Part 13 [revisi]

767 41 1
                                    

Double up!

Mau kasih tau sepertinya aku bakal rajin-rajin buat update supaya cepat selesai ceritanya. Mungkin gak tiap hari, tapi aku akan sering update kalau gak ada halangan.

Jangan lupa vote dan komen guys, HAPPY READING.

***

Naura sudah berada di tempat duduknya bersama dengan teman-temannya. Bel masuk akan berbunyi sekitar lima menit lagi, namun suasana kelas masih terlihat sangat sepi.

Naura memperhatikan ketiga temannya yang sedang asik membicarakan Idol Korea. Dia hanya diam, sebenarnya dia paham apa yang mereka bicarakan, hanya saja Naura malas ikut-ikutan menggosip.

"Oh iya, besok kan hari minggu nih, gimana kalo kita jalan-jalan? Kemarin kan gak jadi karena Naura gak bisa. Kalo besok lo bisa kan, Ra?" tanya Kania

"hm, bisa kok" jawab Naura

"Oke deh,"

"Kita ketemuan di rumahnya Intan aja ya," ucap Raisa, mereka semua mengiyakan.

Kringg

Bel masuk sudah berbunyi, mereka bersiap-siap untuk memulai pelajaran seraya menunggu gurunya datang.

Tak lama kemudian Bu Ani datang bersama Rizky dan teman-temannya. Sudah tidak heran lagi kenapa mereka bisa bersama Bu Ani. Sudah pasti mereka terlambat dan sekarang akan dihukum.

"Kalian berempat berdiri di sini sampai saya selesai mengajar, mengerti?" tanya Bu Ani.

"Iya Bu" jawab mereka dengan malas.

"Kali ini saya masih memaklumi kalian, sekali lagi kalian terlambat, dengan terpaksa saya harus memanggil orang tua kalian. Mengerti?"

"Mengerti!"

Bu Ani memulai pelajaran, tapi sebelum itu beliau sempat menyuruh murid-muridnya agar fokus pada materi yang Bu Ani jelaskan, bukan fokus pada keempat cowok yang sedang beliau hukum di depan.

Naura sempat melirik keempat cowok itu, tatapannya berhenti pada Rizky. Naura masih kesal dengan cowok itu, karena dia sama sekali tidak meminta maaf padanya. Cowok itu sempat menatapnya juga, tapi Naura langsung mengalihkan pandangannya dan fokus kembali kepada Bu Ani yang sedang mengajar.

Sedangkan keempat cowok yang berdiri di depan hanya diam dengan pikiran masing-masing. Aldo yang sedang memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa lolos dari hukuman Bu Ani. Karena kakinya sudah benar-benar pegal setelah berlari mengelilingi lapangan dan sekarang masih disuruh berdiri sampai habis jam pelajaran.

Berbeda dengan Davi yang malah memikirkan bagaimana nasibnya nanti jika bertemu dengan Raisa. Sementara cewek itu sedari tadi menatapnya dengan tajam. Tamat sudah riwayat nya.

Rey yang notabene nya adalah cowok cuek pun kali ini juga tidak peduli dengan hukuman dari gurunya. Maksudnya, dia tidak ingin repot-repot memikirkan hal tidak penting seperti kedua temannya tadi. Rey pikir jika dia dihukum maka dia laksanakan, tidak perlu dibuat ribet.

Sementara Rizky, dia sama sekali tidak memikirkan nasibnya. Dia malah kepikiran tentang Naura, Rizky sempat menatapnya tadi. Namun Naura mengalihkan pandangannya terlebih dahulu. Sebenarnya Rizky merasa bersalah setelah menampar cewek itu kemarin, dia ingin meminta maaf tapi gengsi nya sangat besar. Selain itu, menurutnya Naura juga salah karena ikut campur urusannya dan masuk ke dalam base camp nya tanpa izin darinya.

Rizky kembali menatap Naura dalam diam. Entah kenapa dia merasa berbeda jika berada di dekat cewek itu, Naura berbeda dari cewek yang lain. Rizky sedikit tertarik dengannya, apalagi melihat keberanian Naura saat menegurnya kemarin.

Sepertinya memang gue harus minta maaf sama dia, oke Ky, minta maaf sekali gak bakal bikin harga diri lo jatuh kok, tenang aja. Batin Rizky menenangkan pikirannya.

***

"Gue duluan ya, mau ke perpustakaan dulu" pamit Naura pada teman-temannya.

"Sendiri?" tanya Intan

"Iya, gak papa kok"

"Oke, jangan lama-lama kita tunggu di kantin." ucap Kania

"Sip"

Naura berjalan keluar dari kelasnya menuju ke perpustakaan. Dia ingin meminjam satu buku untuk dia baca di rumah, karena novel-novel nya sudah habis dia baca, dan sekarang Naura sedang malas untuk membeli lagi.

Naura masuk ke dalam perpustakaan, hanya ada satu anak yang membaca buku disana. Memang perpustakaan adalah tempat yang paling sepi dan jarang dikunjungi. Naura pun jarang sekali kesana karena dia lebih memilih membawa buku itu ke kelas atau meminjam nya untuk dibawa pulang selama beberapa hari yang ditentukan.

Dia berjalan ke arah rak yang berisi novel-novel remaja. Lumayan banyak cerita yang menarik untuknya, tapi dia hanya butuh satu novel saja saat ini.

Naura membaca sinopis dari cerita tersebut. Ternyata mengisahkan tentang seorang cowok yang harus kehilangan kekasihnya karena takdir dari Tuhan. Si cewek itu mempunyai penyakit yang membuatnya tidak bisa bersama dengan cowok tadi. Lebih lengkap nya kalian bisa baca cerita itu sendiri, dijamin seru deh.

Naura memutuskan untuk mengambil buku itu saja. Dia berbalik ingin keluar dari perpustakaan, tetapi pergerakannya terhenti ketika tak sengaja berhadapan dengan seorang cowok yang sangat ingin ia hindari.

Siapa lagi kalau bukan Rizky.

Naura melangkah ke kiri untuk menghindari Rizky, namun cowok itu malah mengikuti langkahnya dan menghadang jalannya. Naura berbalik melangkah ke arah kanan, tapi lagi dan lagi Rizky menghalanginya.

Naura menghembuskan nafas kasar, lalu sejenak menatap mata Rizky dengan tatapan dingin.

"Mau lo apa sih?" tanyanya pelan.

Bukannya menjawab, Rizky malah mengulurkan tangannya pada Naura. Naura yang tidak mengerti pun mendelik heran sambil mengerutkan keningnya bingung.

"Gue minta maaf," ucap Rizky.

Naura cukup terkejut dengan pernyataan Rizky, tapi dia masih bisa mengontrol ekspresinya. Naura tidak langsung menjawab, dia menatap ragu pada Rizky. Naura tidak benar-benar percaya seorang cowok di depannya ini meminta maaf padanya.

"Gue minta maaf karena kemarin nampar lo, gue gak bermaksud begitu. Mungkin karena gue sedang emosi," jelas Rizky.

"Lo emosi dan ngelampiasin ke gue? gitu?" tuduh Naura. Entah kenapa Naura berbicara seperti itu, padahal bisa saja dia langsung memaafkan Rizky dan tidak memperpanjang masalah. Namun, baginya itu terlalu mudah jika dia langsung memaafkan Rizky.

Rizky menghela nafasnya, mencoba sabar dengan sikap Naura. Dia menarik tangannya kembali, lalu menatap Naura.

"Kalo lo gak mau maafin gue juga gak papa, lagian gue juga udah minta maaf. Jadi gue gak punya hutang, terserah keputusan lo." ucap Rizky lalu pergi meninggalkan Naura yang tengah menahan kesal kepadanya.

Nyebelin banget sih! Batin Naura kesal.

***

Annyeonggggg!! Bagaimana part 13 nya?? Jangan lupa komen ya Guys! Aku maksa nih, cerita ku sepi banget ya? hm.. Gimana sih buat cerita nya bisa rame kaya cerita orang-orang?

Pengen banget ceritanya bisa rame, banyak yang suka:)

Hm.. Oh ya, tadi di atas aku nulis beberapa paragraf tentang sebuah cerita. Iya, cerita itu adalah salah satu dari ceritaku. Tapi bukan di akun ini ya guys. Ceritanya ada di akun kedua ku @Alidyaaa15

Tapi... cerita itu belum aku publis ya guys, itu cuma spoiler nya aja. Karena di akun itu aku masih menyelesaikan satu cerita yaitu Troblemaker. Setelah cerita Troblemaker tamat, baru aku akan mempublis cerita tadi. Jadi tunggu saja.

See you next time.

My Badboy [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang