Part 21

3.3K 314 36
                                    

Kini Prilly pun menulis wasiat yang akan dia tinggalkan dengan berat hati.

Isi wasiat :

Dengan ini saya Ratu Prillysie Dilraba Sillapatra akan menurunkan Takhta kepada Alinskie Yutta, kepala pelayan Hawrang akan di naikkan pangkat menjadi Ratu dan tidak ada siapapun yang bisa menggantikan posisinya, dan Tetap menjaga ketentraman dan ketertiban Negri Dugu agar menjadi Negri yang kuat dan tenang.

Prilly pun melihat wasiat yang telah dia tulis, lalu dia pun menghela nafasnya.

"Suatu saat kamu akan mengerti Alinskie." Ucap Prilly lirih.

Lalu dia pun keluar dari ruangannya dan terlojak kaget melihat Ali yang berada di depan pintu ruangannya.

"Ada apa lagi?" Tanya Prilly datar.

"Aku ingin mengundurkan diri dari istana." Ucap Ali yang tak kalah datarnya.

"Kamu seharusnya profesional." Ucap Prilly.

"Terserah apa katamu aku tetap ingin mengundurkan diri." Ucap Ali lalu pergi.

Prilly pun menatap kepergian Ali.

---

Kini Prilly dan dokter Zein pun melakukan pertemuan untuk membahas tanggal operasi akan dijalankan.

"Kita akan lakukan operasi minggu ini." Ucap Dokter Zein.

"Baik,lakukanlah." Ucap Prilly.

"Saya ingin bertanya sekali lagi, apa anda yakin akan menjalankan ini semua yang mulia?" Tanya Dokter Zein.

"Ya, aku yakin, aku sudah cukup mengabdi untuk Negri Dugu ini sudah saatnya aku digantikan." Ucap Prilly.

"Jika anda sudah tiada nanti apa Negri ini masih akan tetap aman dan tenang yang mulia, saya sangat takut bila para pemberontak dan penjajah akan kembali menjajah Negri Dugu." Ucap Dokter Zein.

"Kalau kalian bersatu dan kompak kalian tidak akan pernah mengalaminya." Ucap Prilly

"Baiklah jika anda sudah yakin, saya tidak bisa berbuat apapun lagi untuk menahan anda." Ucap Dokter Zein.

Prilly pun tersenyum.

"Jangan menahan aku Dokter Zein aku tau apa yang harus aku lakukan dan aku sudah pikirkan ini secara matang." Ucap Prilly.

"Baik yang mulia." Ucap Dokter Zein.

"Kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Prilly.

"Baik yang mulia, hati hati." Ucap Dokter Zein menunduk hormat.

Lalu Prilly pun pergi keluar.

"Sudah bertemu dengan Dokter Zeinnya yang mulia?" Tanya Hawrang.

"Ya, ayo kita pulang." Ucap Prilly.

Lalu mereka pun masuk kedalam kereta kuda.

"Yang mulia sampai saat ini saya sedang mencari jantung yang cocok untuk Jendral Alinskie." Ucap Hawrang.

Prilly pun tersenyum.

"Aku sangat mengapresiasi usahamu Hawrang, tetapi aku sudah menentukan tanggal operasi dengan Dokter Zein." Ucap Prilly.

The Legend Of Queen Sillapatra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang