22

1.4K 186 19
                                    

Bagaimanapun juga misi tetaplah misi. Tidak ada sangkut pautnya dengan sebuah perasaan. Laksanakan perintah dengan mengesampingkan semua perasaan mu.

●●●●●●●●●

Malam ini kedua insan berbeda jenis itu tengah disibukan oleh kegiatan masing-masing. (Name) yang memasak di dapur sementara Levi menyesap teh seraya membaca koran di tangan nya. Mencari berita di luar sana untuk menyusun strategi selanjutnya.

"Hari ini kau ada misi?" Suara lembut membuyarkan konsentrasi nya. Terlalu asik dengan membaca berita ia sampai tidak sadar bahwa teh di dalam gelas itu sudah habis tak tersisa. Ia kembali menuangkan isi kedalam cangkir kemudian kembali melanjutkan aktivitas membacanya.

"Ya." Jawabnya singkat.

"Setidaknya jeda dulu membaca koran mu itu untuk mengisi lambung mu yang kosong. Dari semalam kau hanya minum teh kan."

Mendengar syara lembut wanitanya itu ia memilih menurut. Di letakkan nya koran dan teh di atas meja kemudian berjalan kearah meja dapur. Bau khas masakan tercium meresap ke hidung mancung nya menarik reaksi cacing cacing dalam perutnya.

Mereka mulai menyantap makanan dalam diam, meresapi kelezatan makanan di seluruh lidah. Levi bersyukur memilih wanita yang pandai masak karena jika ia ingin makan enak seperti di restoran kota ia tak lagi harus membuang duitnya untuk mampir kesana.

"Misi mu kali ini apa?" Tanya nya memecahkan keheningan.

"Menyelamatkan Eren dan Historia. Kita gagal kemarin untuk mengelabui para penjaga itu."

"Kanny ikut andil?"

"Kemarin batang hidung nya tidak kelihatan tapi mungkin hari ini aku akan melihat wajah keriputnya itu."

Kembali hening. Sehebat hebatnya (name) mencari topik pembicaraan suasana hening pasti akan mereka rasakan ketika topik itu selesai dibahas. Angin pagi berhembus sejuk dari jendela rumah yang terbuka, kicauan merdu burung diluar terdengar saut menyaut.

"Bagaimana perjalanan mu ke pondok kota?" Tiba-tiba Levi mengambil topik lain untuk memecahkan keheningan.

"Seru dan menyenangkan. Aku merindukan anak-anak disana."

"Pastinya."

Hanya itu dan hening kembali menyapa. Pada akhirnya mereka memilih terdiam hingga aktivitas sarapan berakhir.

《♡●●♡●●♡●●》

Tali jangkar pada 3DMG Levi membawa nya terbang meliuk di himpitan gedung-gedung perumahan. Dirinya gesit menghindari peluru yang menghujani dirinya namun bukan berarti ia tak tergores sedikit pun dari hujan peluru tersebut. Keningnya mengeluarkan darah segar akibat kesalahan prediksinya.

Kecepatan Levi yang diluar batas berhasil membuat musuh tak lagi bisa mengejarnya. Ia bersembunyi di hutan menyusul anggota yang lain.

"Kapten." Sambut pria bersurai kuning sebahu ketika dirinya datang.

Gadis bernama Mikasa segera menghampiri kapten nya untuk menyembuhkan lukanya.

"Apa yang kau dapat?" Tanya Levi menatap Armin.

"Tempat disembunyukan nya Eren dan Historia juga usaha kapten Hanji yang mencoba menghapus rumor pasukan survey corps adalah pengkhianat."

Who Will Be Hurt? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang