Pagi ini mereka sudah berada di puncak, sesuai tujuan mereka sebelumnya. Malam tadi, mereka berkumpul di rumah Naura dan berangkat bersama-sama.
Keempat gadis itu baru saja bangun, mereka berada di kamar yang sama. Kamar itu cukup luas, dan cukup untuk empat ranjang.
Mereka segera mandi, secara bergantian. Ada dua kamar mandi disana.
Naura baru saja selesai mandi, dia sedang menyisir rambutnya di depan cermin.
"Ra, lo harus ceritain gimana bisa lo sama Rizky pacaran!" ucap Raisa tiba-tiba.
"Apaan sih"
"Ih! lo gak boleh dong nyembunyiin sesuatu dari kita, lo pokoknya harus cerita!"
"Ya dia nembak, terus gue terima. Jadinya kita pacaran deh," ucap Naura ogah-ogahan.
"Serius Raaa.."
"Gue juga serius, Sa."
"Gue ngambek nih kalo lo gak mau cerita," ancam Raisa.
"Dih, kok gitu?!"
"biarin!"
"Cerita aja Ra, kita juga penasaran," ucap Intan yang sedang membereskan tempat tidurnya.
"Hooh, gue juga kepo, Ra." sahut Kania yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Ya udah deh.." Mendengar helaan pasrah dari Naura membuat ketiga gadis itu tersenyum penuh kemenangan.
"jadi kemarin waktu pengumuman kenaikan kelas kan si Rizky sempet ngilang tuh, nah gue nyari dia ke ruang musik dan ketemu dia di sana. Kita sempet ngobrol-ngobrol gitu, terus tiba-tiba Rizky nagih janji ke gue, katanya janji buat jadi pacarnya. Tapi beneran gue gak pernah janji kaya gitu, emang dia nya aja yang suka ngada-ngada." jelas Naura.
"Terus lo terima?" tanya Kania.
"Iya," jawab Naura sambil mengangguk.
"Wihh pokoknya kita tunggu pajak jadian dari lo!!" ucap Raisa dengan semangat.
***
Rizky keluar dari vila, niatnya ingin menghirup udara segar di pagi hari. Namun, dia tak sengaja melihat gadis yang juga baru keluar dari ruang sebelah sambil merentangkan tangannya. Seolah ingin menikmati sendiri kesegaran udara di puncak ini.
Dia adalah Naura, pacarnya.
Rizky tersenyum tipis melihat Naura yang pagi ini terlihat sangat cantik.
Lalu tanpa sengaja gadis itu menoleh kepadanya, dan mereka saling menatap. Rizky masih tak merubah ekspresi wajah nya, sedangkan Naura sangat terlihat jika dia terkejut.
"Rizky?"
"Hai," sapa Rizky.
"Hai, ngapain disini sendiri?" tanya Naura.
"Cari udara segar, lo juga?"
Naura mengangguk.
"Jalan-jalan yuk," ajak Rizky.
"Temen-temen yang lain gimana?" tanya Naura.
"Gampang lah, ntar gue kabarin." ucap Rizky.
"Oke deh," Mereka berjalan bersama di sekitar villa sepagi itu. Naura dalam merasakan dengan jelas perbedaannya, disini udaranya sangat segar, sungguh. Berbeda dengan di kota yang selalu tercemar polusi.
Naura tentu menyukai tempat ini, dia berjanji akan kembali kesini suatu saat nanti. Entah dengan siapa.
Tiba-tiba saja Rizky berhenti, dan menghadap ke arah Naura. Otomatis gadis itu ikut berhenti dan menatap heran ke arah Rizky.
"Ra," panggil Rizky.
"Ya?"
"Terus sama gue ya," Naura mengerutkan keningnya belum mengerti dengan arah pembicaraan Rizky saat ini.
"Jangan pergi dari gue, jangan jauh-jauh dari gue, lo tau? sekarang.. lo adalah kelemahan gue, Ra." lanjut Rizky.
Naura terdiam.
"Gue sayang sama lo, sampai kapan pun. Kalo nanti kita ada masalah, lo jangan lari ya, kita selesaikan sama-sama. Kalo nanti gue berbuat kesalahan, lo cukup kecewa sama gue jangan marah dan memilih pergi, kita bicarakan semuanya baik-baik, lo ngerti kan maksud gue?"
Naura mengangguk, "gue ngerti, dan gue janji gak akan ninggalin lo. Karena dari awal gue udah kompromi sama hati gue sendiri, kalo seandainya hati gue disakiti, dia bakal mencoba memaafkan. Tapi lo tau Ky? se-sabar dan se-pemaaf apa orang itu, pasti ada batasnya. Kalo diantara kita ada yang buat kesalahan, kita harus saling memahami dan intropeksi diri. Tapi kalo kesalahan itu tetap terulang, jangan salahkan satu hati yang tersakiti, Ky. Karena bagaimanapun juga hati yang udah kecewa itu susah buat nyembuhinnya," ucap Naura.
"Iya, gue janji gak akan kecewain lo." ucap Rizky.
"gue percaya sama lo, gue percayakan hati gue buat lo, dan gue harap lo gak hancurin kepercayaan gue, ya?"
"iya, pasti."
Naura memeluk erat pria di depannya itu. Dia beruntung memiliki Rizky, yang selalu berusaha melindunginya, yang selalu membuatnya mampu tersenyum dan tertawa. Yang mampu membuatnya bahagia, dan merasa istimewa.
Untuk laki-laki yang sedang gue cintai saat ini, maaf dan terimakasih. -Naura.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Terimalah segala kekurangan dan kelebihan pasanganmu. Cintai dia apa adanya bukan ada apanya. Lawanlah egomu, karena ego adalah musuh terbesar dalam sebuah hubungan.
Jangan mengekang kehidupannya, jangan kamu atur jalan hidupnya, kamu hanya perlu mendukungnya dan membantunya jika ia salah jalan.
Dan jangan salahkan semuanya pada satu titik. Lihatlah, apakah yang kamu lakukan sudah benar? introspeksi diri, agar semuanya menjadi jelas.
Suatu hubungan itu harus dilandasi dengan kepercayaan agar tetap terjaga sampai nanti.
See you next time
bye bye
love you so much
.
.
.
.
.
Thanks yang udah baca dan vote dan makasih yang udah komen yaa, ih baik dehhBaca terus cerita-cerita aku yang lain yaa..
Sedikit info buat para readers, kalo aku udah buat akun baru Alidyaaa15 jadi aku gak akan buat cerita lagi di akun ini.Tapi tenang, ceritanya gak bakal aku unpublis, kalo kalian mau baca cerita ku lagi silahkan mampir di akun kedua ku yaa.
Jangan lupa follow, vote, dan komen disana. Tinggalkan jejak.
Aku mau berterimakasih sama kalian yang udah mau vote apalagi yang komen. Aku seneng banget, meskipun ceritanya menurutku gak terlalu menarik, tapi kalian mau baca, vote, dan komen. Makasih banyak, aku terhura jadinya, hehe.
Udahh itu aja sih, jangan lupa mampir di akun ke dua yaa.. see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy [Revisi]
Teen FictionSeorang cowok yang awalnya gue benci banget. Badboy yang bikin gue darah tinggi setiap hari. Yang akhirnya membuat gue jatuh cinta sama badboy itu. Tapi gak sampe disitu aja, cinta gue selalu diuji sama Tuhan dengan berbagai cobaan.