paper incident - 8

3.3K 786 205
                                    

Yuvin sakit kepala.

Sekeras apapun usahanya menulikan pendengarannya, suara bising meledek atas namanya dan Yohan terus menerus terdengar. Berulang-ulang.

Jika kalian kira ini adalah ulah keempat sahabat Yuvin, kalian salah. Kali ini bahkan keempat sahabatnya diam dan ikut memijat pelipis mereka jengah.

Sudah terhitung tiga hari setelah kejadian pencidukan nama Yohan di buku tulis Yuvin. Teman-teman kelasnya yang semula sepakat untuk menjadikan hal itu inside-jokes pun mulai meledek Yuvin-Yohan bahkan saat di luar kelasnya. Yuvin lama-lama muak.

Belum lagi, Yohan juga terlihat risih, meskipun Yuvin merasa cowok itu masih caper kepadanya? Yuvin jadi benaran malas, plus tidak enak karena bagaimanapun...dirinya lah yang selalu menjadi alasan kejadian-kejadian publik ini terjadi.

Pertama, kertas di punggungnya.
Lalu sekarang, nama Yohan di buku tulis matematikanya.

"Vin lesgo kantin. Ada Yohan noh." Bahkan yang tidak terlalu akrab padanya pun jadi SKSD.

Yuvin menggeleng. "Nggak dulu."

"Yah, padahal Yohan udah nunggu di cium lo lagi."

Argh. Berisik.

Yuvin membuat gestur pengusiran kepada Seungyoun, kemudian menelungkupkan wajahnya ke meja. Senggolan di tangannya oleh Byungchan di abaikan. Kini sekolah kembali jadi membosankan, bahkan membuatnya merasa ternekan. Bukan karena pelajaran, tapi karena isu yang jelas-jelas SALAH.

Harusnya teman-temannya sadar kalau hal-hal yang begini justru menggagalkan PDKTnya bersama Yohan.

Harusnya teman-temannya sadar kalau Yuvin lebih suka proses yang lama namun berkesan.

He. Apa.

Yuvin menepik kepalanya sendiri karena pemikirannya barusan. Apa baru saja ia secara tak langsung mengakui kalau ia ingin melakukan pdkt dengan Yohan?

Argh. Gak tahu lagi.

Sementara Yuvin kembali menghela nafas berat, Byungchan pun melakukan hal yang sama lalu membalikan tubuhnya, menghadap Hangyul dan Midam yang sama terlihat frustasinya.

"Inside jokes kita gone wrong, bro." Kata Byungchan. Diikuti dengan anggukan Hangyul dan Midam mengusap wajahnya kasar.

"Gue aja kesel dengernya lama-lama. Apa lagi Yuvin ya." Kata Midam.

"Kalau gue jadi Yuvin gue udah meledak kali." Sahut Hangyul.

Byungchan melihat Yuvin khawatir. "Harus gimana woy kita, biar yang lain pada berhenti?"

Tiba-tiba Suji dan Eunbi datang dengan wajah kesal dan frustasi. Eunbi memukul bahu Hangyul agar cowok bongsor itu bergeser, sementara Suji duduk di meja.

"Anjir ya. Si Yohan juga ternyata sama aja keadaannya kaya Yuvin sekarang." Suji mendesah kesal. "Gue jadi merasa bersalah banget. Gara-gara game gue jadi begini keadaannya."

"Lo sih gak mikir dulu ngeprank orang."

Kelimanya merinding begitu Yuvin bangkit dan langsung menatap sahabatnya dingin. Pandangannya benar-benar menusuk yang membuat Suji bergidik ngeri. Gak cuma Suji, sih. Beneran semuanya mendelik ngeri pada Yuvin sekarang ini.

"Sorry, Vin." Cicit Eunbi, mewakili Suji. Bagaimanapun, itu permainan mereka berdua, kan. Mereka dalangnya.

"Dikira kalau udah di maafin terus keadaan bakal kembali seperti semula, gitu?"

Okay. Kalau begini nadanya, Yuvin artinya benar-benar marah.

"Lo tuh harusnya mikirin akhirnya gimana. Liat kan. Gue sih masih santai kalau gue doang yang kena, atau isunya di kelas kita doang. Toh bercandaan aja kan." Yuvin melanjutkan marah-marahnya. Memang tidak ngegas. Tapi tiap katanya ia lontarkan penuh penekanan. "Tapi ini nyangkut ke orang juga. Si Yohan juga kena. Kasian dia lah. Kita gak kenal dekat, tiba-tiba dia ikutan kena ledek meskipun salah gue yang nulis nama dia di buku tulis."

paper incident  ☆  yuyo ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang