Waktu istirahat telah selesai beberapa menit yang lalu, Rizky dan teman-temannya pun memutuskan untuk kembali ke kelas dan mengikuti pelajaran.
Tapi mungkin takdir memihak pada mereka, Bu Nia selaku guru bahasa Inggris yang seharusnya hari ini mengajar malah tidak masuk. Alhasil kelas mereka bebas dari pelajaran.
Kelas Ipa2 terdengar sangat berisik dari luar, siapa lagi kalo bukan Rizky dan teman-temannya yang membuat kerusuhan.
Tidak ada yang berani menegur mereka, bahkan yang lain pun ikut ramai sendiri. Ada yang memilih bermain game dipojok kelas, ada juga yang bergerombol untuk merumpi.
Sama halnya dengan Naura kali ini, dia memilih untuk bercanda dengan ketiga teman barunya. Naura merasa cocok berteman dengan mereka, apalagi mereka sangat ramah dengannya.
"Memangnya setiap jam kosong, selalu ramai seperti ini ya?" tanya Naura
"iya udah biasa Ra, ketua kelasnya aja juga kaya gitu" jawab Raisa
Naura mengangguk-anggukkan kepalanya. "Beda banget sama di sekolah gue,"
"beda gimana?" tanya Kania kepo.
"Kalo disekolah gue dulu, waktu jamkos semua pasti tetap diam. Bahkan semuanya tetap belajar sendiri dikelas, gak ada yang ramai kaya gini" jelas Naura
"Keren sih, pasti semua kutu buku kan? pasti itu kelas anak-anak pinter semua" ucap Intan
"hm, tapi kayanya lebih seru kalo kelasnya kaya gini deh, jadi gak terlalu monoton. Sekolah juga kan butuh hiburan, gak harus terus menerus belajar" sahut Naura lagi.
"Bener banget, btw kenapa lo pindah ke Jakarta, Ra?" tanya Kania yang jiwa kekepoannya sudah mendarah daging.
"Tugas papa gue dipindahkan ke Jakarta, jadi otomatis gue sekeluarga ikut pindah deh" jawab Naura
"Ohh, semoga betah ya"
***
"TAREK SESS!!"
"SEMONGKO!"
"Kalau hanya makanan di meja tak pernah engkau makan"
"Telolet telolet"
"Kalau hanya kopi yang ku suguhkan tak pernah engkau minum"
"sawer mass"
"tapi jangan sampai kau macam-macam. Diluaran rumah kau macam-macam, sayang.."
"AWAS AWAS AWAS"
Kelas menjadi sangat kacau ketika Davi dan Aldo mulai bernyanyi. Apalagi ditambah dengan Rey yang dengan semangat memukul-mukul meja sebagai backsound nya.
Teman-teman di kelas pun ikut terbawa suasana, sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yang berdiri di depan pintu kelas sambil bersedekap dada.
Orang itu menatap datar semua murid di kelas yang masih belum menyadari keberadaannya. Sampai pada akhirnya orang itu menyerah, dan memilih untuk menghentikan aksi gila murid-murid kelas Ipa2.
"DIAM SEMUA!!!!" Teriaknya membuat suasana kelas langsung berubah menjadi hening.
Rizky dan teman-temannya melotot bersamaan. Mereka menoleh ke arah pintu, dan mendapati Pak Sapto yang berdiri membawa sapu ditangannya.
"Kalian berempat selalu saja buat keributan, gak capek apa dihukum terus? sekarang kalian keluar lalu hormat bendera sampai pergantian jam pelajaran!" titah Pak Sapto tegas.
"Lah pak saya kan gak ikut-ikutan, mereka bertiga tuh yang rusuh dari tadi" ucap Rizky tidak terima dengan hukuman yang diberikan Pak Sapto.
"Kamu kan ketua geng nya, Jadi kamu harus ikut bertanggung jawab. Kalau gak mau dihukum, ya jangan buat rusuh, mengerti?"
"Ngerti pak"
"Ya sudah cepat jalankan hukuman kalian sekarang, awas kalau sampai kalian mengulangi lagi. Hukumannya akan lebih berat!" ancam Pak Sapto.
Bukannya merasa takut dengan ancaman gurunya itu, mereka berempat malah penasaran dengan hukumannya. Tak mau berpikir panjang lagi, mereka segera keluar menuju lapangan, lalu hormat ke bendera sesuai hukuman yang diberikan oleh Pak Sapto tadi.
***
Setelah kejadian tadi, Pak Sapto akhirnya menunggu kelas Ipa2 sampaI berganti pelajaran. Selama jam kosong itu, Pak Sapto terus bercerita tentang masalalu nya yang menurutnya menarik untuk diceritakan. Berbeda dengan para murid yang berpikir Pak Sapto sedang menceritakan dongeng untuk mereka, sehingga tak sedikit yang sampai ketiduran di kelas.
Seperti Raisa yang baru saja bangun setelah mendengar bel pergantian pelajaran.
"Gila, ngantuk banget gue. Serasa di dongengin sama Pak Sapto tadi" ucap Raisa
"Yang tadi namanya siapa?" tanya Naura
"Namanya Pak Sapto, dia itu guru sejarah. Guru yang paling ditakuti sama anak-anak, soalnya kalo ngasih hukuman gak kira-kira banget. Contohnya aja Rizky sama teman-temannya tadi" jelas Kania
"Halah gak usah jauh-jauh kasih contoh, yang deket aja ada" sahut Intan
"Maksudnya?" tanya Naura tidak paham
"Maksud gue kasih contoh aja si Raisa, dia pernah dihukum suruh bersihin kamar mandi guru gara-gara lupa gak bawa buku tugas" jelas Intan
Sedangkan yang dibicarakan hanya diam saja seolah membenarkan cerita Intan.
"Emang bener, Sa?" tanya Naura memastikan.
"Mm.. dari semenjak itu, gue memutuskan untuk musuhan sama Pak Sapto." ucap Raisa
"Hahaha, lucu banget lo" taea Naura
***
Part 2 revisi.
Wahh gimana nih? Gimana perasaan kalian waktu baca part ini?
Udah aku revisi ya, alur di part ini berbeda jauh sama yang sebelumnya, jadi yang udah baca yang dulu harap baca versi sekarang ya. Supaya gak bingung nantinya, karena alurnya akan sedikit berbeda sama versi lama.
Jangan lupa vote dan spam komentar ya guys, follow akub wp dan share cerita ku ke teman-teman kalian.
Ramaikan lagi My BadBoy versi revisi nya, semoga suka.
Thank you<3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy [Revisi]
Teen FictionSeorang cowok yang awalnya gue benci banget. Badboy yang bikin gue darah tinggi setiap hari. Yang akhirnya membuat gue jatuh cinta sama badboy itu. Tapi gak sampe disitu aja, cinta gue selalu diuji sama Tuhan dengan berbagai cobaan.