03. Si Kembar

14.6K 1K 19
                                    

Setelah kemaren aku bilang ga bisa up dalam waktu dekat karena kehabisan ide. Eh tiba-tiba hari ini muncul ide buat nerusin ceritanya Ayesha sama Eza.

Doain aja aku sering dapet ide dadakan kayak gini wkwk

Maaf banget kalau seandainya part ini jelek. Soalnya aku nulisnya buru-buru, takut ide di pikiran aku ilang lagi :) dan bakalan tunda lagi updatenya.

Sekian dan terima kasih

Happy Reading ❤



Ayesha sangat senang ketika mendapat pesan dari teman SMAnya Lavanya. Sudah hampir empat tahun mereka tidak bertemu. Ketika mereka memutuskan kuliah di universitas yang berbeda, Lavanya di Jerman dan Ayesha dia Paris. Keduanya jarang sekali berkomunikasi. Terakir mereka berkomunikasi ketika Lavanya memberikan ucapan selamat untuk pernikahan Arkan dan Qira, itupun lewat panggilan vidio call. Karena Lavanya tidak bisa pulang ke Indonesia.

Ayesha sangat merindukan Lavanya. Dulu ketika SMA mereka tak pernah bisa di pisahkan. Jika ada Ayesha disitupun ada Lavanya. Mereka sudah seperti saudara kembar.

Terakhir yang Ayesha ketahui, gadis itu sudah menjadi desainer terkenal di Jerman. Wajahnya pun sering bermunculan di majalah-majalah ternama di sana.

Ayesha tak bisa menyembunyikan senyumnya ketika Lavanya sudah berada di depan pintu cafe. Lavanya melampaikan tangannya kerahnya. Gadis itu sedikit berlari untuk mempercepat langkahnya.

"Ayeshaaaa gue kangen banget."

Lavanya memeluk erat tubuh Ayesha begitupun sebaliknya.

"Gue juga kangen banget sama lo, Nya. Ayo duduk."

Banyak hal yang mereka perbincangkan. Dari keluarga, pekerjaan hingga hubungan asmara. Dan ada satu hal yang Lavanya tangkap disini. Semenjak putus dari Valdo, Ayesha belum menjalin hubungan dengan laki-laki manapun.

"Katanya pengen nyusul kakak lo nikah, tapi sekarang calon aja ga punya."

Lavanya terkekeh, membuat Ayesha mengerucutkan bibirnya.

"Ya gimana belum ada yang pas juga."

Sebenarnya bukan karena belum ada yang pas. Banyak sekali laki-laki yang sesuai kriteria Ayesha bahkan melebihi itu. Hanya saja dia terlalu takut. Takut penghianatan dari Valdo terulang kembali.

Banyak laki-laki yang telah menawarkan dirinya untuk menjadi kekasih Ayesha, bahkan ada yang melamarnya. Tak terkecuali Eza, Dokter aneh yang selalu mengganggu hidupnya. Tapi bayangan menakutkan itu kembali menghantui Ayesha.

"Mau gue kenalin kakak gue ga? Anaknya ganteng loh."

Ayesha menyerit heran. Setahunya Lavanya adalah anak semata wayang.

"Lo punya kakak cowok?"

Lavanya mengangguk.

"Kok gue ga pernah tau sih?"

"Waktu kita SMA kakak gue emang ga pernah ada rumah. Pas gue kelas empat SD dia lanjutin kuliah diJerman terus kerja di sana sekalian."

"Terus sekarang dia udah balik ke Indonesia?"

"Semenjak gue kuliah di Jerman, Kakak gue gantian kesini. Gantian jagain Mama."

Ayesha mengangguk paham. Ternyata ada banyak hal yang tidak dia ketahui dari Lavanya. Yang dia tahu, hanyalah ibu Lavanya adalah orang tua tunggal.  Selebihnya Lavanya tidak tau.

Ayesha mengecek ponselnya. Banyak sekali panggilan masuk dari Arkan. Memang dari kemaren ponsel Ayesha di silent, jadi dia tidak tau jika Arkan sedari tadi menelfonya.

Dominant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang