28. Surat Ancaman

14.1K 1.1K 79
                                    

Layaknya sepasang kekasih yang sedang dimabuk asmara, Eza dan Ayesha sudah seperti lem yang tak bisa berpisah. Kini setiap pagi mereka selalu di awali menatap wajah bangun tidur satu sama lain.

Bisa di bilang kini mereka tinggal bersama. Terkadang di unit Eza, terkadang juga di unit Ayesha. Itu semua tentunya tak lepas dari kemauan Eza. Laki-laki itu selalu saja merengek tak ingin berjauhan dari Ayesha. Nginep aja ya, aku kangen. Perkataan itu yang selalu Eza lontarkan. Padahal setiap hari mereka bertemu. Gimana masih bisa bilang kangen?! Memang orang yang sedang di jatuh cinta itu berbeda!

Seperti saat ini, mereka berada di unit Eza. Setelah tiga hari berturut-turut menginap di unit Ayesha.

Ayesha membuka lemari pakaian Eza, menyiapkan baju yang akan di pakai Eza bekerja. Sedangkan laki-laki itu masih menghabiskan waktunya di kamar mandi.

Ayesha terkejut saat menemukan tumpukan sesuatu yang bisa di katakan sangat menggemaskan. Setelah Ayesha keluarkan ternyata itu adalah boxer Doraemon. Meskipun Ayesha sering menginap di unit Eza, tapi ini kali pertamanya Ayesha membuka lemari pakaian Eza. Hal itu membuat Ayesha terkejut saat menemukan begitu banyak boxer Doraemon disana. Mungkin ada sepuluh lebih.

Ayesha merapihkan boxer-boxer tersebut dan menaruhnya di lemari. Ketika Ayesha kembali menyiapkan pakaian untuk Eza, tiba-tiba sepasang tangan melingkar memeluknya dari belakang.

"Aku udah rapi loh ini, jadi basah lagi kan!"

Ayesha mendengus sebal, saat mengetahui Eza memeluknya dengan keadaan tubuh Eza belum sepenuhnya kering.

Bukannya marah, Eza malah semakin mempererat pelukannya. Menelusupkan kepalanya disela-sela leher Ayesha. Hal itu tentu membuat jantung Ayedha semakin tak karuan. Pasalnya laki-laki di belakangnya ini hanya memakai lilitan handuk yang menutupi pinggangnya.

"Lagian kamu masih pagi udah rapi aja."

Ayesha membalikan tubuhnya menghadap Eza, mengalungkan tangannya keleher Eza. Sedangkan tangan Eza bertengger di pinggang Ayesha.

"Kan aku harus kerja. Ada meeting juga pagi ini."

"Arkan emang suka ganggu aja! Suka banget minta kamu meeting pagi-pagi!"

Ayesha terkekeh melihat ekpresi kesal Eza. Memang Eza suka protes kalau Arkan meminta Ayesha untuk datang ke kantor pagi-pagi. Karena menurut Eza itu mengganggu morning routine dia bersama Ayesha.

"Itu Kakak aku loh, Sayang."

"Kamu ganti kakak aja."

"Sembarangan!"

Ayesha meletakkan jemarinya untuk mengusap tubuh Eza. Mulai dari lengan, dada, dan terakhir berada di perut sixpack Eza. Ayesha sangat menyukai bagian ini, menurut Ayesha itu membuat Eza semakin terlihat sexy.

Eza memejamkan matanya. Menikmati sentuhan-sentuhan yang Ayesha berikan.

"Za.."

"Hm..?"

Eza sedikit mengerang, karena sentuhan Ayesha yang semakin liar.

"Tadi aku liat banyak banget boxer doraemon di lemari kamu. Kok aku ga pernah liat kamu pakek itu?"

Eza sontak membuka matanya. Matanya membelak sempurnya. Kenapa Ayesha bisa mengetahui hal itu, pikir Eza. Karena memang selama ini Eza menyembunyikan semua itu. Karena dia malu! Ya masak ganteng-ganteng maco gini boxernya Doraemon, kan ga banget!

"Kamu tau dari mana?!"

"Dari lemari kamu lah. Kenapa ga pernah di pakek sih? Padahal lucu loh."

Dominant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang