Part 09

2.8K 234 16
                                    

Kini Prilly pun telah sampai di istana setelah rapat antar negri dia pun turun dari kereta kudanya.

"Yang mulia!" Panggil seorang wanita lalu berlari menujunya.

Prilly pun menoleh.

Lalu wanita itu pun tersenyum dan menunduk hormat.

"Saya Daehwi putri perdana mentri sipil yang mulia." Ucap Daehwi.

"Aku sudah tau, mau apa?" Tanya Prilly datar karna Prilly kalau sudah benci seseorang tidak akan menunjukkan sifat manis lagi.

"Saya ingin bekerja di istana yang mulia." Ucap Daehwi.

Prilly pun terdiam sejenak, lalu tersenyum sinis.

"Bisa." Ucap Prilly.

Senyum Daehwi pun mengembang.

"Serius yang mulia?" Tanya Daehwi.

"Ya, tetapi hanya posisi pelayan yang kosong yang lain sudah penuh." Ucap Prilly.

"Apa?! Pelayan? Yang mulia aku anak perdana mentri sipil kenapa aku menjadi pelayan?" Ucap Daehwi.

"Kalau anda tidak mau ya sudah pulang saja tidak usah bekerja disini,sudah yang mulia tidak bisa di ganggu silahkan pergi." Ucap Hawrang.

"Ya sudah aku menjadi pelayan juga tidak apa apa." Ucap Daehwi tersenyum.

"Baik, kamu di terima besok datang kesini bawa pakaian serta peralatan yang kamu butuhkan." Ucap Prilly lalu pergi.

"Tidak apa apa aku menjadi pelayan yang penting aku bisa dekat dengan Alinskie." Ucap Daehwi tersenyum lalu pergi.

---

Prilly pun duduk di ruangannya memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Yang mulia." Panggil Hawrang.

Prilly pun menoleh.

"Anda baik baik saja? Wajah anda terlihat sangat pucat." Ucap Hawrang.

"Aku baik baik saja, mungkin aku hanya kelelahan." Ucap Prilly.

"Saya antar anda ke kamar yang mulia." Ucap Hawrang.

"Aku masih harus menyelesaikan sesuatu." Ucap Prilly.

"Yang mulia tapi kondisi anda sangat tidak memungkinkan." Ucap Hawrang.

"Hawrang bisa keluar dulu? Aku sedang ingin sendiri." Ucap Prilly.

"Baik yang mulia, bila anda butub sesuatu saya ada di depan." Ucap Hawrang menunduk hormat lalu pergi.

Kini di ruangan Prilly pun sendiri lalu dia pun memegang kepalanya akhir akhir ini dia sering pusing dan juga tubuhnya terasa sangat lemas mendadak.

Skip.

Ali pun keluar dari ruangannya dan terlojak kaget sudah ada Daehwi di depan pintunya.

"Hai Alinskie." Ucap Daehwi.

"Daehwi? Kok kamu bisa disini?" Tanya Ali bingung.

"Mulai hari ini aku bekerja di sini." Ucap Daehwi tersenyum.

Membuat Ali terlojak kaget.

"Apa?! Kan aku sudah bilang kamu jangan masuk kesini ini bukan tempat untukmu." Ucap Ali.

"Alinskie aku tidak ingin berjauhan dengan kamu jadi aku lakukan ini." Ucap Daehwi.

Ali pun menghela nafasnya.

"Kamu tidak seharusnya melakukan ini Daehwi." Ucap Ali.

"Aku harus apalagi Alinskie? Hanya ini cara agar kita bisa berdekatan." Ucap Daehwi.

The Legend Of Queen Sillapatra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang