paper incident - 6

4K 799 176
                                    

Kejadian kemarin pagi terulang kembali hari ini.

Eunsang, Keumdong, Junho, dan Yunseong hanya termangu heran melihat sosok Yohan yang telah duduk dikursinya, senyam senyum sendiri sambil menutup matanya, sesekali terkikik kecil dan menepuk pipinya.

Ketika ditanya tugasnya sudah rampung atau belum, Yohan menjawab dengan riang, "Udah kok~ mau liat?"

Dan itu membuat orang-orang disekitarnya merinding clueless.

Well... Yang lain boleh clueless, tapi tidak dengan Eunsang yang telah membuat spekulasi-spekulasinya sendiri. Yang pastinya Eunsang yakini berhubungan dengan aksi nekatnya semalam.

Eunsang memilih untuk tidak bertanya duluan pada Yohan. Ia tidak ingin mengganggu suasana bahagia hati kawannya yang satu ini. Rasanya ia hampir tidak pernah melihat sisi Yohan yang bahagia begini- terakhir Yohan terlihat sebahagia ini itu kayaknya tahun lalu, saat usaha belajar matematikanya membuahkan hasil yang cukup memuaskan.

Tapi tidak sebegini terlihat bahagianya.

Mari mengenyampingkan kebahagiaan Yohan, sekarang kita beralih ke kelas Yuvin.

Tidak ada yang berubah pagi ini. Masih dimulai dengan julid pagi oleh YuJinGyulDamChan bersama Suji dan Eunbi. Gak sepenuhnya julid, hanya berbincang tentang tugas, cerita random, dan yah.. kalian pasti pernah kan cerita random begini sama squad kalian.

Bedanya hanya pada Yuvin yang sedikit lebih terlihat... senang? Meskipun sedikit. Cowok itu terlihat lebih antusias menanggapi cerita random kawannya, bahkan sesekali ikutan cerita. Biasanya memang menanggapi, tapi tidak sesering dan seceria ini.

Mungkin yang lain kurang sadar, tapi Hangyul selaku kawan Yuvin sejak SMP sadar akan hal itu. Jadi, Hangyul meminta Byungchan tukeran tempat duduk untuk hari ini saja. Untungnya Byungchan tidak ada curiga atau bertanya macam-macam maupun protes.

Masalahnya berarti Byungchan akan duduk bersama Midam, yang mana kedua kawan itu sering beradu argumen berisik. Tapi syukurlah Byungchan tidak menolak.

"Vin."

"He?"

"Kok lo gak ada protes sama rencana yang Jinhyuk ceritain tadi pagi?"

Yuvin mendelik sebal. Kembali lagi pada sisi Yuvin sehari-hari. "Kalopun gue protes, emang lo pada bakal berhentiin rencana bodoh itu?" Sahutnya sarkastik.

Hangyul tertawa. "Iya ya. Kita semua semangat sih untuk jodohin lo sama Yohan."

Yuvin menghela nafas malas sembari menggoyang-goyangkan pulpennya. Pandangannya tidak berpaling dari papan tulis, memandangi rumus-rumus matematika itu sebelum mengaplikasikannya ke soal yang ada di buku paketnya.

Senggolan Hangyul di lengannya membuatnya melirik kemudian menggeser buku tulisnya agar Hangyul bisa menyontek. Udah biasa Yuvin di contekin Hangyul dan Byungchan tuh.

Bener 'kan.
Gak lama, terdengar suara grasak-grusuk yang bersumber dari Midam yang pelit contekan ke Byungchan.

"Duh males deh duduk sama lo, Dam. Gue kan cuma minta ajarin!"

"Gue selesain dulu baru gue ajarin lonya!"

"Kelamaan. Keburu jam pelajarannya abis terus dikumpul, dah!"

Engga, mereka berantem begitu enggak bisik-bisik. Beneran pake suara, lantang-lantang. Tapi ya, suasana kelas memang sedikit gaduh karena banyak yang bekerja sama. Toh cuma latihan soal.

Yuvin agak kesulitan saat mengerjakan nomor terakhir, sehingga ia harus bangkit meninggalkan bukunya yang segera di invasi oleh Hangyul dan Byungchan, ke arah Jinhyuk yang tengah duduk di belakang mengobrol dengan Sejeong.

paper incident  ☆  yuyo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang