Pagi pun tiba,
Ali pun terbangun dari tidurnya dan memegang jantungnya yang terasa sangat sakit.
Prilly pun terbangun mendengar rintihan Ali.
"Alinskie." Ucap Prilly sambil memegang bahu Ali.
Lalu Ali pun tak sadarkan diri.
"Alinskie, hey!" Ucap Prilly lagi dengan panik.
Lalu Prilly pun berlari keluar bertemu Hawrang dan Zeus.
"Cepat panggilkan Dokter Zein!" Ucap Prilly.
"Tapi Ya--"
"Cepat Hawrang! Inilah waktunya cepat!" Ucap Prilly.
Lalu Zeus pun menarik tangan Hawrang untuk pergi menemui dokter Zein.
Prilly pun kembali ke kamar istananya dan melihat sendu Ali.
"Alinskie, aku harap kamu bisa hidup dengan baik." Ucap Prilly lalu menggenggam tangan Ali.
"Maafkan aku, ternyata kita tidak ditakdirkan untuk bersama." Ucap Prilly yang mulai meneteskan air matanya.
"Jadilah raja yang hebat dan meskipun aku tidak rela kamu melupakanku tetapi aku tidak boleh egois kamu harus hidup dengan baik jadi kamu harus lupakan aku." Ucap Prilly lagi mencium tangan Ali dan memejamkan matanya.
"Yang mulia." Panggil pelayan istana.
Prilly pun menoleh.
"Dokter Zein sudah datang?" Tanya Prilly.
"Belum yang mulia,saya kesini untuk mengasih surat ini kepada anda." Ucap pelayan istana.
Prilly pun mendengkus kesal lalu mengambilnya,di keadaan seperti ini bisa bisanya ada surat untuknya sungguh Prilly sangat kesal.
Pelayan istana itu pun menunduk hormat dan keluar.
Prilly pun membuka surat itu dengan kasar lalu membacanya dan seketika tubuhnya membeku.
********
Hawrang pun menghempaskan tangannya yang di genggam erat oleh Zeus.
"Aku tidak mau menemui Dokter Zein!" Ucap Hawrang.
"Hawrang, kamu tidak boleh seperti itu ini adalah perintah Ratu Sillapatra, kita harus melaksanakannya." Ucap Zeus.
"Tetapi aku tidak mau kehilangan dia, dia sudah aku anggap sebagai adikku Zeus!" Ucap Hawrang menangis.
"Aku mengerti Hawrang tetapi kalau memang ini membuat Ratu Sillapatra bahagia kita bisa apa? Kalau misalnya aku memiliki jantung yang cocok dengan Raja Alinskie akulah orang pertama yang akan mendonorkan jantungku." Ucap Zeus.
Hawrang pun masih berdiam dalam tangisnya.
"Aku tahu perasaanmu Hawrang, aku pun juga merasa sangat sedih, lebih baik sekarang kita turuti kemauan Ratu Sillapatra kalau kita tidak memanggil Dokter Zein Ratu Sillapatra akan sangat kecewa dengan kita." Ucap Zeus.
"Ayo Hawrang." Ucap Zein lagi.
Hawrang pun menghapus air matanya lalu pergi mengikuti Zeus.
Skip.
Kini Dokter Zein pun memasuki istana Dugu.
"Bagaimana kondisi Alinskie? Apakah nadinya masih berdenyut?" Tanya Dokter Zein.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Queen Sillapatra.
عاطفية"Mengapa dia selalu berlaku sesuka hatinya?" -Alinskie Yutta. "Aku adalah Ratu, akulah yang berkuasa di Negri ini." -Prillysie Dilraba Sillapatra. Prillysie Dilraba Sillapatra adalah satu satunya seorang Ratu muda yang berusia 20 tahun sudah memimpi...