Kini Prilly berada di ruangannya, merenungkan nasibnya yang memiliki banyak musuh memejamkan matanya untuk memikirkan berbagai macam strategi.
"Sedikit saja aku lengah, aku akan mati." Ucap Prilly.
Lalu dia pun menghela nafasnya.
"Kalau saja aku tidak memiliki dosa, akan ku serahkan kematianku kepada mereka." Ucap Prilly lagi.
"Yang mulia." Ucap Ali.
Prilly pun membuka matanya.
"Ada apa?" Tanya Prilly.
"Saya ingin izin pulang karna ada masalah." Ucap Ali.
"Masalah apa?" Tanya Prilly.
"Tentang sepupu saya dia seorang dokter tetapi dia di tuduh ingin membunuh anak Mentri Aparatur yang mulia." Ucap Ali.
"Kenapa kamu sangat yakin bahwa itu adalah tuduhan?" Tanya Prilly.
"Maksud anda yang mulia?" Tanya Ali.
"Bisa saja sepupumu memang membunuhnya atau mungkin memiliki dendam tersendiri siapa yang tahu?" Ucap Prilly.
"Saya sangat tahu betul sifat sepupu saya yang mulia, dia tidak akan berani untuk melakukan itu." Ucap Ali.
"Tetapi tidak ada yang tahu apa isi hati seseorang kecuali Tuhan, bahkan kamu sepupunya pun belum tentu kamu tahu tentang isi hati sepupumu." Ucap Prilly.
"Saya hanya ingin meminta izin yang mulia bukan berdebat." Ucap Ali agak kesal.
"Hey! Berani beraninya kamu berbicara seperti itu kepadaku!" Ucap Prilly yang tak kalah kesalnya.
"Anda yang memulainya duluan yang mulia." Ucap Ali.
"Bahkan kamu telah berani menyalahkanku! Yang benar saja!" Ucap Prilly tertawa sinis.
"Maafkan saya, saya tidak bermaksud seperti itu yang mulia." Ucap Ali.
"Pergilah! Aku sedang tidak ingin emosi." Ucap Prilly mengibaskan tangannya.
"Baik, terima kasih yang mulia." Ucap Ali menunduk hormat lalu pergi.
"Hawrang." Panggil Prilly.
"Iya yang mulia." Ucap Hawrang.
"Kamu tahu siapa sepupu Jendral Alinskie yang dokter itu?" Tanya Prilly.
"Kalau tidak salah namanya Abraham Yutta yang mulia." Ucap Hawrang.
"Cari tahu kebenaran yang terjadi." Ucap Prilly.
"Baik yang mulia." Ucap Hawrang menunduk hormat lalu pergi.
--
Kini Ali pun berada di persidangan untuk membantu Abraham di saksikan oleh para rakyat.
"Untuk mentri aparatur silahkan berikan keterangannya." Ucap Hakim.
"Dia yang telah ingin membunuh anakku! Aku mau dia di hukum mati!" Ucap Mentri Aparatur menunjuk Abraham dengan emosi.
Ali pun berdiri tak terima.
"Tunggu dulu! Ucapan anda belum tentu terbukti karna belum ada bukti yang kuat untuk masalah ini!" Ucap Ali.
"Siapa anda?" Tanya Jaksa.
"Saya Alinskie Yutta sepupu dari Abraham Yutta." Ucap Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Queen Sillapatra.
Romansa"Mengapa dia selalu berlaku sesuka hatinya?" -Alinskie Yutta. "Aku adalah Ratu, akulah yang berkuasa di Negri ini." -Prillysie Dilraba Sillapatra. Prillysie Dilraba Sillapatra adalah satu satunya seorang Ratu muda yang berusia 20 tahun sudah memimpi...