BAB 22 (Announcement!)

299 16 0
                                        

Shea terus berusaha menahan tawanya sedari tadi. Bagaimana tidak mau ketawa, ketiga temannya dan dua teman Nathan terus menatap curiga ke arahnya dan Nathan yang sedang duduk bersebelahan di meja kantin. Mereka sedang menikmati makan siang di istirahat ke dua ini.

Nathan duduk di pojok sebelah kanan, di sampingnya ada Shea. Lalu Fehili dan Rama. Sedangkan di depannya ada Umar, Fina yang berada di tengah dan Fizka di pojok sebelah kiri.

“Kenapa senyam seyum? Makan yang bener, bukan malah senyum-senyum gak jelas gitu.” Ujar Nathan, menyelipkan rambut yang menutupi wajah Shea ke belakang telinga.

“Hemm, Iya.” Shea melanjutkan makan nasi goreng yang di pesankan Nathan untuknya.

Hal itu membuat kelima orang di sekitar mereka berdua menjadi tambah curiga. Tapi Nathan tak memperdulikannya, ia malah semakin memperhatikan Shea.

“Kenapa sih kok ngelihatin aku mulu?” tanya Shea yang heran melihat Nathan terus memperhatikannya.

“Tadi kamu bikin keributan apa di kelas ipa2?”

“Kamu pasti tahu. Jangan pura-pura gak tahu.” Jawab Shea seadanya sambil memutar memori kejadian saat keluar dari kelas Jessica.

Udah gaes!” Teriak Fehili di pintu kelas. Mengkode untuk segera pergi karena kelas sudah ramai dipadati siswa dari kelas lain yang ingin menonton adegan ini.

Fehili yang pertama pergi dari kelas itu di ikuti Shea yang menarik Fina untuk keluar. Lalu Fizka tersenyum meremehkan Sandra sebelum turun dari meja Sandra dan menepuk halus pipi kiri cewek itu.

“Bubar!!” Teriak Fizka pada semua siswa yang berada disana kala akan melewati pintu kelas XII-IPA2.

Saat Shea sedang menarik Fina, tiba-tiba ia kaget karena ada yang memanggilnya. Suara itu sangat familiar di telinganya. Otomatis genggaman tangannya pada Fina terlepas.

“She! Bikin masalah lagi?”

'Aduh, mati lo She...' batin Shea, menoleh ke arah dimana orang itu memanggilnya.

Fehili yang merasa tidak nyaman langsung menggeret Fina dan Fizka untuk pergi duluan.

“Ehh apaan—“

Fehili langsung membungkam mulut Fizka. “Suttt! Diem, Ayo pergi.”

“Nathan?Bukan aku yang bikin—“

“Aku maafin untuk kali ini. jangan ulangi lagi untuk ke depannya.” Saut Nathan sebelum Shea menjelaskan kepadanya. “Cepet masuk kelas sebelum bel bunyi.” Lanjutnya sebelum melangkah pergi dari hadapan Shea.

“She....?”

“Hahh? Apaan ?” Ujar Shea bingung saat kembali dari lamunannya.

Nathan tersenyum tipis menatap Shea. Tangannya menyentuh lengan Shea. “Ngelamun?”

“Ahh... itu...”

“Gue kayak nangkep sinyal aneh deh.” Celetuk Umar memotong ucapan Shea kala kunyahan batagornya habis di dalam mulutnya.

“Gue juga.” Saut Fina.

“Kelihatannya ada yang baru jadian.” Ujar Fehili dengan santainya sedikit melirik kedua sejoli di sampingnya.

“Aku juga mikir gitu.” Jawab Rama sambil merangkul pinggang Fehili.

“Wahhh... Kalian berdua udah pacaran?” Tanya Fizka reflek. Mulutnya menganga dengan mata membulat sempurna.

Wajah Shea langsung memerah seketika saat melihat reaksi Fizka di depannya. Beda dengan Shea, Nathan malah balas menatap ke lima manusia yang ada di depannya.

VILAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang