Part 05

2.9K 245 15
                                    

Kini Prilly pun sedang membuat strategi untuk menjebak penyusup di ruangannya.

"Yang mulia Jendral Alinskie ingin bertemu anda." Ucap Hawrang.

"Mau apa dia?" Tanya Prilly.

"Ingin berbicara dengan anda yang mulia." Ucap Hawrang.

"Mengganggu." Ucap Prilly kesal.

"Suruh dia masuk." Ucap Prilly lagi.

"Baik yang mulia." Ucap Hawrang lalu pergi.

Beberapa detik kemudian Ali pun masuk.

"Yang mulia." Ucap Ali menunduk hormat.

Prilly pun hanya menatap Ali dengan wajah datarnya.

"Mohon maaf bila saya lancang tapi saya mohon untuk bebaskan Daehwi yang mulia." Ucap Ali.

"Yang benar saja! Kamu menemuiku hanya untuk berbicara ini? Pergilah aku sedang tidak memiliki waktu untuk ini." Ucap Prilly mengibaskan tangannya.

Ali pun berlutut.

"Saya mohon yang mulia, saya akan melakukan apapun untuk membebaskan dia." Ucap Ali.

"Begitu pentingnya dia untukmu?" Tanya Prilly.

"Sangat penting yang mulia." Ucap Ali.

Prilly pun terdiam karna tidak ada yang memperlakukannya seperti itu selama dia hidup.

"Baik,tapi kamu yang akan menggantikan posisi dia." Ucap Prilly.

"Baik yang mulia saya bersedia menggantikan posisinya." Ucap Ali.

"Hawrang!" Panggil Prilly.

Hawrang pun datang.

"Iya yang mulia?" Tanya Hawrang.

"Bawa dia ke penjara bawah tanah dan bebaskan gadis sombong itu." Ucap Prilly.

"Baik yang mulia." Ucap Hawrang.

"Aku juga akan kesana, aku ingin melihat si sok pahlawan ini mengorbankan dirinya untuk wanita sombong itu." Ucap Prilly.

Lalu mereka pun ke penjara bawah tanah dan terlihatlah Daehwi yang sedang di ikat badannya dan di cambuk oleh para pelayan istana.

Lalu para pelayan istana pun menunduk hormat saat melihat Prilly.

"Selamat datang yang mulia." Ucap seluruh pelayan istana bawah tanah.

"Ali tolong aku, ini sakit sekali." Ucap Daehwi menangis.

Ali pun langsung berlari menghampiri Daehwi.

"Sudah berapa cambukan?" Tanya Prilly.

"Baru dua cambukan yang mulia." Ucap pelayan.

"Ck baru dua saja sudah mengeluh, dasar manja!" Ucap Prilly.

"Lepaskan dia dan ganti dengan ku." Ucap Ali.

Para pelayan pun menatap Prilly, Prilly pun hanya mengangguk.

Daehwi pun menatap Ali.

"Ali, kamu menggantikanku?" Tanya Daehwi.

"Tidak apa apa yang terpenting kamu bisa bebas." Ucap Ali.

"Tidak Ali kamu tidak boleh, biar aku saja." Ucap Daehwi.

"Ck, kenapa kalian selalu berdrama, hah?!" Ucap Prilly kesal.

"Kamu akan mati bila terus terusan di cambuk seperti ini, kamu harus tetap hidup." Ucap Ali.

Daehwi pun tersenyum haru.

The Legend Of Queen Sillapatra.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang