Sepulang sekolah Kevin mengantar Wilona ke rumah orang tuanya karena sang mama ingin di temani oleh Wilona untuk pergi arisan bersama teman-temannya. Sambil menunggu Nia yang masih bersiap-siap, Wilona dan Kevinpun memutuskan untuk menonton sebuah drama korea berjudul Cheese In The Trap. Walaupun drama lama tetapi Wilona masih suka menontonnya berulang-ulang, pesona Park Hae Jin dalam drama itu sangat kuat sehingga membuatnya betah berlama-lama menatap aktor Korea itu.
Kebetulan mertuanya juga mempunya DVD drama tersebut. Wilona benar-benar tidak menyangka bisa mempunyai mertua yang suka menonton drama Korea. Sedangkan Kevin ikut menonton bukan karena suka drakor melainkan hanya menuruti kemauan istrinya yang tidak mau menonton sendiri.
" Sumpah ini cowok keren banget sih cuek-cuek manis kayak es buah." Puji Wilona sambil gemas sendiri.
"Bisa banget ya muji cowok lain di depan suami." Sewot Kevin.
"Biarin aja bwekkk..Oh iya Vin ada yang mau gue tanyain." Ucap Wilona mengalihkan tatapannya ke arah Kevin.
"Apaan?" Tanya Kevin cuek, pandangannya masih fokus pada TV.
"Gue nggak nyangka ternyata lo masih nyimpen foto kita waktu masih kecil."
Mendengar pernyataan Wilona membuat Kevin otomatis memandang Wilona dengan sedikit terkejut.
"Oh itu nyokap gue yang pajang."
Wilona agak tersentak dengan jawaban Kevin, padahal tadinya ia senang karena Kevin ternyata belum melupakan pertemanan mereka. Tetapi setelah tahu kenyataannya membuat Wilona mengangguk lemah. Setelah percakapan itu hening menyelimuti mereka berdua.
"Vin kamu balik ke apartemen jam berapa?" Nia menghampiri anak dan menantunya yang terlihat sedang asik menonton.
"Ya tergantung Mama pulang jam berapa." Kata Kevin tanpa mengalihkan tatapan dari layar TV.
"Wil.. kok kamu masih pake seragam sih sayang." Ucap Nia heboh.
"Kenapa Ma?" Tanya Wilona
"Mama kan mau pamerin mantunya Mama dong, temen-temen yang lain juga sering pamerin mantu atau cucunya kok, masak Mama nggak boleh. Oh iya Wil Kamu masih ada baju di sinikan?"
Wilona berfikir sejenak adakah baju yang bisa ia pakai untuk pergi bersama mertuanya "Iya Ma ada kok."
"Ma.. masa Mama ngenalin Wilona sebagai mantu sih, yang ada temen Mama mikir yang nggak-nggak." Kevin bangkit dari duduknya dan menghampiri Nia. Mamanya memang keras kepala, selalu melakukan sesuatu semaunya.
"Nggak apa-apa Vin. Bentar lagikan kalian lulus SMA. Kita adain resepsi biar nggak ada rahasia-rahasiaan lagi."
"Maaa.." Kevin memperingati Mamanya dengan tatapan tajam.
"Iya Vin iya ntar mama perkenalin Wilona sebagai keponakan deh." Kata Nia akhirnya menyerah.
"Mama inget ya. Aku nggak mau dikira nikahin Wilona gara-gara dp dia duluan."
"Dp duluan apaan Vin?" Wilona menunjukkan muka polosnya.
Melihat hal itu Nia tersenyum geli, sedangkan Kevin tersenyum miring.
"Emang lo mau di dp duluan?" Kevin mengangkat sebelah alisnya membuat mukanya terlihat makin jahil.
Wilona yang tidak mengerti masih menunjukkan muka kebingungan.
"Udah udah seneng banget sih godain istri kamu Vin, udah ya Wil omongan si Kevin mah nggak usah didenger. Kamu siep-siep ya mama tunggu di sini." Kata Nia akhirnya.
"Oke ma 10 menit lagi aku turun." Wilonapun berlalu untuk mengganti pakaiannya.
"Ma, Kevin mau ke rumah Fajar ya, di rumah sepi. Papa juga pergi main golf sama temen-temennya." Keluh Kevin.
"Kalo gitu kamu ikut arisan aja." Usul Nia yang di balas muka masam oleh Kevin.
"Iya kali ma cowok ikut arisan, nggak banget."
"Yaudah sana, tapi nanti jemput ya. Abis nganter Mama pak Eko mau jemput Papa kamu soalnya." Pinta Nia.
"Siap. Nanti mama telpon aja."
"Oh iya kamu juga jangan lupa ganti baju dulu."
"Iya Ma. Aku ke apartemen dulu kok." Kata Kevin kemudian bergegas menuju rumah Fajar.
10 menit kemudian Wilona pun turun dengan rok selutut dipadukan dengan blouse bermotif floral.
"Yuk ma, mama nggak nunggu lama kan?"
Nia yang terlihat sedang menelponpun menoleh dan mematikan telponnya "Wil arisannya batal."
"Loh kok bis Ma?" Tanya Wilona dengan mengerutkan kening
"Anita, temen Mama yang mau kita kunjungin rumahnya lagi dapet musibah. Anaknya kecelakaan dibawa ke rumah sakit, jadi arisannya ditunda."
"Jadi gimana Ma?"
"Gimana kalo kita pergi ke mall aja? Biar nggak sia-sia ini dandanan kita." Usul nia dengan bersemangat.
"Hmm ide bagus Ma. Aku sih oke aja. Oh ya Ma, Kevin mana?" Tanya Wilona celingak-celinguk mencari keberadaan Kevin.
"Dia ke rumah si Fajar Wil, dia kesepian katanya. Mama suruh ikut malah nggak mau." Ucap Nia sambil memasuki mobil yang kemudian diikuti oleh Wilona.
"Lagian Mama sih masak Kevin di suruh ikut, ya malu dong dianya Ma."
Setelah mengobrol panjang lebar Wilonapun mengingat sesuatu yang ingin ia tanyakan kepada Mama mertuanya itu.
"Ma, Mama dapet dari mana foto Wilona sama Kevin yang masih TK? Seinget Wilo, Wilo kasih Kevin waktu mau pindah."
Nia mengernyit tidak mengerti arah pembicaraan Wilona.
"Itu Ma , foto aku sama Kevin yang di pajang deket meja belajar Kevin itu loh. Kata Kevin Mama yang pasang." Jelas Wilona lagi.
"Oh itu mah Kevin sendiri yang pasang, udah lama banget waktu baru pindah. Nih ya Wil Mama Kasih tau. Dulu waktu baru pindah Kevin sampe nggak mau makan seharian, kerjaannya ya Cuma liat foto itu terus." Kata Nia tersenyum geli mengingat tingkah anaknya dulu.
"Tapi Kevin bilang Mama kok yang pasang fotonya."
Nia semakin geli mendengar penuturan Wilona, ternyata anak laki-lakinya itu sangat gengsian "Kamu ini percaya aja sih Wil."
Wilona masih saja belum sepenuhnya percaya, pasalnya fakta yang ia dengar sekarang seperti bukan Kevin saja "Wilo kirain Kevin udah lupa sama Wilo Ma abisnya sering banget jutekin Wilo." Adu Wilona.
"Nih ya mama kasih tau. Kevin itu udah lama tahu tentang perjodohan kalian. Seharusnya kalian itu mau kita nikahin waktu lulus kuliah. Tapi karena ayah kamu waktu itu masuk rumah sakit beliau berpesan sama Papanya Kevin untuk mempercepat perjodohan kalian. Mungkin Ayah kamu waktu itu sudah dapet firasat kalau waktunya udah nggak lama lagi. Ayah kamu mau kamu ada yang jagain Wil."
Mendengar penuturan mertuanya mata Wilona menjadi berkaca-kaca. Ia merindukan sosok ayahnya saat ini.Tapi gadis itu belum yakin apakah Kevin mampu melindungi dirinya.
"Sebelum kalian bener-bener menikah Mama tanya Kevin lagi siep apa nggaknya, karena bagaimana pun percuma juga kalian dinikahin tapi Kevin sebagai kepala rumah tangga menolak, semua bakal sia-sia." Ada jeda sebelum Nia melanjutkan ceritanya, ia melihat Wilona mulai menitikkan air mata "Dan kamu tahu Wil dari dulu sampai kalian mau dinikahin dia nggak pernah nolak."
Nia menghapus air mata menantunya dengan sayang. Sementara Wilona walaupun sedih mengingat almarhum Ayahnya sebagaian hatinya juga merasa lega. Setidaknya ia tahu jika Kevin tidak benar-benar menolak kehadirannya. Untuk sementara ini, itu cukup baginya.
bersambung...
Hay hay jangan lupa like dan komen ya ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT ( KEVIN SANJAYA x NATASHA WILONA )
FanficDipertemukan kembali dengan teman masa kecil karena sebuah wasiat untuk menikah, apakah yang akan terjadi? Ditambah lagi mereka harus menyembunyikan statusnya karena mereka berdua masih anak SMA . Apakah Kevin dan Wilona bisa melewati segala pahit m...