Part 29

4.1K 406 62
                                    

Ali pun membalas genggaman tangan Prilly dan membuka matanya.

Melihat gerakan Ali semua pun mendekat ke arah ranjang Ali.

"Alinskie." Ucap Prilly tersenyum haru.

"Apakah aku sudah berada di akhirat?" Tanya Ali.

"Bicara apa kamu? Kamu masih hidup." Ucap Prilly.

Ali pun dengan cepat bangun dari tidurnya dan menatap Prilly dengan sangat dalam.

"Ini bukan mimpi? Ini nyata?" Ucap Ali sambil menggengam tangan Prilly dengan erat.

Prilly pun tersenyum lalu menangguk.

Lalu dipeluklah Prilly dengan sangat erat Ali menangis dalam pelukan Prilly karna dia tak bisa berkata kata lagi dia terlalu bahagia.

Mereka pun menatap haru keduanya.

Lalu Ali pun melepaskan pelukannya dan ditatap wajah Prilly lagi lalu Ali pun mendekatkan wajahnya kepada wajah Prilly.

Pertama, di ciumlah dahi Prilly,

Kemudian pipi kanan Prilly,

Lalu pipi kiri Prilly,

Dan terakhir bibir Prilly.

Hawrang pun berdeham.

"Sepertinya kita harus keluar." Ucap Hawrang.

Ali dan Prilly pun tersadar ternyata masih ada banyak orang yang berada di dalam kamar Ali, Prilly dan Ali pun tertawa kecil.

"Kalian sepertinya butuh waktu untuk berdua mari kita keluar." Ucap Naya.

Lalu semua pun keluar.

Ali pun menatap wajah Prilly yang sudah lama dia rindukan.

"Aku masih berasa seperti mimpi." Ucap Ali mencium tangan Prilly.

Prilly pun tersenyum lalu mengelus wajah Ali.

"Aku belum mati, aku telah di tolong oleh sepasang suami istri mereka sangat baik." Ucap Prilly.

"Dimana mereka? Aku akan membalas kebaikan mereka." Ucap Ali.

"Nanti mereka akan datang ke sini, beri mereka jabatan di istana ya." Ucap Prilly.

"Pasti, aku pasti akan memberikan mereka jabatan yang tinggi karena dia telah membantumu." Ucap Ali.

Prilly pun tersenyum.

"Bagaimana kabarmu? Kamu pasti hidup susah beberapa minggu kemarin." Ucap Ali mengelus tangan Prilly.

"Alinskie." Panggil Prilly lalu mengambil tangan Ali.

"Ada apa?" Tanya Ali.

Lalu Prilly pun membawa tangan kanan Ali menuju ke perutnya.

"Kenapa perutmu? Apakah sakit? Aku akan panggilkan Dokter." Ucap Ali beranjak bangun Prilly pun menarik tangan Ali sehingga Ali duduk kembali.

Lalu mengambil tangan Ali lagi menuju perutnya.

Membuat Ali mengerut kenapa sebenarnya Prilly?

"Di dalam sini ada anak kita." Ucap Prilly.

Membuat Ali melotot syok.

"Apakah ini serius?" Tanya Ali memastikan.

Prilly pun mengangguk sambil tersenyum.

"Usianya 1 bulan lebih." Ucap Prilly tersenyum.

Ali pun langsung memeluk Prilly dengan hati yang sangat gembira.

The Legend Of Queen Sillapatra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang