16. Ternyata Dia

10.5K 1.1K 61
                                    

"Kamu siapa?"

Ayesha memperhatikan wanita dihadapannya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ayesha tak pernah melihat wanita itu sebelumnya, wajahnya terasa asing.

Dari segi penampilan, sepertinya wanita ini adalah seorang artis atau model. Bisa dilihat dari tinggi wanita ini yang mencapai 175 centimeter. Apalagi dengan high hell 15 centi yang dipakainya, dia tampak menjulang tinggi.

Beda dengan Ayesha yang mungkin hanya sepundak wanita itu. Tapi tidak apa-apa, bukannya wanita pendek itu lebih menarik?!

Kalau di lihat dari segi usia, Ayesha yakin wanita itu pasti jauh lebih tua darinya. Sebaya dengan Eza atau Arkan mungkin.

"Kamu sendiri siapa? Kok bisa di apartemennya Eza."

"Ditanya kok malah balik nanya! Ga sopan banget!"

Bukannya marah, wanita itu malah tersenyum manis. Ayesha membenci senyuman seperti itu. Senyuman yang hanya bisa di lakukan oleh orang-orang bermuka dua.

Ayesha memang tipe orang yang suka berburuk sangka. Apalagi melihat wanita ini. Tingkat berburuk sangkanya meningkat dua kali lipat.

"Saya Zetta, temennya Eza. Tadi saya pergi ke rumah sakit, katanya Eza lagi libur karena sakit."

"Iya, Eza memang sakit!"

"Kalau begitu boleh saya masuk? Saya mau mengunjungi Eza."

Ayesha mengangguk, kemudian mempersilahkan Zetta untuk masuk kedalam unit Eza. Tidak ada alasan untuk Ayesha tidak membiarkan Zetta masuk, toh ini juga tamunya Eza. Ayesha sadar diri, dia kan bukan siapa-siapanya Eza.

Sesampainya di kamar Eza, gadis itu langsung menghambur memeluk Eza. Membuat Ayesha sebal, ingin menarik paksa wanita itu. Sedangkan Eza, laki-laki itu terlihat shock dengan perlakuan Zetta.

"Yaampun, Za! Kamu kenapa bisa sakit gini sih."

Zetta memegang lengan Eza, sesekali mengelus pelan lengan laki-laki itu. Ayesha memutar bola matanya malas, kok ada sih cewek kayak gini!

Ayesha semakin kesal saat tak ada penolakan dari Eza. Tapi, kenapa jadi Ayesha kesal?! Mau Eza dipegang-pegang nenek-nenek pun itu bukan urusan Ayesha!

"Ya yang namanya manusia pasti bisa sakit dong, mbak!" Sentak Ayesha.

Lagi-lagi wanita itu menampilkan senyuman manisnya. Oh Tuhan! Ayesha sungguh membenci senyuman itu!

"Cuma telat makan aja. Oh ya, Ay. Ini Zetta temen saya waktu di Jerman dulu, dia sekarang model terkenal loh. Kamu tau kan pasti?"

Ayesha mendengus, tuh kan tebakan Ayesha benar, jika wanita ini adalah model. Terus penting banget gitu kalo si Zetta ini model?! Ngapain Eza pakek ngasih tau segala sih?!

Sedangkan Zetta yang disebut sebagai model terkenal oleh Eza, tersipu malu.

"Sorry ga kenal! Gue mah ga pernah bergaul sama model, gaul gue sama pebisnis!"

"Oh kamu pebisnis juga? Aku juga punya bisnis loh. Kamu tau kan bisnis properti atas nama Azzeta yang ada di Jaksel, itu punya aku loh."

Ayesha tersenyum remeh. Ternyata hanya itu yang dimiliki wanita itu. Ya sorry sorry aja ya, kalau dibandingin sama bisnis keluarganya Ayesha mah kebanting jauh. Cuma ya Ayesha ga mau sombong aja.

Ayesha mengingat betul, perusahaan itu hampir saja gulung tikar, hingga meminta kerja sama dengan berbagai perusahaan.

"Oh gitu ya? Sayangnya saya ga tanya tuh!"

Dominant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang