"Awwww perih sumpah. Mana besok udah semesteran lagi, jadi nggak fokus belajar kalo kayak gini" Wilona membuka plester lukanya, bukannya semakin membaik lukanya malah berair membuat lututnya tambah ngilu.
Kevin menghampiri karena mendengar ringisan Wilona "Kenapa lo?"
Wilona menatapnya Kevin tajam "Lecet gara-gara orang gila."
Kevin masuk kedalam kamarnya, beberapa detik kemudian ia kembali lagi dan duduk di samping Wilona. Ternyata ia pergi mengambil kotak P3K.
"Lo kok nggak ngomong dari tadi sih kalo punya P3K." sungut Wilona.
"Lo nggak nanya." Ucap Kevin cuek kemudian mengangkat kaki Wilona yang luka ke atas pangkuannya.
Kevin mengamati luka istrinya, luka Wilona sepertinya infeksi karena tidak di bersihkan dengan benar. Cowok itu meniup luka Wilona dengan hati-hati seakan luka itu bukan ia yang ciptakan.
"Luka hati sama luka fisik selalu lo yang sebabin Vin, tapi lo juga yang bisa ngobatin."
Wilona memperhatikan Kevin sambil mengagumi pahatan Tuhan yang selalu membuatnya jatuh cinta itu, saat ini ia benar-benar ingin membelai pipi Kevin. Suaminya itu selalu membuat dirinya ingin berdekatan walau bertemu setiap hari.
"Ngapain lo." Ketus Kevin mengangetkan Wilona.
Wilona membulatkan mata melihat tangannya berkhianat, ia fikir aktivitas membelai pipi Kevin hanya ada di dalam khayalannya, tetapi kini perilakunya membuat dirinya malu, seperti maling yang kepergok mencuri. Buru-buru ia menurunkan tangannya dan berusaha tidak terlihat gugup. Kevin masih menatapnya minta penjelasan.
"I-itu, gue.. gue.. ngitung tahi lalat lo, i-iya bener. Banyak juga ya hehe." Ucap Wilona gaje.
Kevin berdecak menatap Wilona dengan malas, ia bangkit dari duduknya membuat kaki Wilona sedikit terhempas.
"Awwww sakit Kevin!!!"
"Tuh obatin luka lo sendiri, dasar cewek kurang kerjaan." Ujar Kevin kemudian meninggalkan Wilona.
"Dasar cowok resek!"
*******
Wilona tampak memijit pelipisnya. Mate-matika di hari pertama membuat kepalanya sakit, bermain-main dengan angka memang selalu menyita banyak energi.
"Sumpah sih ini mentri pendidikan tega banget nyiksa murid-murid Indonesia. Pucing pala Felli." Ujar Felli dengan lebay.
Al tertawa melihat tingkah lucu Felli " Makanya Fel belajar dong."
"Kalian yang kepala dewa sih gampang bilang gini. Iri gue sama lo Wil udah cantik pinter lagi. Idaman banget lo." Ungkap Felli yang diam-diam disetujui oleh Al.
"Pala gue juga sakit kali Fel, baru pemanasan aja udah dikasi itung-itungan."
"Nyesel gue masuk IPA kalo gini mah. Eh kita mending ke kantin yuk, makan bakso judes biar pusingnya ilang." Usul Felli yang disetujui oleh Al dan Wilona.
Setelah memesan merekapun duduk dimeja yang telah mereka pilih.
Felli merasa sedikit janggal dengan perilaku Al, setalah pertemuan mereka di kafe, Al dan Wilona semakin dekat. Seperti sekarang Al selalu duduk di dekat Wilona. Awalnya ia mengira Al ada perasaan pada Wilona tapi setalah Wilona memberi tahu dirinya bahwa Al juga sudah tahu status Wilona, Felli memutuskan untuk tidak mencurigau Al.
Siapa tau Al memang benar-benar mendekati Wilona karena cowok itu memang nyaman berteman dengan sahabatnya itu. Lagi pula tidak mungkinkan cowok sekelas Al menjadi pebinor alias perebut bini orang seperti yang sedang marak dibicarakan netizen. Felli tidak bisa membayangkan kalau Al sampai viral gara-gara itu.
"Gimana Fel lo pengen denger nggak?"
Felli tersadar dari lamunannya "Hah? Apaan?"
"Ini lo gue abis rekam lagu ciptaan gue." Al mengeluarkan ipod dari saku bajunya.
