"Gimana sekarang Wil udah baikan?" Tanya Felli dengan muka khawatir. Sekarang memang hanya tinggal Wilona dan Felli yang ada di ruang UKS.
Wilona tersenyum, ia bersyukur bisa menemukan teman baru yang sangat peduli padanya "Udah kok Fell, makasi ya."
Felli menghela nafas lega " Lo tuh udah gue bilang sambelnya jangan banyak-banyak jadi ginikan jadinya magh lo kambuh." Nasihat Felli.
"Hehe abisnya Fel lagi pengen yang pede-pedes hehe."
"Sa ae lo kayak orang ngidam."
"Biasanya juga nggak kambuh Fel, Cuma mungkin gara-gara nggak makan malem sama sarapan perut gue kaget langsung dikasi yang pedes-pedes." Jelas Wilona.
"Ya lagian ngapain lo nggak makan coba."
Kevin membuka pintu UKS dengan pelan, membuat Wilona dan Felli menghentikan percakapan itu, pandangan ke dua cewek itu beralih ke Kevin.
"Lo nggak masuk kelas Fel? Bel udah bunyi tuh." Ucap Kevin menghampiri mereka.
"Kasian Wilo nggak ada yang jaga." Jawab Felli
"Biar gue aja, lo masuk gih." Perintah Kevin yang sudah duduk di tepi ranjang Wilona. Wilona tertegum mendengar perkataan Kevin barusan.
"Bener nih? Nggak apa-apa?." Tanya Felli memastikan yang hanya dibalas anggukan oleh Kevin.
"Ihhh beruntung banget sih Wilona punya sepupu seperhatian lo, yauda Wil aku tinggal ya kamu cepet sembuh." Kata Felli bangkit dari kursinya
"Iya Fel makasih ya." Ucap Wilona tulus.
Felli menganggukkan kepala dan pergi meninggalkan Wilona dan Kevin. Kini sepasang suami istri itu hanya berdua. Kevin beralih ke kursi tempat Felli duduk tadi di samping Wilona.
"Lo udah nggak apa-apa? Kata petugas UKS tadi lo kena magh." Tanya Kevin lembut.
"Kenapa? Bukan urusan lo kan." Kata Wilona sarkatik dan membalikkan tubuhnya memunggungi Kevin.
Kevin mengehembuskan nafasnya kasar.
"Lo itu istri gue."
"Bukannya gue sepupu lo?" Ucap Wilona skakmat.
Kevin memandangi wilona dengan gelisah.
Kevin memegang bahu Wilona "Wil please liat gue."
Wilona menyentakkan tangan Kevin dari bahunya ia masih enggan berbicara banyak dengan suaminya itu.
"Please Wil gue minta sekali ini aja dengerin gue." Kata Kevin serius "Lo jangan deket sama Al lagi."
Hal yang dikatakan Kevin langsung membuat Wilona duduk di tempat tidurnya dan menghadap ke arah Kevin.
"Kenapa?." Tanya Wilona
"Dia nggak baik, cowok itu bahaya buat kamu."
Wilona hanya tertawa sinis menanggapi ucapan Kevin.
"Gue nggak suka liat lo sama dia intinya lo nggak usah temanan sama dia lagi."
Gadis itu menatap suaminya dengan tidak percaya, seenaknya saja menilai orang. Padahal selama ia bersekolah di sini setahunya Al adalah cowok baik, guru-guru juga sering mengandalkan Al, selain itu Al juga termasuk murid yang berprestasi jadi sangat tidak masuk akal jika Kevin menjelek-jelekkan ketua kelasnya itu.
"Gue bener-bener nggak habis pikir sama lo Vin , lo selalu ngejudge orang tanpa tau sebenarnya. Lo itu selalu berfikir kalo diri lo doang yang paling baik. Lo itu egosi. Lo nyuruh gue nggak deket lagi sama Al tapi lo sendiri bebas mau temenan sama siapa aja termasuk pacaran walaupun status lo sendiri udah nikah." Akhirnya Wilona mengeluarkan segala uneg-unegnya kepada suaminya itu, ia tidak dapat menahan emosi sehingga air matanya mengalir dengan deras.
"Sekarang kalo gue minta lo ninggalin Alisa apa lo mau.?" Tanya Wilona dengan suara serak.
Kevin terdiam cukup lama ia tidak tega melihat istrinya menangis, Wilona terlihat sangat rapuh , ia sebisa mungkin menahan diri untuk tidak memeluk gadis itu.
"Lo diem kan? Bahkan lo nggak bisa jawab pertanyaan gue." Urai Wilona dengan suara yang hampir tidak terdengar, ia sungguh benci melihat kenyataan yang ia alami sekarang.
"Wil ini beda, gue nggak bisa ninggalin Alisa." Kata Kevin tidak tega.
Cukup sudah, Wilona semakin sakit hati mendengar ucapan Kevin, kini ia sadar bahwa ia memang tidak berharga bagi suaminya itu. Mementingkan perasaannya saja tidak walaupun keadannya seperti sekarang.
"Gue benci sama lo Vin." Ucap Wilona dengan emosional, cewek itu langsung berbaring dan menutup tubuhnya dengan selimut sampai ke kepala untuk menyembunyikan tangisnya.
Kevin menghela nafas panjang untuk kesekian kalinya, hatinya ikut sakit melihat Wilona seperti itu. Ia sungguh merasa bersalah kepada Wilona tetapi Ia juga tidak dapat meninggalkan Alisa.
"Nanti lo pulang sama gue." Kata Kevin dan meninggalkan ruang UKS.
Wilona masih menangis sendu, ia tidak habis pikir dengan Kevin yang sangat egois terlebih lagi statusnya sebagai istri tidak dapat melengserkan posisi Alisa di hati Kevin. Kenyataan itu membuatnya lebih sakit dari sikap Kevin yang sering cuek. Hal yang Wilona sadari adalah kenyataan bahwa hatinya sudah jatuh sangat dalam kepada suaminya itu. Ia sendiri tidak tahu sejak kapan itu di mulai,mungkin saat pertama kali mereka bertemu, saat sepatah kata belum terucap, saat ia terpaku dengan mata tajam Kevin.
bersambung....
Sorry ya part ini agak pendek :D
jangan lupa like komen okeee ^.^
KAMU SEDANG MEMBACA
IRIDESCENT ( KEVIN SANJAYA x NATASHA WILONA )
FanfictionDipertemukan kembali dengan teman masa kecil karena sebuah wasiat untuk menikah, apakah yang akan terjadi? Ditambah lagi mereka harus menyembunyikan statusnya karena mereka berdua masih anak SMA . Apakah Kevin dan Wilona bisa melewati segala pahit m...