Kini Prilly berjalan menuju aula untuk rapat dengan seluruh perdana mentri.
"Ratu Sillapatra datang!" Ucap pelayan istana.
"Selamat datang yang mulia." Ucap seluruhnya menunduk hormat.
Prilly pun masuk dan berjalan dengan anggun menuju bangku kerajaannya.
"Bagaimana keadaan Negeri Dugu?" Tanya Prilly.
"Baik yang mulia." Ucap seluruhnya.
"Apa Perternakan stabil dan tidak ada masalah?" Tanya Prilly.
"Tidak yang mulia."
"Pertanian bagaimana?" Tanya Prilly.
"Stabil juga yang mulia."
"Bagus, jangan sampai Negri kita melakukan import barang dari Negri lain bila ada masalah segera laporkan kepadaku." Ucap Prilly.
"Baik yang mulia."
Ali pun melihat Prilly saat rapat dengan anggun dan penuh tanggung jawab auranya menjadi terpancar dimatanya.
"Yang mulia." Panggil perdana mentri.
"Ada apa?" Tanya Prilly.
"Negri Gudan marah dengan Negri kita karna kita tidak mengeksport beras ke negrinya."
"Sudah ku duga Negeri miskin itu pasti akan marah, biarkan saja itu menjadi urusanku, pokoknya kalian jangan sampai ada yang melakukan Import dan Eksport ke Negeri lain mengerti?!" Ucap Prilly.
"Baik mengerti yang mulia."
"Apa ada masalah lain lagi?" Tanya Prilly.
"Tidak ada yang mulia."
"Kalian bisa kembali terkecuali Hawrang dan Jendral Alinskie." Ucap Prilly.
"Baik yang mulia." Ucap mereka serentak lalu menunduk hormat dan pergi dari aula.
Dan kini hanya tinggal mereka bertiga.
"Kita akan menyamar ke Negri Gudan malam ini untuk mencari tahu apa yang mereka akan rencanakan." Ucap Prilly.
"Pasti mereka telah membuat berbagai macam strategi untuk mendapatkan barang barang dari Negeri kita." Ucap Prilly lagi.
"Baik yang mulia." Ucap Hawrang.
"Aku hanya mengajak kalian berdua karna kalian terampil bela diri jadi bisa sedikit membantuku dan kalian harus bisa menjaga diri kalian masing masing." Ucap Prilly.
"Baik yang mulia." Ucap mereka berdua.
"Kalian bisa kembali nanti malam kita bertemu di pintu belakang istana." Ucap Prilly.
"Baik yang mulia." Ucap keduanya lalu menunduk hormat dan pergi.
Skip.
"Apa? Tidak jadi pergi lagi?!" Ucap Daehwi.
"Iya Daehwi maaf, aku harus menjalankan pekerjaannku." Ucap Ali.
"Alinskie,kamu kemarin saja tidak jadi ke pasar malam dan sekarang pun juga tidak jadi,kalau begitu kapan kita peeginya?" Tanya Daehwi.
"Kan aku sudah bilang kemarin malam itu ada penyusup Daehwi, aku janji setelah pekerjaanku selesai aku akan meluangkan waktu untukmu." Ucap Ali.
"Kamu sekarang hanya bisa berjanji saja!" Ucap Daehwi kesal.
"Aku benar benar harus melakukan ini untuk Negeri kita Daehwi jadi tolong kamu mengerti." Ucap Ali.
"Iya deh yaudah." Ucap Daehwi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Queen Sillapatra.
Romansa"Mengapa dia selalu berlaku sesuka hatinya?" -Alinskie Yutta. "Aku adalah Ratu, akulah yang berkuasa di Negri ini." -Prillysie Dilraba Sillapatra. Prillysie Dilraba Sillapatra adalah satu satunya seorang Ratu muda yang berusia 20 tahun sudah memimpi...