Sebelum baca, Klik bintang di bawah dulu ya....
_____________________________________
Selasa sore ini mendung, tapi tak ditemani dengan hujan yang mengguyur kawasan Jakarta Timur. Memang dari pagi tadi, bumi diselimuti awan mendung gelap yang membuat sebagian orang malas keluar untuk bekerja, sekolah, atau mengikuti kegiatan lainnya.Entahlah karena apa awan gelap itu masih betah menaungi bumi tanpa mau berbagi tempat dengan sang matahari, yang jelas hati Shea juga sama persis dengan awan gelap kali ini.
Tadi pagi saja dia terpaksa di antar kakaknya untuk berangkat sekolah, karena sepedah yang biasa ia tumpangi masih tersonggok di tukang tambal ban. Dia lupa untuk mengambil sepedahnya, kalian tau sendiri kan kemarin dia diantar pulang sama siapa, dan itu membuatnya seperti orang linglung.
Shea bukan anak tunggal, dia memiliki kakak laki-laki yang sekarang sedang menempuh kuliah disalah satu universitas negeri jakarta.
Lelaki tampan yang menjelma sebagai kakaknya itu bernama Sean Asher Gabriell, yang biasa disapa Sean.
Dia lebih tua dua tahun dari Shea. Perawakannya tinggi tegas dan kalem berbeda terbalik dengan Shea yang suka bikin masalah dan ceroboh. Meskipun Shea juga ikut andil kebagian gen dari mendiang bundanya yang sangat cantik.
"Hais, udah jam setengah lima lagi. Tambal bannya udah buka belum ya?" desisnya dengan raut wajah frustasi.
Bagaimana tidak frustasi, hari ini dia keluar dari gerbang sekolah lewat tiga puluh menit dari jam pulang biasanya.
Dia terkena remidi matematika dari pak sam, apalagi sebabnya jika bukan karena nilai ulangan hariannya yang dibawah KKM.
Nilainya selalu anjlok jika berurusan dengan mata pelajaran yang diajarkan pak sam itu. Bahkah pak sam sampai menjelaskan secara rinci materi itu untuk Shea. Tapi harus bagaimana lagi jika otak cewek itu bertahan hanya sampai lima watt saja.
Karena sebab itu dia pulang sendiri yang tentu saja teman-temannya sudah pulang dari beberapa menit lalu. Desahan terdengar dari mulutnya.
###
Akhirnya dia memutuskan untuk berjalan kaki ke tempat tukang tambal ban sepedahnya. Sambil melangkah menyusuri jalanan, sesekali dia menendang batu kerikil yang berada didekat kakinya.
Tak disangka, ada beberapa pasang sepatu beserta pemiliknya yang sedang berdiri menghalangi jalan Shea. Otomatis hal tersebut membuat Shea mendongkak melihat siapa pemilik sepatu itu.
Kernyitan tercetak jelas saat Shea melihat beberapa pemilik sepatu itu. Ada tiga laki-laki berpenampilan seperti pereman yang sedang menghadang jalan Shea.
"Minggir gak lo!"
"Galak amat sih neng." Ucap laki-laki berkulit coklat matang dengan rambut jambul yang bertengger dikepalanya.
"Mau kemana sore-sore jalan kaki sendirian? Masih pakek seragam juga, Mau temenin abang ya neng?" tanya laki-laki yang berpakaian robek di bagian bawah kaosnya dan celana jins sobek dibagian lututnya. Terlihat sekali jika dia laki-laki jalanan.
"Jaga ya omongan lo! Dasar Bangsat!!" bentak Shea pada laki-laki itu.
Mungkin laki-laki berkulit putih yang dari tadi hanya diam, geram dengan jawaban Shea yang terlihat menantang.
Dengan sekali sentakan, laki-laki berkulit putih itu menarik tangan Shea dan di pelintir kebelakang tubuh Shea sehingga cewek itu tak dapat bergerak lagi.
"Gak usah sok teriak bicth. Kita bawa aja ke bascam buat jadi santapan makan malam bang." Ucapnya kepada dua laki-laki di depannya.
###

KAMU SEDANG MEMBACA
VILAIN
Teen FictionANTI 21+! Gak ada adegan dewasanya! Cerita ini berlaku untuk semua kalangan. Shea adalah cewek bar-bar dan tukang bikin masalah dengan segudang masalah. Tapi karena salah satu masalahnya, tanpa sengaja dia mengenal seorang lelaki tampan di sekolahny...