali, susu Mommy tidak keluar. Jika keluar, Jisoo bisa berbagi dengan Daddy—AKK!"
Akan tetapi, bisikan itu berakhir dengan sebuah ringis sakit di bibir. Do Kyungsoo menjeling tajam dan mencebik kesal. "Kubilang jangan bicara mesum dengan anakmu!" hardik Kyungsoo.
"Aw! Sakit, Soo!" Kim Jongin mengaduh sembari mengelus kepala yang baru saja menjadi sasaran pukulan Kyungsoo. "Ini hal wajar. Aku merindukanmu, aku ingin kehangatanmu, pikiran mesumku ke mana-mana."
Kyungsoo berdecak meremehkan. "Kau mau yang bagaimana? Bahkan setiap hari kau selalu mencium—"
Tak sempat Kyungsoo menyelesaikan kalimatnya karena Kim Jongin sudah menarik wajah Kyungsoo untuk datang mendekat. Lelaki Alphanya melahap bibir, melumat dengan tak sabaran. Kyungsoo bahkan harus merengkuh Jisoo erat-erat di tangannya agar tidak jatuh.
"Unghh! J—Jongin!"
Akhirnya, Kyungsoo berhasil mendorong tubuh Alphanya menjauh. Dia terengah sembari mendelik dan melotot tajam.
Kim Jongin tak takut sama sekali. Dia malah merengkuh wajah Kyungsoo dan menariknya hingga dahi menempel. "Apa kau tidak heat? Kapan kau heat? Ayo kita lakukan? Bukankah sudah bisa melakukannya?"
Kyungsoo menilik, menelaah bagaimana wajah Alphanya. Terlihat sekali ia tersulut nafsu birahi. Kyungsoo bahkan lupa kapan terakhir mereka melakukan hubungan yang intim.
Namun, Kyungsoo mendesah dan mendorong kembali sang Alpha menjauh. Bukannya menjawab pertanyaan, dia malah mengalihkan pembicaraan. "Sana pergi bekerja. Bukankah hari ini kau sibuk?"
Bukannya tak mau, tetapi Kyungsoo terlalu bingung. Dokter kandungan yang menangani pun mengatakan jika luka operasinya sudah sembuh. Kyungsoo sudah boleh melakukan apa saja dan memakan apa saja asal tak membahayakan dirinya dan Jisoo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Luscious Finnimbrun
Fanfic[COMPLETED] (21+) Boys Love. This story contains some sex scenes in detail, unappropriate words, and uneducated manners. Do not read if you're underage! Tujuan hidup Kim Jongin hanya satu; menghancurkan keluarga Beta yang telah menghancurkan k...