"Nggak deh udah bosen gue denger suara lo." Tolak Felli, ia lebih tertarik untuk stalk akun cowok yang ia taksir, ternyata cowok ito bernama Hito, yang mengejutkan Felli fakta bahwa Hito teman kuliah abangnya.
Al tertawa tidak tersinggung dengan pernyataan Felli "Nih Wil lo aja yang denger coba deh."
Al memberi sebelah earphonnya pada Wilona sedangkan sebelahnya lagi ia sendiri yang memakai. Wilona terlihat mengangguk-anggukkan kepala tanda menikmati.
"Bagus Al, ini siapa yang main gitar?" Tanya Wilona kagum dengan permainan gitar yang yang kedengaran sangat merdu di telinganya.
"Gue Wil hehe." Balas Al dengan bangga.
"Serius? Merdu banget mau dong kapan-kapan diajarin gitar." Ujar Wilona dengan mata berbinar.
"Oke. kapan-kapan ya?"
"Oke ."
Tiba-tiba earphone yang Al dan Wilona pakai terlepas, si pelaku dengan santainya sengaja menyentak earphone itu dan berlalu dengan cuek seakan-akan ia hanya lewat biasa. Siapa lagi pelakunya jika bukan Kevin. Cowok resek yang membuat Wilona kesal dan tidak habis pikir dengan tingkah anehnya.
"Iseng banget sih Vin." Fajar menyikut tangan Kevin.
"Vin tau nggak, lo ngingetin gue waktu gue masih SD. Waktu gue suka sama cewek, gue suka tarik rambutnya, gue ambil ikat rambutnya, sering gue ejek dan gue bikin nangis." Perkataan Rian membuat Fajar heran, playboy satu itu memang punya kadar kepekaan yang sangat kurang.
"Maksut lo?" Tanya Kevin walaupun sebenarnya ia mengerti maksut dari apa yang barusan Rian katakan.
"Kita udah gede, hal yang gue lakuin waktu SD udah nggak berlaku sekarang. Lo pasti tahu apa yang seharusnya lo lakuin" Rian tersenyum misterius dan berlalu meninggalkan Fajar yang tidak peka dan Kevin yang membatu memikirkan perkataan Rian.
*****
Keesokan harinya Kevin datang dengan mood yang tidak karuan, jika tidak mengingat hari ini ia masih semsteran cowok itu akan membolos. Saat akan memasuki kelas, Fajar menghentikan langkahnya.
"Paan?" Ketus Kevin.
"Wilona sama Al udah jadian ya? Gue pengen minta traktiran nih."
"Maksut lo?" Kevin tampak mengernyitkan kening.
"Liat noh." Fajar menunjuk dengan dagunya.
Di sana Kevin melihat jika Al dan Wilona sedang bercanda,ekspresi istrinya terlihat bahagia, eskpresi yang tidak pernah ia tunjukkan jika bersama Kevin.
"Gue juga denger dari Stevi si ratu gosip, kalo sepupu lo dateng sama Al. Wah ada yang bakal iparan sama musuh nih." Fajar menggoda Kevin tanpa menyadari perubahan wajah dari sahabatnya.
Kevin mengepalkan tangan, sekarang istrinya sudah berani berbohong. Padahal tadi pagi ia menawarkan diri untuk mengantar Wilona, tetapi gadis itu malah menolak dan beralasan ingin menaiki bus, dan hal itu menjadi salah satu penyebab badmoodnya Kevin.
"Kayaknya gue terlalu lunak sampe lo nyepelein gue, tunggu aja." Ujar Kevin dingin menatap lurus ke arah Al dan Wilona.
Bersambung..
Hay hay jangan lupa like dan komen ya 😊
Btw kalo liat foto yang dimulmed Wilo keliatan cocok banget ya sama Al 😂 *Auto ditabok Wilovin nih 😂 tapi sama Kevin lebih cocok dong ya..☺
Next partnya bakalan ada sedikit adegan anu ya.. anu apa ya? ☺ penasarankan? Kalo nggak penasaran ya dipenasarin aja *maksa 😂😂
aku up hari sabtu 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT ( KEVIN SANJAYA x NATASHA WILONA )
FanfictionDipertemukan kembali dengan teman masa kecil karena sebuah wasiat untuk menikah, apakah yang akan terjadi? Ditambah lagi mereka harus menyembunyikan statusnya karena mereka berdua masih anak SMA . Apakah Kevin dan Wilona bisa melewati segala pahit m...