Part 10 [revisi]

769 38 0
                                    

Yeyy double up!!

Awali tahun baru dengan hal yang indah.

***

Naura duduk di bangkunya sambil merebahkan kepalanya di meja. Hari ini badannya terasa sangat lemas, suhu tubuhnya juga panas tidak seperti biasanya.

Dia memejamkan matanya karena kepalanya terasa sangat pusing. Sepertinya Naura mengalami demam.

"Ra?" panggil Kania

Naura tidak merespon sama sekali, "Naura?" panggilnya lagi.

"Kenapa Kan?" tanya Intan

"Gak tau Tan, ini Naura gak ngerespon gue panggil dari tadi" jawab Kania cemas.

Raisa menoleh ke belakang, dia menempelkan telapak tangannya pada kening Naura, dia terkejut saat merasakan suhu tubuh Naura yang sangat panas.

"Panas banget"

"Bawa ke uks aja ya" ucap Intan

"Iya, biar nanti gue yang izin" sahut Kania

"Naura? bangun yuk, kita ke uks" mereka terus berusaha membangunkan Naura sampai akhirnya cewek itu terbangun.

Dia membuka matanya perlahan lalu menatap ketiga temannya.

"Lo gak papa?" tanya Intan

"Dia sakit Intan, pake nanya lagi" sahut Raisa

"Ish.."

"Gue gak papa" lirih Naura

"Badan lo panas banget Ra, gue anterin ke uks aja ya?" tawar Raisa

Naura menggeleng pelan, "Biar lo bisa istirahat Ra. Kalo disini lo gak bakal bisa istirahat, anak-anak pasti pada rame" ucap Kania

"Bener tuh, mending ke uks aja Ra, biar cepet sembuh"

"gak usah,gue gak papa"

"Gak ada penolakan, gue anter lo sekarang ke uks"

***

Kini Naura sudah berbaring di ranjang uks, badannya benar-benar lemas sekarang. Bahkan untuk membuka mata saja rasanya sangat berat.

Tiba-tiba saja ada seorang cowok yang masuk ke ruang uks. Naura tentu tidak menyadarinya karena dia sudah tertidur pulas.

Cowok itu menatap Naura dengan tatapan bersalah. Dia semalaman berpikir keras tentang kejadian kemarin saat dirinya menampar Naura. Ya, dia adalah Rizky.

Rizky berjalan menghampiri ranjang Naura dan duduk di kursi yang ada di dekatnya.

Dia mengamati wajah Naura yang pucat, dia memberanikan diri untuk menyentuh kening gadis itu. Ternyata dia demam, pikir Rizky.

"Apa lo sakit karna gue?" gumam Rizky

"Maafin gue Ra" lanjutnya.

Tak ingin menganggu istirahat Naura, Rizky segera pergi dari sana.

Rizky berjalan menuju Rooftop untuk menemui teman-temannya yang sudah menunggu dirinya sedari tadi. Sesampainya disana, Rizky langsung duduk di sebelah Aldo yang tengah bermain game bersama Rey dan Davi.

Rizky menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, lalu menatap langit yang saat ini terlihat sangat cerah.

"Ky, ayok gabung" ajak Davi

"Nanti aja, gue ngantuk" jawab Rizky seraya memejamkan matanya.

"Ada masalah apa lo?" tanya Rey yang tetap fokus pada layar ponselnya.

"Gak ada"

"Jangan bohong lo, kelihatan banget muka lo itu melas. Kek banyak masalah," ejek Aldo

"Sialan" umpat Rizky kesal.

"Gue cabut duluan" ucap Davi tiba-tiba menghentikan permainannya bersama mereka.

"Mau kemana lo?" tanya Aldo

"Biasa, ketemu masa depan gue" jawab Davi lalu segera pergi dari sana.

"Kapan ya kita mau mengakhiri masa jomblo?" tanya Aldo

"Gue mah tinggal nunggu kepastiannya Kania doang" ucap Rey dengan santai.

"Heh! masa semalem gue mimpiin temennya Naura sih?" ucap Aldo heboh.

"Siapa?"

"Si Intan, serius gue kaget banget ngapain juga gue mimpiin dia?"

"Tanda-tanda nih" ucap Rey

"Tanda-tanda jatuh cinta?" tanya Aldo

"Tanda-tanda akhir zaman" ucap Rey lalu tertawa melihat ekspresi Aldo.

"Gue sumpahin lo gak jodoh sama Kania," ancam Aldo

"Yee.. lo mah kek cewek, dikit-dikit main sumpah-sumpahan, gak asik lo" kesal Rey.

"Yee.. serah gue lah, mau apa lo?!"

"Gue tebas pala lo ya, songong banget lo jadi manusia"

"Gue patahin duluan tangan lo" balas Aldo kesal.

"Lo-"

"Gila lo pada" sahut Rizky dan saat itu juga dia pergi meninggalkan kedua temannya yang masih meneruskan perdebatan yang sama sekali tidak jelas.

Rizky berjalan santai di area koridor, dia seolah tidak peduli pada guru yang sedang mengajar di kelas.

Tanpa sengaja Rizky bertemu dengan Kania yang berjalan sendirian dari arah toilet. Mereka saling menatap beberapa detik, tapi Kania lebih dulu memutuskannya.

"Kania" panggil Rizky

Gadis itu menghentikan langkahnya lalu kembali menatap Rizky dengan datar. Sama sekali tidak ada ekspresi di wajahnya.

"Lo mau kemana?" tanya Rizky basa-basi.

"Kelas"

Tiba-tiba saja Rizky merasa suasana mereka menjadi sangat canggung. Dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sorry buat yang kemarin" ucap Rizky

Kania mengangkat sebelah alisnya.

"Gue gak bermaksud untuk marah-marah ke lo sama temen-temen lo, gue cuma gak suka ada orang asing yang masuk ke markas gue," jelas Rizky

"Sorry" ucap Kania singkat. Lalu dia melangkahkan kakinya pergi, baru dua langkah, Kania kembali berhenti dan berbalik menatap Rizky yang juga sedang menatapnya.

"Lebih baik lo minta maaf ke Naura, karena dia yang lo sakiti" ucap Kania lalu benar-benar pergi meninggalkan Rizky.

Rizky mengacak-acak rambutnya lalu menghela nafas kasar.

"Susah emang kalo berurusan sama cewek"

***

Yeyy, selamat tahun baru buat semuanya. Semoga tahun 2021 bisa menjadi tahun yang lebih baik dari tahun-tahun yang sebelumnya.

Aku juga berharap semoga pembaca My BadBoy bertambah dan tidak lupa untuk meninggalkan jejak. Jangan lupa vote dan komen guys.

Oh ya, Aku mau nanya dong. Wish kalian di tahun 2021 apa? Jangan lupa komen yaa..

See you next time.

[06.16 01/01/2021]

My Badboy [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang