20

1.2K 194 16
                                    

Karena kedatangan Kanny yang begitu tiba-tiba membuat (name) harus mengirim surat ke survey corps secara diam-diam untuk memberi kabar pada Levi bahwa hari ini ia menginap. Ketika sang pria menerima suratnya ia langsung mengerti kalau urusan (name) ini sudah diluar campur tangan nya.

Suasana ruang makan itu berlangsung canggung dan sunyi, hanya dentingan sendok garpu pada piringlah yang memenuhi nya. (Name) menyantap makanan nya dalam keadaan tidak tenang, sesekali pandangan nya pada Kanny tertangkap akan tetapi ia segera menunduk berpura pura tidak lihat.

"Bagaimana kabar mu?" Suara berat Kanny memecahkan keheningan.

"Untuk seseorang yang pergi begitu saja bertahun tahun sangat tidak pantas menanyakan kabarnya tanpa permintaan maaf terlebih dahulu." Balas (name) tanpa menatapnya dengan sarkastik.

Helaan nafas terdengar. "Ayah sudah minta maaf di awal."

"Punya nyali juga kau menganggap diri mu ayah? Heh...lalucon yang menghibur." Ia kembali melanjutkan makan malam nya membuat atmosfer ruangan semakin tegang.

Ayah Petra menengahi. Ia menyentuh pundak Kanny dengan mengatakan kalau (name) membutuhkan waktu untuk menerima kedatangan nya. Kanny pasrah, ia menghela nafas dan kembali melanjutkan makan malam.

"Kenapa pergi begitu lama?" Akhirnya suara yang diharapkan Kanny terdengar. Saking bahagianya Kanny rela menghentikan santap menyantap makan malam nya tersebut.

"Ada tugas dari pemerintah yang mungkin jika ayah membawa mu nyawa mu terancam. Jika ayah berbicara jujur saat itu kau pasti tidak akan melepaskan kepergian ku."

"Oh."

"Ku dengar kau masuk militer? Divisi apa?"

"Survey corps." Satu kesalahan (name) yang menjawab begitu saja tanpa berfikir ulang membuat nafas Kanny tercekat serta kedua mata nya terbelalak lebar.

"Survey corps? Kau yakin?"

(Name) mengangguk. Ia melanjutkan makan dan tiba-tiba tersadar dengar apa yang barusan ia ucapkan. Dirinya menjadi gelisah dan takut.

"Ma-maksud ku itu dulu." Sergahnya.

"Dulu?"

"Ya. Setelah kepergian kak Petra aku memutuskan keluar dari survey corps."

"Lalu?"

Ayah Petra kembali menengahi. "Pembicaraan privasi ini lebih baik di lanjutkan setelah kita menghabiskan makan malam."

《♡●●♡●●♡●●》

Di halaman belakang ayah dan anak itu memilih melanjutkan pembicaraan disana dengan dua gelas dan teko yang berisikan teh hangat untuk menemani pembicaraan mereka. Bintang di langit malam membentuk garis indah nan menawan, membuat (name) terpana sesaat.

"Jadi?"

"Setelah kak Petra pergi aku memilih keluar dengan kembali ke kota bawah tanah."

Kanny menuangkan isi teh ke gelas masing-masing.

"Kau kembali kesana? Kenapa?"

"Karena kesalahan yang Levi buat."

Keduanya terdiam. (Name) maupun Kanny memilih menyeruput teh masing-masing untuk meredakan suasana hati yang mulai tak terkendali.

"Apa kesalahan yang Levi buat?"

"Dia membuang beberapa mayat prajurit di luar sana agar para titan tak lagi mengejar rombongan yang tersisa dan mayat kak Petra menjadi salah satunya." Genggaman tangan nya pada cangkir teh menguat. Ia menahan semua perasaan disana.

Who Will Be Hurt? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang