Belajar Bareng??

2.2K 154 11
                                    

Hari ini Felli tidak masuk karena ada kerabatnya yang menikah. Biasanya jika tidak ada Felli ia akan bersama Al, tapi kini Al menjauhinya, berbicara dengan Wilonapun enggan. Jujur saja Wilona bingung, ia memang mengaku salah telah menyembunyikan pernikahannya tapi ia rasa hal itu bukanlah menjadi sebab utama menjauhnya Al dari dirinya.

"Haii Wil baru dateng ya. Kok nggak masuk sih malah bengong di depan kelas." Sapaan Alisa membuyarkan lamunan Wilona.

"Eh Hai. Kok lo di sini?"

Alisa terkekeh pelan "Kelas gue kan di sebelah kelas lo, gue IPA 3." Alisa ikut duduk di bangku panjang depan kelas Wilona.

"Hah? Tapi kok gue nggak pernah liat lo sih?" Wilona menatap Alisa dengan tatapan bertanya.

"Gue emang jarang keluar kelas, kalo keluar kelaspun gue cuma ke kelasnya Kevin. Pasti lo ngirain gue IPS ya?"

"Wilona memegang lehernya tidak enak " Eh ia sih sebenarnya karena gue sering liat lo di daerah anak IPS."

"Soalnya gue nggak punya temen Wil." Alisa menundukkan kepalanya terlihat sedih "Lo mau kan jadi temen gue?" Ia mengangkat kepalanya dan menatap Wilona dengan mata penuh harap.

Wilona yang ditanya hanya bengong tidak tahu harus menjawab apa, sejujurnya ia tidak begitu nyaman berada di dekat Alisa tapi ia juga tidak mungkin menolak ajakan tersebut, bisa-bisa ia akan terlihat seperti gadis yang jahat dan sombong.

"Eeee ia gue mau kok." Kata Wilona yang dihadiahi pelukan oleh Alisa.

"Wahh makasi ya, gue tau lo orang yang baik banget dan nggak mungkin nyakitin gue." Kata Alisa menguraikan pelukannya.

"Iya sma-sama." Ucap Wilona kemudian tersenyum

"Kapan-kapan gue boleh ya main ke rumah lo?"

Wilona agak tersentak dengan permintaan Alisa, pasalnya di sini ia tidak mempunyai rumah. Tidak mungkin ia membawa Alisa ke rumah Kevin ataupun apartemennya.

"Wil." Timpal Al yang baru keluar dari kelas.

"Loh Al?" Wilona merasa terkejut karena Al tumben menyapanya lebih dulu.

"Gue boleh duduk di sini?" Tanya Al menunjuk ruang kosong di dekat wilona.

Wilonapun refleks bergeser ke arah Alisa untuk memberi ruang lebih besar kepada Al agar cowok itu bisa duduk. Gadis itu kembali memusatkan perhatiannya kepada Alisa.

"Eh Cha gimana kalo gue aja yang kapan-kapan ke rumah lo?"

Alisa tidak menjawab perkataan Wilona, raut wajah yang kini Wilona lihat seperti bukan Alisa yang biasanya.

"Wil gue balik ke kelas dulu ya." Alisa bangkit dari duduknya dengan terburu-buru, bahkan ia belum menjawab pertanyaan Wilona.

Wilona menatap kepergian Alisa dengan tatapan bingung, ia seperti kehilangan mood, padahal beberapa detik yang lalu ia melihat Alisa tampak ceria seperti biasa.

"Alisa kenapa sih?"

*****

Niat Wilona untuk tidak pergi ke kantin sepertinya harus gagal, perutnya sungguh tidak bisa diajak kerja sama dari jam pertama saja sudah konser minta diberi makan. Akhirnya di sinilah Wilona sekarang- di kantin, hanya sendiri untuk pertama kalinya karena partner makannya yang tidak masuk.

Wilona mengaduk mie ayamnya yang baru datang, ia sedikit merasa asing karena baru pertama kali ke kantin seorang diri, mungkin terdengar biasa, tetapi bagi seorang Wilona ini benar-benar tidak nyaman.

"Hai Wil gue boleh duduk di sini kan?" Suara seseorang mengehentikan gerakan Wilona yang akan memasukkan suapan pertamanya.

"Eh Alisa, boleh kok duduk aja." Kata Wilona pada cewek tersebut yang ternyata adalah Alisa.

Alisapun duduk di dekat Wilona kemudian menyuruput jus apelnya.

"Lo nggak makan?" Tanya Wilona sambil memilin mie ayamnya.

"Nggak Wil lagi diet, makan-makanan kayak mie ayam itu kalorinya tinggi, bisa-bisa gue gendut dan jadi jelek." Ungkap Alisa dengan santainya.

Perkataan Alisa membuat Wilona tersindir, apakah secara tidak langsung Alisa mengatakan bahwa dirinya gendut dan jelek? Wilona tidak mau ambil pusing bisa saja Alisa tidak bermaksut seperti itu, buktinya saja senyum manis masih terpahat di bibir gadis cantik itu.

"Hehe iya ya pantesan badan lo bagus dan cantik."

"Iya dong makanya Kevin betah sama gue."

"Oh hehe."

"Gue seneng banget Wil bisa punya Kevin, dia baik banget dan keliatan sayang banget sama gue. Gue rasa gue nggak bisa deh tanpa Kevin." Tanpa diminta Alisa bercerita begitu saja tanpa sadar jika ceritanya membuat nafsu makan Wilona berkurang.

"Eh itu ada Kevin." Lanjutnya. Alisapun memanggil Kevin cs untuk duduk bersamanya membuat nafsu makan Wilona benar-benar hilang, cacing-cacing yang tadi minta diberi makan kini entah ke mana.

"Eh ada Wilona cantik, tumben nggak sama Felli Wil." Ujar Fajar sambil meletakkan makanannya.

"Iya Jar Felli nggak masuk ada urusan keluarga." Jawab Wilona sekenanya membuat Fajar hanya memangangguk-anggukkan kepala.

"Eh Vin kata Fajar kamu tinggal di apartemen ya? kamu kok nggak ngasi tau sih.." Rengek Alisa kemudian berpindah tempat duduk di dekat Kevin.

"Ehh eee.. iya Cha, aku jarang kok di sana makanya aku nggak ngasi tau." Kata Kevin sok manis.

"Ih kamu mah.. aku kan pacar kamu, kalo ada apa-apa lain kali kasi tau ya." Entah pendengaran Wilona yang salah tapi ia merasa jika Alisa benar-benar menekan kata pacar seakan-akan ingin menegasakan jika Kevin adalah miliknya.

"Iya Cha maaf ya." Ucap Kevin lembu membuat Wilona hampir muntah.

"Gimana kalo gue ginep?" Tanya Alisa yang membuat semua orang di meja itu membelalakkan mata tak terkecuali Wilona, mata gadis itu hampir keluar dari tempatnya. Apakah cara pacaran Alisa sama Kevin sebebas itu pikir Wilona dalam hati.

"Maksut aku Vin gimana kalo kita nginep bareng? Bentar lagi kan kita smesteran, kita belajar bareng." Usul Alisa yang diahadiahi hembusan nafas lega oleh Kevin.

"Kita kan beda jurusan Cha." Timpal Rian.

"Ya nggak apa-apa Jom, lo kan pinter ntar lo yang ajarin Kevin sama Fajar. Gue entar sama Wilona, lo mau kan Wil ikut nginep?" Tanya Alisa kepada Wilona yang sedari tadi hanya diam.

"Eeee gimana ya." Wilona bingung akan menjawab apa, ia menatap Kevin dengan ekor matanya minta persetujuan. Kevinpun mengganggukkan kepala samar mengerti maksut Wilona.

"Iya deh gue ikut, tapi nggak apa-apakan gue ajak Felli?" Kata Wilona meminta persetujuan Alisa.

"Eeee Felli ya." Alisa berfikir sejenak membuat Wilona sedikit geram Alisa bertindak sudah seperti nyonya sebenarnya saja.

"Iya Wil boleh kok." Balas Alisa kemudian tidak lupa dengan sebuah senyuman di akhir kalimatnya, senyuman yang sudah tidak manis lagi bagi Wilona, entah karena kekesalannya pada Alisa atau karena cemburu yang sudah merasukinya sedari tadi.

"Niat makan nggak lo, diaduk mulu dari tadi." Kevin menegur Wilona yang sedari tadi hanya mengaduk makannnya terlihat tidak bernafsu.

Wilona memutar matanya malas, ia sedang tidak berniat untuk meladeni Kevin "Nggak nafus gara-gara ada lo."

"Mau diet kali Vin, rempong banget lo lagian." Timpal Fajar.

"Dia? Diet? nggak cocok banget. Lo nggak tau sih kalo ini anak rakus banget." Sahut Kevin setengah mengejek.

Kata-kata Kevin benar-benar membuat Wilona kesal. Kata-kata diet benar-benar membuat Wilona sensitif gara-gara perkataan Alisa tadi.

"Emang kenapa kalo gue nggak cocok? Masalah buat lo?" Seru Wilona dan meninggalkan meja tersebut tanpa pamit.

Kevin sedikit terkejut dengan reaksi Wilona, ia tidak menduga bahwa Wilona akan semarah itu. Padahal dia tidak berniat membuat Wiona marah, perlahan rasa bersalah menyusupi hatinya.


Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya ^_^

IRIDESCENT ( KEVIN SANJAYA x NATASHA WILONA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang