Part 20

3.5K 317 29
                                    

Ali pun terbangun dari tidurnya lalu terlojak kaget karna bukannya ada Prilly tetapi malah ada Daehwi.

"Ali kamu sudah bangun, ayo makan." Ucap Daehwi.

"Dimana?" Tanya Ali.

"Siapa? Ratu Sillapatra? Dia sudah pergi Alinskie, dia tidak perduli kepadamu buktinya dia meninggalkanmu." Ucap Daehwi.

Ali pun hanya terdiam.

"Sudah jangan fikirkan dia fikirkan dulu kesehatanmu." Ucap Daehwi.

---

Prilly pun duduk dibangku kerajaannya.

"Hawrang." Panggil Prilly.

"Ya yang mulia?" Tanya Hawrang.

"Panggilkan dokter Zein." Ucap Prilly.

"Baik yang mulia." Ucap Hawrang lalu pergi.

Prilly pun menghela nafasnya dan memejamkan matanya.

"Inilah akhirnya." Ucap Prilly.

Beberapa saat kemudian Dokter Zein pun masuk.

"Yang mulia." Ucap Dokter Zein menunduk hormat.

"Dokter Zein aku sudah menemukan jantung bergolongan darah RH-Null." Ucap Prilly.

"Apakah anda serius? Dimana orang itu biar saya cek?" Tanya Dokter Zein.

"Kamu sudah melihatnya." Ucap Prilly.

Membuat Dokter Zein bingung.

"Maksud anda yang mulia?" Tanya Dokter Zein.

Lalu beberapa detik kemudian Dokter Zein tersadar dan syok.

"Yang mulia and---"

"Ya itu aku, lakukanlah Dokter Zein." Ucap Prilly.

"Yang mulia tapi kenapa harus anda?" Tanya Dokter Zein.

"Aku tidak memiliki alasan khusus tetapi hanya dia yang aku cintai di dunia ini." Ucap Prilly.

"Yang mulia mohon jangan lakukan ini saya akan berusaha mencarinya sekuat kemampuan saya." Ucap Dokter Zein.

"Waktu sudah tidak cukup Dokter Zein, kamu sendiri yang bilang Alinskie hanya bertahan kurang dari satu bulan." Ucap Prilly.

"Tetapi bagaimana rakyat anda bila anda tidak ada yang mulia? Waktu kemarin anda menghilang saja Negri ini sudah hancur dan kacau." Ucap Dokter Zein.

"Kamu tahukan pilihanku dari dulu sudah sangat tepat?" Tanya Prilly.

Dokter Zein pun mengangguk.

"Iya yang mulia." Ucap Dokter Zein.

"Jadi aku memilih Alinskie yang menggantikan posisiku dia akan menjadi Raja yang hebat karna di dalam tubuhnya terdapat jantungku." Ucap Prilly.

"Baiklah yang mulia kalau memang keputusan anda sudah bulat saya tidak bisa membantah anda lagi." Ucap Dokter Zein.

Prilly pun tersenyum kecil.

The Legend Of Queen Sillapatra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang