Prolog

29.2K 1.5K 30
                                    

Satu bulan sebelum pernikahan Arkan dan Qira.

Ayesha menatap horror kearah laki-laki yang ada di hadapannya saat ini. Laki-laki itu memang terlihat menawan dengan senyum yang menghiasi wajahnya. Namun, entah mengapa senyum itu terlihat mengerikan di mata Ayesha.

Ayesha mendekat, keduanya harus bicara. Agar laki-laki itu tidak terus mengusik hidup Ayesha.

"Lo ngapain sih kesini terus?"

"Mau ketemu kamu lah, apa lagi emang?"

Ayesha membekakkan matanya. Ini beneran orang yang dia kenal bukan sih? Kenapa jadi manis banget gini. Padahal dulu kalau ada Ayesha bawaannya galak terus!

"Eza! Berhenti main-main!"

Eza bergerak lebih mendekat menyisakan beberapa centi jarak diantara mereka. Menatap lekat mata Ayesha. Membuat Ayesha sedikit kehilangan fokus ditatap seperti itu.

"Saya suka kamu, bukan- lebih dari itu, saya cinta kamu Ayesha."

Ayesha terkekeh, cinta dia bilang? Ayesha sama sekali tidak percaya dengan bualan laki-laki itu.

"Berhenti omong kosong! Lo ga mungkin cinta sama gue!"

"Ini salah kamu karena kamu sering godain saya, jangan salahkan saya kalau saya punya perasaan lebih ke kamu!"

"Dasar cowok gampang tergoda!"

Ayesha menatap remeh ke arah Eza. Bukannya tersinggung, Eza malah menyunggingkan menyumnya. Dia merasa Ayesha sedikit menggemaskan.

"Cuma kamu yang bikin saya tergoda."

"Pembohong. Gue tau lo cuma jadiin gue pelampiasan aja kan, karena sebentar lagi Mbak Qira akan nikah sama Mas Arkan. Dasar!"

"Saya udah ga ada perasaan sama sekali sama Qira."

"Pembohong!"

"Saya hanya sekedar tertarik dengan Qira waktu itu, sama seperti wanita-wanita sebelumnya. Tapi dengan kamu berbeda, saya cinta kamu."

Ayesha memutar bola matanya malas saat mendengar kata cinta keluar dari mulut Eza. Menurut Ayesha itu sungguh memuakan!

"Mending lo pergi deh. Gue sama sekali ga percaya sama omongan lo."

"Hanya dengan kamu Ayesha, saya mau merendahkan harga diri saya di depan kamu. Setiap hari saya kemari untuk menemui kamu meskipun kamu selalu mengusir saya. Hanya dengan kamu, saya melakukan hal yang tidak pernah terbesit di otak saya. Dan kamu masih ga percaya?!"

Ayesha mematung. Laki-laki itu terlihat putus asa. Berbeda dengan Eza yang dia kenal selama ini.

Ayesha harus bagaimana?

Dominant GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang