Gais ini chapter terakhir yaa. :( Maaf :p
ㅡㅡㅡㅡ"Makasih ya Han, udah dibawain dokumennya."
Yohan mengangguk singkat lalu duduk di kursi kantin, membeli somay tentu saja. Somay disini enak banget soalnya. Ada suatu waktu, Yohan tiap hari minta dibawain somay sama mamanya. Tapi udah gak lagi pas Yohan sakit perut karena kebanyakan makan bumbu kacang.
"Kok gak langsung dikerjain kerjaannya, ma?"
Sang mama menggeleng. "Nanti aja. Mama mau makan somay bareng anak kesayangan mama yang udah diperawanin orang."
Biasanya, Yohan akan memekik panik nan emosi serta malu jika mamanya menggodanya begini. Tapi sekarang, Yohan malah menegang. Raut wajahnya panik dan tangannya bergetar.
Sang mama menatap Yohan lembut. "Kenapa, kok wajahnya begitu?"
Yohan menunduk dalam. Tangannya meremas celananya sendiri. "Yohan kira.. mama marah soal itu."
"Siapa bilang mama gak marah? Mama marah, Han." Wanita itu terkekeh pelan. "Tapi kalau kelamaan marah, emang tanda di leher kamu itu bisa langsung lenyap?"
Yohan reflek memegangi lehernya yang tidak ia tutupi. Tanda merah itu sudah memudar, menjadi warna kecoklatan yang jadi lebih mirip birthmark.
Mama Yohan mengelus kepala anaknya dengan lembut. "Gak mau cerita lengkap, hm?"
Yohan menghela nafas. "Mau cerita gimana.. Yohan juga udah hopeless sama Yuvin, ma." Jawabnya lirih.
Si mama menangkup pipi Yohan. "Ceritain aja semuanya, dari awal kamu ketemu Yuvin, sampai kenapa Yuvin ngelakuin itu ke kamu."
Yohan akhirnya cerita. Awalnya dengan pelan dan takut-takut. Tapi ya namanya Yohan, si cowok moody yang memiliki sifat periang, lama-lama cerita dengan gayanya misuh-misuh dan ngegasnya.
"Gak tau kenapa Yohan malah suka sama dia, ma! Udah gitu lama banget gini.. maksudnya kan biasanya Yohan gampang suka sama orang ya ma, kayak waktu ke Jungmo aja cuma dua minggu!"
Begitu deh kira-kira gambarannya. Yohan cerita dari awal dia dicium Yuvin, Yuvin yang susah ditebak dan suka tarik ulur, sampai perihal Byungchan yang salty-in Yohan gara-gara bang Seungwoo.
"Udah?"
Yohan ngangguk. "Udah."
"Terus, kenapa Yuvin ngelakuin itu ke kamu?"
Wajah Yohan memerah, tapi ia menunduk sedih sambil memegangi lehernya. "Yuvin bilang.. cuma biar bang Seungwoo ngejauh dari Yohan, biar balik ke Byungchan."
Mama Yohan reflek meremas bahu Yohan keras. "Iya dia bilang gitu? Wah, Yuvin apa mau mama tendang ya?" Tentu dengan nada bicara yang bercanda meski wajahnya serius.
"Ma, jangan gitu!" Yohan terkekeh kecil, meski ia masih merasa gloomy. Tapi ia tiba-tiba teringat sesuatu.
"Ma, tadi Yohan lihat Yuvin di lobby."
"Oh, kamu ketemu dia?"
Yohan mengangguk. "Dia duluan yang chat Yohan. Tapi pas udah dibales, dia gak bales lagi." Yohan sempat melirik ponselnya yang masih terkunci, tak ada balasan. "Tapi kok, dia disini ya, ma?"
Mama Yohan tersenyum kecil. "Bundanya Yuvin kan temen kerjanya mama."
"LOH, IYA?" Yohan membulatkan mata dan mulutnya. "Tapi kok, mama waktu ketemu dia pertama kali malah keheranan? Apa gak kenal?"
"Mama juga baru tau kemarin, nak." Mama Yohan terkekeh. "Sekarang jawab pertanyaan mama."
Yohan mengangguk kecil, sedikit terintimidasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
paper incident ☆ yuyo ✅
FanfictionNgakak. Yuvin udah gak tahu lagi harus bereaksi bagaimana atas kejadian yang telah menimpanya barusan. ㅡ © 2019, thumbeline Produce X 101 B.O.Y Song Yuvin x OUI Kim Yohan Idea credits to : BlueRoseSword_ via #PlotIdeas Comedy on twitter.