Part 16 [revisi]

643 32 0
                                    

"paan sih, lo pergi aja sana" usir Rizky. Saat ini dia sedang duduk di sofa bersama dengan kakaknya.

Sedari tadi Reza terus memaksa Rizky agar cowok itu mau dibawa ke rumah sakit. Selain karena pukulan dipunggungnya tadi, luka yang ada diwajahnya pun cukup parah. Bahkan sudut bibirnya pun robek dan mengeluarkan darah.

"gue anter lo ke rumah sakit Ky," ucap Reza

"Gue bilang gak ya gak! udah deh lo gak usah sok peduli sama gue, lo urusin aja tu muka lo!" Rizky langsung berdiri meninggalkan Reza sendiri. Cowok itu berjalan tertatih ke dapur, kaki kanannya cukup sakit untuk berjalan karena tadi sempat diinjak oleh Ivan. Ah, dasar cowok sialan.

"Bos, aman?" tanya Farhan

Rizky mengangguk singkat, "aman" jawabnya

"Rey, cariin kotak p3k" ucap Rizky.

"Noh depan lo apaan bambang," ucap Rey tidak santai. Bagaimana mau santai? Jelas-jelas kotak p3k ada di meja depan Rizky, dan cowok itu masih menyuruhnya mencari.

"Yee.. si kotak gak bilang lo disini" omel Rizky.

"Kayanya otak lo ke geser deh Ky waktu tawuran tadi" ucap Rey.

"Ahahaha"

"Ketawa lo!" Rizky langsung mengambil kotak p3k itu lalu membawanya ke depan tempatnya bersama Reza tadi.

Rizky menyerahkan kotak obat itu pada Reza, ah lebih tepatnya melempar ke meja.

"obatin luka lo" ucap Rizky.

"iya" Reza membuka kotak obat itu lalu mengeluarkan kapas untuk mengobati lukanya.

"lo ntar pulang kan?" tanya Reza

"Gak"

"Lo gak khawatir sama Mama? dia nanyain lo mulu, udah beberapa hari lo ngehindarin Mama terus" ucap Reza

"Cih, boong banget lu"

"Gue serius Ky!"

"Ya lo aja sana balik, ngapain lo ngurusin gua!?" bentak Rizky kesal.

"Ya karena lo adik gue lah, makanya gue peduli sama lo" jawab Reza

"Lebih tepatnya adik tiri, iya kan?" tanya Rizky

Reza langsung terdiam, dia mengerutkan keningnya dalam.

"Maksud lo apa?" tanya Reza

"Lupain aja" Rizky mengalihkan pandangannya, lalu dia duduk di sofa yang sedikit jauh dari Reza.

Cowok itu menyandarkan punggungnya sambil memejamkan mata menikmati sensasi perih yang ada di wajahnya. Haha, sepertinya Rizky sudah berteman baik dengan luka.

"Gue tau Mama sering berlaku gak adil sama lo, tapi jangan karena itu lo beranggapan kalau lo itu anak tiri" ucap Reza pelan.

"Terus gue harus beranggapan apa?" tanya Rizky dingin.

"Mama pasti punya alasan-"

"alasan apa?" potong Rizky dengan cepat.

My Badboy [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang