paper incident - 13

3.1K 774 279
                                    

Yuvin dan Yohan berjalan beriringan setelah Yuvin memarkirkan motornya di halaman rumah Yohan. Tidak lupa Yuvin menenteng tas ranselnya yang berisi buku-buku serta seragam untuk besok.

"Lo betulan bakal nginep?" Tanya Yohan lagi dan lagi yang disambut oleh helaan nafas Yuvin.

"Iya, Han. Gue nginep."

"Kenapa emangnya?"

Yuvin mengangkat bahunya. "Dirumah ada sepupu gue. Gue lagi berantem sama dia."

"Ooh.."

Yohan membuka pintu bercat putih tersebut, kemudian mempersilakan Yuvin untuk masuk setelahnya.

Sesaat setelah keduanya berbelok dari ruang tamu, Yuvin terkejut karena Yohan tiba-tiba memekik dengan nada kesal.

"Ih mama! Ngapain sih cuci piring malem-malem? Itu kerjaan Yohan! Mama tuh harusnya istirahat aja!"

Yohan menghampiri sosok mamanya yang sedang bekerja di depan wastafel cucian piring. Sementara Yuvin diam ditempatnya, memerhatikan Yohan yang tengah memarahi mamanya kemudian melanjutkan cucian piring yang setengahnya sudah dikerjakan mamanya.

Mama Yohan terlihat mendelik kesal atas anaknya itu, lalu beralih menatap Yuvin. "Hah, anak itu emang bener-bener ya, gak bisa banget liat mamanya ngerjain kerjaan rumah." Keluhnya kepada Yuvin.

Yuvin kebingungan. "Dia suka ngerjain kerjaan rumah?"

Mama Yohan mengangguk. "Iya. Ngepel nyapu cuci piring, semua dia yang ngerjain. Kan tante jadi bingung harus ngapain kalo lagi diam dirumah. Kadang-kadang masak aja gak boleh. Heran tante tuh."

Yuvin tercenung mendengar perkataan mama Yohan. Secara, sehari-harinya Yohan terlihat seperti anak yang manja dan kolot. Mengeluh pada Eunsang, dan lain sebagainya. Belum lagi Yohan yang selalu fast respon terhadap pesan-pesannya dulu.

Ia pikir Yohan adalah anak manja yang apa-apa dibantu oleh mama dan pembantunya.

Nyatanya, cowok manis itu adalah orang yang rajin dalam pekerjaan rumah.. bahkan sampai berani melarang mamanya mengerjakan pekerjaan yang memang seharusnya dikerjakan oleh seorang ibu rumah tangga.

Yohan benar-benar sosok yang menggemaskan. Cocok untuk jadi sosok istri yang baik di masa depan.

Yuvin tanpa sadar tersenyum tipis atas pemikiran itu.

"Tadi Yohan makan, kan, Vin?"

Yuvin terbangun dari lamunannya. "Makan kok tan. Tadi dia ngabisin makanannya Yuvin juga."

"Bagus lah kalau dia beneran makan." Mama Yohan menghela nafas lega. "Tante tuh khawatir, Vin. Dari dua hari lalu, tiap tante sampai rumah, dia ngurung di kamar aja. Padahal biasanya nonton TV sambil makan."

Yuvin mengangguk-angguk pelan. Batinnya diam-diam teriris. Bodoh sekali Yuvin, membuat sosok semanis dan seluarbiasa Yohan bersedih atas dirinya.

"Tapi dia udah makan, tan. Udah bersikap kayak biasanya juga."

Mama Yohan mengangguk. "Berkat kamu, tuh. Makasih ya?"

Hati Yuvin berdesir hangat. Ia tersenyum pada mama Yohan dan mengacungkan jempolnya. "Sama-sama, tante. Makasih juga udah dibolehin menginap."

Mama Yohan mengangguk. Tak lama, Yohan selesai dengan urusan cucian piringnya dan berdiri dihadapan mamanya. "Mama tidur sekarang. Kalo ketauan beresin dapur, Yohan marah ya, ma!"

Mamanya mendelik kesal. "Mama tuh bosen kamu suruh istirahat mulu, astaga.." keluh mama Yohan. "Mendingan kamu aja lah yang istirahat. Harusnya kamu tuh tidur sama Yuvin di kamar, malah nyuci piring!"

paper incident  ☆  yuyo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang