MASUK UKS

2.6K 143 5
                                    


Wilona memakan baksonya dengan lahap, sementara Felli heran melihat temannya itu sudah seperti tidak makan satu minggu.

"Pelan-pela Wil yaelah ini anak, lo udah nggak makan berapa lama sih kok gue yang kenyang liatin lo makan." Ucap Felli menggelengkan kepalanya pelan.

Wilona tidak menghiraukan perkataan Felli, akibat pertengkarannya dengan Kevin ia melewatkan makan malam dan sarapan, selain itu tenaganya juga sudah habis untuk menangis semalaman.

"Wil lo nggak kepedesan apa? Lo nuang cabe udah kayak nuang perasaan banyak banget deh."

"Lagi emosi gue Fel." Wilona akhirnya angkat bicara, emosinya memang masih belum mereda mengingat perkataan Kevin kepadanya.

Saat mereka berdua tengah menikmati makanannya Rian tiba-tiba menghampiri meja Wilona dan Felli.

"Hai Wil Fel gue sama temen-temen gue duduk di sini yak tempat yang lain penuh." Pinta Rian, tanpa menunggu jawaban ia langsung duduk di depan Felli tentu saja diikuti oleh temannya yang lain Fajar, Kevin dan sialnya ada Alisa juga.

Wilona beralih sejenak dari baksonya ia menatap Kevin sebentar cowok resek itu kini duduk di depannya. Kevin yang di tatap hanya cuek dan mulai menyuap makanannya dengan tenang berbanding terbalik dengan Wilona yang semakin emosi ia pun melahap baksonya dengan cepat agar segera meninggalkan tempat ini.

Karena terlalu terburu-buru Wilona pun tersedak "Uhukk..uhuk." ia segera menyambar es tehnya hingga tandas.

"Nah kan Wil kan udah gue bilang makannya pelan-pelan kesedek kan jadinya." Felli dengan perhatiannya mengelus punggung Wilona.

Es teh yang tinggal setengah itu belum  mampu melegakan tenggorokannya, ia pun masih terbatuk hingga Kevin menyodorkan es tehnya yang langsung disambar Wilona tanpa pikir panjang.

"Makan udah kayak liat setan aja." Sindir Kevin menggelengkan kepala.

"Ia lo setannya." Rutuk Wilona dalam hati.

"Pelan-pelan aja neng cantik aa temenin kok." Fajar masih sempat saja menggoda Wilona.

"Kamu kenal dia Vin.?" Tanya Alisa

"Sepupunya Kevin itu Cha namanya Wilona." Jawab Rian.

Alisa tampak sedikit terkejut "Oh ya? kamu kok nggak kasi tau aku sih." Kesalnya dengan manja pada Kevin.

Kevin mengalihkan pandangannya ke arah Alisa "Kamukan nggak nanya Cha." Ucapnya lembut.

Wilona memandang dua orang itu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. "Oh pake aku kamu ya, kalo sama ceweknya lembut banget dia, sama istri sendiri cueknya minta ampun." Dumel Wilona dalam hati.

Alisa mengulurkan tangannya "Kenalin aku Alisa." Ujar Alisa ramah "Aku pacarnya Kevin." Lanjutnya dengan senyum mengembang.

Sementara Kevin melihat Wilona dengan tatapan was-was ia masih mengingat kejadian kemarin sore, membuatnya tidak tega.

Wilonapun menyambut uluran tangan Alisa tanpa senyum "Aku... Wilona." Ada jeda sebelum Wilona melanjutkan kalimatnya "Sepupunya Kevin."


******

Kevin menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan ajaib temannya yang satu itu, siapa lagi kalau bukan Fajar. Cowok berkulit hitam manis itu sedang berdiri di jendela kelasnya sambil mengamati cewek-cewek cantik, kegiatan yang baru-baru ini rutin ia lakukan sejak pindah ke kelas itu.

Pasalnya kelas mereka yang sekarang berdekatan dengan kantin yang membuat kelas mereka sering di lewati oleh adik kelas maupun teman seangkatan. Sehingga sebagai "pecinta wanita" kesempatan itu tidak Fajar sia-siakan. Ia menyebut kegiatan itu sebagai Ritual suci, entahlah bagian mananya yang suci, Kevin dan teman-temannya yang lain pun bingung, tapi mengingat itu adalah Fajar rasanya sah-sah saja jika melakukan hal yang aneh.

"Jom pinjem PR lo dong bentar lagi masuk nih." Kata Kevin pada Rian yang tengah bermain game dengan headphone yang bertengger di kepalanya.

"Gini nih kalo main game suka budek tiba-tiba." Sindir Kevin.

"Kayak lo nggak aja." Sahut Fajar "Nyontek punya gue aja Vin." Lanjutnya

"Ogah punya lo sesat."

"Sialan." Umpat Fajar

Kevin melangkah ke meja paling belakang tempat Rian kini berada. Ia melepas headphone Rian dengan pelan, takut cowok kalem itu emosi, walaupun pendiam tapi Rian sangat seram jika marah.

"Jom pinjem PR Ekonomi lo dong." Pinta Kevin

Rian menatap Kevin sebal "Ambil aja elah ganggu banget sih lo." Omel Rian lalu memakai headphonenya kembali.

Kevinpun bergegas pergi ke bangku Rian untuk mengambil buku penyelamatnya

"Eh Vin sini deh buruan." Teriak Fajar heboh.

"Apa sih Jar." Balas Kevin yang sedang membuka resleting tas Rian.

"Itu yang digendong sama Al sepupu lo bukan? Wilona Kenapa tuh." Teriak Fajar lagi.

Mendengar nama Wilona disebut Kevin langsung menghentikan aktivitasnya dan segera menghampiri jendela mengikuti arah pandang Fajar. Tangan Kevin terkepal, ia emosi bercampur khawatir karena melihat Al membopong Wilona menuju UKS yang diikuti Felli dari belakang, sepertinya gadis itu pingsan. Tanpa pikir panjang Kevin bergegas menyusul Wilona.


*****

Setelah sampai di UKS Al membaringkan Wilona dengan pelan.

"Pelan-pela Al, ya ampun ini lo kenapa sih Wil." Kata Felli khawatir sambil meremas jarinya.

"Nyeri banget Fell perut gue." Ringis Wilona terlihat sangat kesakitan.

Al mencoba menenangkan Wilona dengan menggenggam tangan Wilona"Tenang ya Wil bentar lagi petugas UKSnya datang."

Petugas UKS pun datang bersamaan dengan munculnya Kevin.

"Lo ikut gue." Perintah Kevin melepas paksa tangan Al dari tangan Wilona. Al pun mengekori Kevin meninggalkan ruangan UKS.

Kevin memandang Al dengan tatapan tajam. Sementara Al yang di pandangi hanya bersender santai pada tembok sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"Ada apa? Tumben lo mau ngomong sama gue."

"Gue minta lo.. jauhin Wilona." Ucap Kevin dengan ketus.

Al terkekeh pelan. "Nggak salah lo?" Al kini  memandang Kevin dengan serius.

"Gue serius Alghazali, gue nggak mau Wilona deket sama lo." Atmosfer disekililing dua manusia itu kini semakin panas. Kevin mengeratkan giginya mengingat perilaku Al yang membuatnya muak dengan cowok di depannya itu.

"Emang salah gue apa?" Tanya Al polos.

"Lo nggak usah sok baik dan sok polos di depan gue karena itu nggak mempan! Lo itu cowok brengsek."

Mendengar Kevin yang semosi itu membuat Al tertawa, Kevin ternyata masih seperti dulu, tetap egois dan selalu menyalahkan orang tanpa melihat kesalahannya sendiri "Kalo gue brengsek lo apa? Lo juga sama kyak gue Kevin Sanjaya." Al tersenyum miring melihat reaksi Kevin yang tampaknya semakin emosi.

Tidak dapat menahan emosinya Kevin menarik kerah Al dengan kencang sampai satu kancing baju cowok mancung itu terlepas "Gue nggak mau liat lo sama Wilona lagi! Jauhin dia." Peringat Kevin kemudian melepaskan cengkramannya dan berjalan meninggalkan Al yang masih menatapnya.

"Gue suka sama Wilona."

Kalimat yang baru saja Al ucapkan sukses membuat Kevin mengehentikan langkahnya dan berbalik.

"Lo nggak bisa suka sama dia."

"Kenapa?"



bersambung....

nah loh kira-kira Kevin jawab apa ya :D

sepupu apa istri Vin????

ditunggu yaaa  ^^

IRIDESCENT ( KEVIN SANJAYA x NATASHA WILONA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang