Kini Prilly dan Ali pun berada di pasar malam tanpa siapapun hanya berdua saja. Prilly yang memakai baju serba tertutup hingga wajahnya tak kelihatan untuk menyamar bisa di kerubungi bila ada yang tahu bila ada Ratu Sillapatra di sekitar mereka.
"Saya mau otak otak 2 bungkus." Ucap Ali memesan.
"Baik tunggu sebentar." Ucap penjual otak otak itu.
Beberapa menit kemudian otak otak pun jadi Ali pun membayarnya dan mereka pergi ke bangku yang berada di sekitar pasar malam.
"Ini otak otak anda yang mulia." Ucap Ali.
Prilly pun mengambil otak otak itu dengan tersenyum gembira akhirnya kesampaian juga dia memakan otak otak di pasar malam.
Dan membuka sedikit maskernya dan langsung memakannya.
"Wah! Ternyata benar kata Hawrang ini sangat enak." Ucap Prilly lalu memakan lagi dengan lahap.
Ali yang melihat Prilly begitu lahapnya pun hanya tersenyum.
"Pelan pelan saja." Ucap Ali.
"Ini sangat lezat Alinskie, baru kali ini ada makanan yang pas dengan seleraku." Ucap Prilly.
"Memangnya makanan di istana kenapa?" Tanya Ali.
"Makanan di istana lezat tapi bukan seleraku." Ucap Prilly.
Ali pun tersenyum menatap Prilly.
Prilly yang sadar ditatap oleh Ali pun menghentikan santapannya.
"Alinskie aku sangat tidak suka saat sedang makan di lihatin seperti itu." Ucap Prilly.
"Aku menyukaimu." Ucap Ali tanpa sadar.
Membuat Prilly menoleh kearah Ali melotot.
"Maksudku aku menyukai otak otak ini, sangat lezat sekali." Ucap Ali lalu memakan otak otaknya dengan cepat karna baru saja dia mengatakan hal yang tidak ingin dia katakan.
"Oh." Ucap Prilly lalu melanjutkan makannya lagi suasana pun menjadi canggung.
Kini mereka pun berjalan menuju istana untuk pulang.
"Terima kasih telah mengajakku pergi ke pasar malam untuk memakan otak otak." Ucap Prilly.
"Sama sama yang mulia, saya juga sangat senang mengajak anda kesana." Ucap Ali tersenyum.
Prilly pun tersenyum.
"Aku juga gembira malam ini." Ucap Prilly.
"Alinskie aku ingin di gendong." Ucap Prilly lagi.
Membuat Ali terdiam bingung.
"Aku tidak pernah merasakan di gendong, bisakah kamu menggendongku?" Tanya Prilly.
"Baik yang mulia." Ucap Ali lalu berjongkok.
Prilly pun langsung menaiki tubuh Ali dan Ali pun mengangkat tubuh Prilly yang berada di belakangnya.
"Wah! Hati hati aku takut jatuh." Ucap Prilly.
"Tidak akan, anda tenang saja." Ucap Ali lalu berjalan.
"Apakah aku berat?" Tanya Prilly.
"Tidak juga." Ucap Ali.
"Aku selalu menjaga makanku jadi tenang saja aku tidak akan berat." Ucap Prilly.
Ali pun tersenyum.
Prilly pun menikmati perjalanan malamnya yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya.
Kini mereka pun telah sampai di istana.
"Yang mulia kita sudah sampai." Ucap Ali.
Tetapi tidak ada jawaban.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Legend Of Queen Sillapatra.
Romance"Mengapa dia selalu berlaku sesuka hatinya?" -Alinskie Yutta. "Aku adalah Ratu, akulah yang berkuasa di Negri ini." -Prillysie Dilraba Sillapatra. Prillysie Dilraba Sillapatra adalah satu satunya seorang Ratu muda yang berusia 20 tahun sudah memimpi...