Pengakuan Wilona

2.3K 159 22
                                    

Malam ini udara di kamar Wilona terasa  panas, AC tidak dinyalakan karena Alissa mengaku tidak bisa tidur jika menggunkan AC. Wilona membolak-balikkan badannya beberapa kali. Gadis itu sudah terbangun sekitar 30 menit yang lalu namun tak kunjung bisa tidur lagi, Wilona mendongak dilihatnya Felli dan Alissa yang terlihat tidur dengan nyenyak. Wilona memang tidur menggelar kasur di bawah karena mereka tidak akan muat jika tidur bertiga di ranjang. Dilihatnya jam yang ada di hpnya menunjukkan pukul 3 pagi, masih terlalu awal untuk bangun.

Karena tidak kunjung bisa tidur lagi gadis itu melangkahkan kakinya keluar kamar menuju balkon kemudian menikmati udara yang masih bersih dengan begitu rakus. Ia memang sangat suka melakukan hal tersebut jika hatinya sedang tidak baik-baik saja. Ingatan tentang Kevin dan Alissa semalam masih membekas tidak mau pergi dari otaknya.

Perasaannya bimbang, ia tidak tahu harus menyalahkan siapa karena pada dasarnya ia sendiri yang masuk ke tengah-tengah hubungan Kevin dan Alissa.

"Apa gue termasuk cewek jahat ya." Wilona bergumam pada dirinya sendiri.

"Siapa yang jahat?" Tanya seseorang orang yang terdengar dari belakang Wilona.

Gadis itu spontan berbalik , membuat wajahnya berada tepat di depan dada seseorang tersebut, hanya berjarak beberapa centi. Bau parfum Kevin menyeruak ke dalam indra penciumannya. Wilona mendongak menatap suaminya, tatapan kedua orang itu terkunci, seperti ada sesuatu yang masing-masing ingin sampaikan lewat tatapan yang dalam.

Kevin mengulurkan kedua tangannya menangkup kedua pipi Wilona dengan lembut "Siapa yang jahat hm?"

Wilona tidak bisa berkata-kata, gadis itu seakan terhipnotis ke dalam mata hitam Kevin, ia harap waktu bisa berhenti, ia ingin lebih lama menatap Kevin seperti ini, ia ingin lebih lama merasakan perasaan campur aduk yang menciptakan ribuan kupu-kupu di dalam perutnya.

*****

Felli menyibakkan selimut yang membungkus tubuhnya, ia merasa kepanasan, di liriknya si pembuat gara-gara dengan sebal, karena Alissa ia harus tidur dengan tidak menggunakan AC padahal cuaca cukup panas untuk malam ini. Kekesalannya bertambah kala melihat Alissa yang tidur dengan nyenyaknya. Felli benar-benar tidak menyukai gadis itu, entah kenapa, yang jelas ia sering sebal sendiri melihat tingkah gadis itu.

Felli turun dari ranjang karena merasa tenggorokannya kering, ia butuh air dingin saat ini. Gadis itu sedikit heran karena Wilona tidak ada di tempatnya.

"Loh Wilona ke mana, di kamar mandi kali ya." Tidak mau ambil pusing Felli segera melangkah untuk membuka pintu. Saat pintu telah terbuka pandangannya spontan terarah pada dua orang yang sedang berada di balkon dengan membelakangi Felli. Ia bisa memastikan jika mereka adalah laki-laki dan perempuan, dari postur tubuhnya Felli yakin itu adalah Kevin, tetapi siapa gadis itu Felli tidak tahu karena tertutup oleh badan Kevin.

Allisa kali ya, lagi ngapain mereka.

Jiwa keponya kambuh, Felli mendekat dengan mengendap endap dan berusaha mencari tahu apa yang dua orang itu lakukan dengan mendekatkan diri pada jendela di dekat pintu balkon.

"Gue minta maaf ya. Seharusnya gue bisa jaga perasaan lo." Ucap Kevin, ibu jarinya bergerak memebelai pipi mulus Wilona.

"Seharusnya gue yang minta maaf Vin, gue yang udah masuk ke dalam hubungan lo  sama Alissa. Gu-gue merasa jadi perempuan yang jahat." Air mata Wilona meluncur dengan bebasnya seakan air matanya sudah tertahan lama.

Jari-jari Kevin dengan gesitnya menghapus setiap air mata Wilona yang jatuh, ia berusaha menenangkan gadis itu dengan mengelus bahu istrinya pelan.

"Ini bukan kesalahan lo Wil, ini kesalahan gue. Gue pengecut yang selalu nyakitin lo, gue nggak bisa jagain lo seperti apa yang almarhum Ayah lo pesan ke gue."

"Vin gue minta maaf." Wilona mengambil nafas panjang "Gue... guee... sayang sama lo." Aku Wilona, gadis itu menundukkan kepalanya tidak berani menatap Kevin.

Sedangkan Kevin hanya mematung perasaannya kalut saat ini tidak tahu harus membalas Wilona dengan kalimat apa.

Wilona kembali mendongak menatap Kevin dengan berani "Tapi lo tenang aja, gue nggak bakal gangguin lo sama Alissa kok, gue janji perasaan ini akan gue hilangi secepatnya." Lajut Wilona berusaha menerbitkan senyum.

"Wil maaf ya.. gue.. belum bisa berkata apa-apa sekarang." Giliran Kevin yang kini menundukkan kepalanya, tidak tega melihat raut Wilona yang pura-pura tegar.

Wilonya tersenyum kecut, ia memang tidak mengharapkan kalimat yang sama meluncur dari bibir Kevin, ia hanya tidak kuat jika harus terus menerus memendam semuanya.

"Nggak apa-apa kok, gue tahu. Lo juga nggak perlu merasa nggak enak ke gue, gue harap sikap lo nggak berubah ke gue."

"Gue.. nggak bisa jadi suami yang baik buat lo."

Felli memundurkan langkahnya merasa jika ia seharusnya tidak mendengar percakapan dua orang tersebut, ia berniat diam-diam kembali ke kamar , tetapi sialnya salah satu kakinya malah menyenggol  kursi meja makan sehingga menimbulkan deritan yang cukup kencang mengingat ini masih tengah malam, deritan yang menyita perhatian dua orang yang berada di balkon dan menatap Felli dengan wajah terkejut.


Bersambung...

Hai..haiii jangan lupa like dan komen ya ^_^


IRIDESCENT ( KEVIN SANJAYA x NATASHA WILONA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang