Hari ini adalah hari minggu, kebiasaan Kevin jika libur adalah tidur sampai jam 12 siang. Seperti tahu kebiasaan suaminya Wilona segera memasak karena saat bangun Kevin akan seperti zombie kelaparan, ia memutuskan untuk membuat nasi goreng salah satu menu kesukaan suaminya.
Saat sedang asik memasak tiba-tiba sebuah tangan melingkar di perutnya, tangan siapa lagi jika bukan Kevin. Dengan manja Kevin membenamkan wajahnya di ceruk leher Wilona, mengendus bau Vanilla yang berasal dari parfum istrinya, bau yang beberapa hari ini sangat familiar di indra penciuman Kevin.
Wilona yang sedang fokus memasakpun tersentak, terkejut karena perlakuan Kevin, namun tidak beberapa lama kemudian bibirnya mengukir senyum, ada jutaan kupu-kupu dalam perutnya siap terbang ke luar.
"Vin geli ih." Wilona mulai protes dengan aksi Kevin yang mulai menggigit lehernya.
Kevin seakan mengabaikan keluhan Wilona dan tetap melancarkan aksinya, menambah gigitan-gigitan kecil yang semakin membuat Wilona merasa geli.
"Vin ih jangan ntar merah ." Wilona melepaskan pelukan Kevin, karena ia tahu protes hanya dengan perkataan tidak akan membuat suami jahilnya itu berhenti.
"Nggak merah kok sayang."
Ya bukan leher Wilona yang merah tetapi pipinya yang kini bersemu mendengar Kevin yang memanggilnya dengan kata sayang untuk pertama kalinya.
"Apa sih Vin mandi dulu sana."
Kevin kembali memeluk Wilona dari belakang, sepertinya cowok itu masih sangat betah bermanja-manja dengan istrinya.
"Biar kayak gini dulu Wil, sebentar aja." Balas Kevin dengan suara serak.
Senyum Wilona yang tadi merekah kembali memudar, ia tidak tahu mengapa tapi perkataan Kevin membuatnya sedih, padahal itu bukan kalimat yang bisa menyakiti hatinya. Ia hanya merasa tidak tahu sampai kapan sang waktu berpihak padanya, apakah ia dan Kevin selamanya bisa seperti ini? Ataukah Tuhan hanya memberi sedikit kebahagiaan pada Wilona sebelum sesuatu di masa depan terjadi? Entahlah Wilona tidak tahu yang ia inginkan sekarang hanya membiarkan Kevin memeluknya dengan erat. Wilona akan membekukan momen ini di dalam ingatannya, momen di mana hatinya terasa hangat dan nyaman dalam dekapan erat suaminya.
*****
Tempat ini mengingatkan Wilona kedalam kejadian beberapa bulan yang lalu, jika waktu itu Kevin tak acuh padanya maka sekarang berbeda, Kevin rela mencegahnya keluar dari mobil agar ia bisa membukakan pintu.
"Makasih ya Vin, Rian sama Fajar belum dateng?" Tanya Wilona pada Kevin yang sedang mengambil tas raketnya.
"Adak kok di dalem, yuk."
Saat memasuki pintu gelanggang olahraga pasangan itu langsung menjadi pusat perhatian Rian dan Fajar.
"Hay Wil tumben keliatan lagi." Ucap Rian basa-basi pada Wilona.
"Hehe iya nih Jom." Balas Wilona.
"Wah kayaknya ada aroma-aroma ini." Kata Fajar sambil mengelus dagunya bak detektif.
"Apaan deh. Kalian ngapain di sini latihan sana." Usir Kevin membuat Rian dan Fajar pergi sambil mendumel.
"Wil aku pemanasan dulu ya, kamu duduk sini aja."
Wilona menurut yang dikatakan suaminya, sementara Kevin melakukan pemanasan Wilona mengambil beberapa foto Kevin, kini ia sudah tampak seperti fangirl saja.
"Dari pada fotoin dari jauh mending sini Wil, bantuin pemanasan." Interupsi Kevin yang terlihat tengah berbaring sambil menekuk kedua lutut.
"Aku bisa bantu apa nih." Jawab Wilona menghampiri Kevin kemudian berjongkok di dekat suaminya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT ( KEVIN SANJAYA x NATASHA WILONA )
أدب الهواةDipertemukan kembali dengan teman masa kecil karena sebuah wasiat untuk menikah, apakah yang akan terjadi? Ditambah lagi mereka harus menyembunyikan statusnya karena mereka berdua masih anak SMA . Apakah Kevin dan Wilona bisa melewati segala pahit m...