💔Prolog

30.1K 895 22
                                    

Selamat membaca...
        .
        .
        .

Ketika takdir tidak sesuai harapan, siapa yang harus di salahkan? Diri sendirikah? Harapan yang terlalu tinggikah? Atau bahkan sang pemilik kehidupan? Ah...percayalah tuhan tidak pernah jahat pada hambanya.

___________

"Shauqi menikahlah dengan Anisa!"

Titah Kiyai Musthofa As-shaqo pada salah satu santrinya yang bernama Shauqi yang kini telah lulus dari pesantren. Bukan hanya sebuah titah, tapi sebuah perintah yang sudah mutlak dan tidak bisa di tolak.

Memangnya santri mana yang berani menolak perintah dan dauh Kiyainya?

Shauqi adalah salah satu santri di pesantren al-jannah yang di bina oleh Kiyai Musthofa As-Shaqo dan Nyai Jamilah.

Anisa dan Shauqi sudah lulus mondok setahun yang lalu. Tapi, meskipun begitu setiap santri yang sudah lulus tidak serta merta langsung keluar dari pondok dan pulang begitu saja.

Mereka harus memenuhi aturan pondok. Yaitu mengabdi minimal selama satu tahun penuh sebagai Ustadz atau Ustadzah.

Begitu juga yang dialami oleh Ashira, sahabat baik Anisa sejak pertama mereka mondok dulu di pesantren Al-Jannah.

Di ndhalem saat itu bukan hanya ada  Ustadzah Anisa dan Ustadz Shauqi. Tapi juga ada Ustadz Afiad dan juga Ustadzah Ashira. Mereka semua adalah alumni pesantren Al-jannah yang sudah selesai ngabdi. Dan sekarang mereka berempat di panggil oleh Kiyai dan Bu Nyai untuk menghadap ke ndhalem.

Getir!

Pahit!

Sakit!

Kecewa!

Dan terluka!

Itulah yang di rasakan oleh Ashira sekarang, saat dia mendengar apa yang di dauhkan oleh Kiyainya barusan.

Ashira hanya menunduk dalam menahan embun yang sudah menggantung di kelopaknya. Karena, selama ini yang mencintai Shauqi adalah Ashira dan Anisa pun tahu itu. Karena selama ini Ashira selalu berbagi kisah dengan sahabatnya tersebut. Dari hal kecil hingga hal besar. Bahkan tentang hubungan dan perasaannya pada Shauqi pun, Ashira ceritakan pada Anisa. Karena dia adalah sahabat baiknya.

Tapi...lihatlah kenyataannya sekarang. Seseorang yang selalu menjadi tempatnya bercurhat dan berbagi kisahnya dengan Shauqi, malah dia yang akan di nikahkan dengan mahbubnya.

Bukankah itu sangat menyakitkan?

Pemuda yang dia cintai selama bertahun-tahun sejak mereka masih nyantri, kini dijodohkan dengan sahabatnya sendiri oleh Kiyainya.

Maka patah hati yang manakah yang lebih menyakitkan dari ini? Saat orang yang kita cintai harus menikah dengan sahabat kita sendiri.

Shauqi hanya menunduk dalam menhan perih dan sesak di dada. Seperti halnya yang di lakukan Ashira, kekasihnya. Mereka tidak berani mengangkat wajah agar Kiyai dan Bu Nyai tidak melihat kristal bening yang sudah menggantung di kelopak netra mereka.

Ya....Shauqi mencintai Ashira selama ini. Begitu juga Ashira yang menjaga perasaannya terhadap Shauqi. Mereka saling mencintai, menjaga perasaan suci mereka dalam doa. Hanya sesekali bertegur sapa, namun saling mendamba.

Hingga pada suatu hari di sebuah kesempatan. Shauqi mengungkapkan perasaannya pada Ashira lewat secarik surat yang dia tulis untuk gadis itu. Lalu mengirimkannya lewat perantara beberapa santri.

Ashira menyambut perasaan suci Shauqi dengan hangat dan tulus. Ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, rupanya pemuda itu juga menyimpan rasa yang sama. Shauqi berjanji akan menikahi Ashira setelah mereka menyelesaikan pengabdian mereka tahun ini.

Dzikir cinta Ashira💔 {Romansa Islami}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang