Part 02

3.2K 250 4
                                    

"Alinskie." Panggil seorang lelaki paruh baya yaitu Sinatra sang ayah.

"Iya yah?" Tanya Ali.

"Besok kamu harus ke istana untuk mengikuti seleksi Jendral ya." Ucap Sinatra.

Membuat Ali melotot kaget.

"Ali tidak mau." Ucap Ali.

"Kenapa memangnya?" Tanya Sinatra.

"Ali tidak mau hidup di istana karna sangat tidak bebas dan banyak peraturan." Ucap Ali.

"Tetapi Ratu Sillapatra menyuruh ayah untuk membawa kamu besok kalau tidak jabatan ayah akan di cabut dan di asingkan." Ucap Sinatra.

"Ratu Sillapatra mengapa selalu berlaku semaunya saja sih!" Ucap Ali kesal.

"Kamu tidak boleh berkata seperti itu, dia wanita yang baik dan sangat hebat Ali." Ucap Sinatra.

"Benar kata ayahmu Ali, Ratu Sillapatra itu Ratu yang hebat dan bijaksana semenjak dia menjadi Ratu Negri dugu menjadi tentram tidak ada lagi penjajah yang berani masuk kesini,pertanian dan perternakan menjadi stabil jadi negri kita tidak kekurangan sedikit pun dan tidak perlu import bahan dari negara lain lagi,ibu sangat mengaguminya." Ucap seorang wanita paruh baya Naya Yutta dengan mata binarnya.

"Tapi Ali tidak mau hidup di istana bu." Ucap Ali.

"Berarti kamu mau ayah di berhentikan menjadi mentri penasihat hukum dan di asingkan ke tempat terpencil?" Tanya Sinatra.

Ali pun hanya diam.

"Ali Ratu Sillapatra itu adalah Ratu yang berarti dia mengendalikan seluruh negri Dugu ini,jika dia sudah murka dengan keluarga kita pasti keluarga kita akan sengsara dan tidak akan tenang seumur hidup." Ucap Sinatra lagi.

"Benar kata ayahmu lagi pula kamu sama saja bekerja untuk Negri kita, jadi bekerjalah demi Negri kita." Ucap Naya.

Ali pun menghela nafasnya tak bisa mengelak lagi kedua orang tuanya sudah sangat memojokkannya.

"Baik, besok Ali akan mengikuti seleksi itu." Ucap Ali pasrah.

Membuat Sinatra dan Naya tersenyum.

"Ayah senang mendengarnya." Ucap Sinatra.

"Ali mau pergi keluar dulu." Ucap Ali lalu pergi.

---

"Apa?! Kamu besok ikut seleksi Jendral di Istana?!" Ucap Daehwi tak percaya.

"Iya,aku sebenarnya tidak mau tapi bagaimana jabatan ayahku nanti bisa dicabut dan akan di asingkan." Ucap Ali.

"Ali, aku tidak mau! nanti pasti kita jarang bahkan tidak pernah bertemu lagi." Ucap Daehwi sedih.

"Aku janji saat seleksi aku akan terlihat sangat buruk dan berlaga tidak pandai bela diri sehingga istana tidak memilihku menjadi Jendral." Ucap Ali.

"Benar?" Ucap Daehwi.

"Iya, kamu tenang saja." Ucap Ali tersenyum.

Daehwi pun ikut tersenyum.

---

"Selamat tuan Alinskie Yutta anda di terima di Istana menjadi Jendral di istana ini." Ucap Hawrang tersenyum.

Membuat Ali melongo syok.

"Hah?" Ucap Ali tak percaya.

The Legend Of Queen Sillapatra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang