paper incident - 33

3.1K 697 387
                                    

Hari ini hari apa, sih?

Yohan kok ngerasa dia sial dan aneh banget hari ini?

Yohan meniti dirinya sendiri dari ujung sepatu sampai seragamnya. Bahkan ia sampai membuka kamera depannya terus menerus untuk ngaca. Alisnya bertaut jadi satu. Perasaan gak ada yang aneh dari penampilan dia. Bajunya juga bersih, rapih, gak bernoda, gak lecek. Bahkan rambutnya hari ini rapih, ia sisir keatas hingga dahinya bisa bernafas.

Tapi kenapa semua orang ngeliatin dia begini?!

Demi apapun. Yohan akui kalau dia pernah sesekali caper. Tapi.. hari ini dia cuma diam, kan? Dia tidak bertingkah nekat atau melakukan hal bodoh apapun- kecuali truth or dare memalukan tadi; dimana ia ngaku kalau ia lebih mending di cium Yuvin dari pada Seungwoo.

Itu juga cuma diketahui anak-anak kelasannya kan...

Tapi... ini sekoridor-koridor ngeliatin dia dengan tatapan aneh dan menahan tawa..

Hadeh. Yohan berdecak kesal sembari terus bergerak gelisah; membenarkan rambutnya, lah. Menaikan celananya, lah. Eunsang yang berjalan disebelahnya jadi heran sendiri.

"Napa sih lo? Gak bisa diem bener."

"IH, Eunsang!" Ketus Yohan sambil menepuk-nepuk seragamnya sendiri. "Gak ada yang aneh kan, dari penampilan gue?"

Eunsang menelaah penampilan Yohan dari atas sampai bawah, bahkan tangannya pun terulur untuk merapihkan sedikit rambut Yohan yang sebenarnya sudah sangat amat rapih. "Gak ada kok. Kenapa?" Tanya Eunsang heran. "Tumben bener lo peduli sama penampilan."

"Ih itu loh." Yohan mendekatkan bibirnya ke telinga Eunsang, kemudian berbisik. "Lo liat, itu semua orang ngeliatin gue aneh gitu, anjir. Gue jadi insecure ah." Yohan merengut. "Balik ke kelas aja yuk?"

"Han astagaaaa." Eunsang menepik dahi Yohan yang terbuka itu. "Itu tinggal belok udah masuk kantin, anjir. Tadi istirahat pertama, kita lo tahan biar gak makan. Istirahat kedua juga mau gak makan?" 

Yohan makin merengut. Disusul dengan perutnya yang tiba-tiba berbunyi. Yohan kelaparan, tidak bisa disembunyikan. Tapi ia sungguh kepikiran sama tatapan tatapan aneh yang ditujukan padanya.

"Demi apa Sang gak ada yang aneh?"

"Gak ada Han, sumpah." Eunsang membuat simbol V dengan jari telunjuk dan tengahnya. "Suwer ini mah, ga bohong gue."

"Apa aneh ya gue rambutnya di naikin gini..?" Tangan Yohan kini bergerak untuk menurunkan poninya. 

Eunsang menahan pergerakan tangan Yohan dan menggandeng tangan tersebut, kemudian ia tarik Yohan agar jalan lebih cepat. Masalahnya, kawan-kawan lainnya sudah di kantin sejak tadi. Yohan jalannya lama, sih, sambil ngeliatin penampilannya sendiri.

"Mungkin mereka liatin lo karena lo ganteng."

"Gue juga tau kali kalau gue ganteng."

"Anjir males." Eunsang memutar matanya jengah. "Makan apa lo?"

Yohan yang memang digandeng oleh Eunsang langsung membawa Eunsang ke warung nasi-katsu. "Pengen katsu. Udah lama gak makan katsu."

"Yowes lo antri dulu beli katsu. Gue mau beli jus di pojok."

"Ih, Sang.." Yohan memelas. "Tungguin gue kek. Gue insecure tau kalo sendirian."

Eunsang menghela nafas. "Manja banget sih lo hari ini.." ujarnya, tapi tetap melepas gandengan Yohan. "Bentar doang kok gue ke tukang jus, mesen dulu, ambilnya nanti bareng lo."

Yohan mengerucutkan bibirnya, tapi ia mengangguk kemudian. Daripada dia harus menunggu jus Eunsang nantinya? Males. "Oke deh. Jangan lama."

"Iya Yohan sayang!" Eunsang menepuk-nepuk punggung Yohan dua kali sebelum pergi ke pojok, tempat jual jus.

paper incident  ☆  yuyo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang