Part 12 [revisi]

747 34 0
                                    

"Ky?" panggil Davi.

"Kenapa tu bocah?" tanya Davi pada Aldo yang sedang duduk disamping Rizky.

Aldo mengedikkan bahunya, dia memang tidak mengetahui apa yang terjadi pada Rizky. Karena saat Aldo datang ke markas, Rizky sudah mabuk seperti ini.

Rizky terus meminum minuman beralkohol itu sambil meracau tidak jelas. Meskipun tidak mengetahui alasan tepatnya, tapi Aldo yakin apa yang terjadi pada Rizky sekarang pasti ada sangkut pautnya dengan keluarga Rizky.

Rizky kembali meneguk minuman itu. Dengan cepat Davi segera merebutnya.

"Balikin minuman gue" racau Rizky dengan suara yang lemah.

"Lo udah mabuk Ky, udah ini buat gue aja" ucap Davi sambil meminumnya. Mereka semua memang sudah biasa meminum minuman itu.

"Si Rey kemana?" tanya Davi

"Molor dia mah"

Tiba-tiba saja Rizky berdiri seraya mengambil kunci motornya.

"heh, mau kemana lo?" tanya Aldo

"ke surga" jawab Rizky asal.

"Gila ni bocah" gumam Aldo

Rizky kembali duduk dan melempar kunci motornya begitu saja. Dia sudah tidak bisa berpikir jernih. Rizky mengacak-acak rambutnya kasar, pikirannya melayang pada kejadian beberapa bulan yang lalu.

Dia teringat saat lagi dan lagi orangtua nya lebih memilih Reza, kakaknya daripada dirinya.

"Gak jadi ke surga Ky?" tanya Davi iseng.

Rizky menggeleng pelan, lalu dia menatap Davi dengan sorot mata yang menunjukkan kekecewaan dan penyesalan.

"Kenapa mereka selalu nyalahin gue?" lirih Rizky.

Davi terdiam mendengar pertanyaan dari Rizky. Dia tahu betul apa yang Rizky maksudkan.

"Kenapa mereka selalu belain dia?"

"Ky," Rizky berdiri dan menarik kerah baju Davi. Dia benar-benar butuh pelampiasan sekarang. Davi hanya diam diperlakukan seperti itu oleh Rizky.

Aldo yang melihatnya pun segera menahan tangan Rizky. Tapi Rizky langsung menepisnya.

"Ky, sadar woy!" sentak Aldo

"Diem! gue benci sama mereka, mereka gak pernah peduli sama gue!" ucap Rizky.

"Rizky" Rizky mengalihkan pandangannya lalu terjatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri.

"Bawa ke kamarnya aja" ucap Aldo. Davi mengangguk.

"Kasian dia, hidupnya gak pernah benar-benar bahagia" gumam Rey yang sejak tadi memperhatikan mereka di balik dinding. Dia memang tidur tadi, tapi dia terbangun ketika mendengar suara Aldo yang berteriak.

Rey tau apa yang terjadi pada Rizky, dia merasa kasihan. Tetapi Rizky selalu menyembunyikan kesedihannya dan membuat seolah-olah semuanya baik-baik saja.

Rey juga tau kalau Rizky sangat benci dikasihani. Dia selalu bilang bahwa dia bukan orang yang lemah sampai harus mendapat belas kasihan dari orang lain. Namun, nyatanya memang Rizky adalah orang yang butuh belas kasihan.

Mereka semua selalu mencoba membuat Rizky bahagia dan melupakan sejenak masalahnya. Mereka ingin menjadi teman yang baik untuk Rizky, meskipun pergaulan mereka kurang baik. Seperti mabuk, balapan, tawuran contohnya.

Jika itu membuat Rizky bahagia maka mereka akan lakukan. Karena menurut mereka Rizky itu sebenarnya orang yang baik, hanya saja dia baik pada orang tertentu yang tentunya juga sama bersikap baik kepadanya.

My Badboy [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang