"Tante? Gimana keadaan Yuriqo?" Tanya Della dengan cemas sambil menempelkan ponselnya ke telinga.
Gue dan Della sedang berada di kantin sekolah. Awalnya kita berniat untuk memesan sesuatu, tapi Della sedang tidak nafsu makan. Gue hanya bisa membuang napas berat melihat kelakuan cewek itu.
Sekarang Della sedang berbincang dengan tante Yuri lewat telfon. Dia penasaran dengan kondisi Yuriqo saat ini. Walaupun Della tidak menyalakan speaker ponselnya, tapi suara tante Yuri masih terdengar jelas di telinga gue.
"Yuriqo masih belum siuman. Tapi sekarang kondisinya sudah membaik, doakan saja semoga Yuriqo bisa secepatnya sadar." Balas tante Yura.
Della mengangguk. "Iya tente, Della sama Fariell pasti bakal terus do'ain Yuriqo supaya dia cepat sadar dan bisa kumpul lagi sama kita." Do'a Della dengan segenap hati. "Yaudah tante, Della tutup dulu ya? Kalo ada informasi tentang Yuriqo. Tolong hubungi kita." Kata Della izin untuk menutup telfonnya.
"Iya Dell, pasti tante kabari." Balas tante Yuri.
Tut... tut...
Della menutup telfonnya lebih dulu. Cewek itu membuang napas berat. "Yuriqo masih belum sadar," gumamnya kecewa.
Gue yang melihatnya pun hanya bisa mengusap punggung cewek itu. "Yuriqo pasti bisa lewatin masa kritisnya kok Dell. Dia itu kan cewek yang kuat." Ujar gue menenangkan.
Della hanya mengangguk pasrah. Gue sangat kasihan melihat keadaan Della seperti ini, cewek itu pasti sangat kehilangan sosok teman seperti Yuriqo. Gue bisa melihat dari sorot matanya yang menunjukkan kehampaan. Della pasti sangat terpukul dengan kejadian ini.
****
"Far? Ada yang nyari lo tuh di depan kelas." Ujar Daehwi, yang merupakan ketua kelas di kelas gue.
Gue menatap Daehwi dengan alis tertaut. "Siapa Wi?" Tanya gue bingung.
Jika Seongwoo, pasti cowok itu akan menghampiri gue sampai ke kelas.
Daehwi mengangkat bahunya, "gak tahu. Tapi yang nyari lo itu ibu-ibu." Ujar Daehwi lagi.
Ibu-ibu? Lah Emak gue kan udah meninggal. Lalu siapa yang mencari gue di jam pelajaran seperti ini?
Daehwi berdecak. "Udah lah! Mending lo samperin aja gih! Nanti juga lo tahu sendiri kan?" Gereget Daehwi.
"Iya elah! Lo bawel banget si!" Ujar gue dongkol dengan cowok itu.
Dengan segera, gue pergi ke depan kelas dengan hati yang menebak-nebak. Kira-kira siapa yang mencari gue? Saat gue tiba di depan kelas, seperti yang Daehwi bilang. Memang benar, seorang ibu-ibu tengah menunggu seseorang di depan kelas gue.
Gue mendekat dan menyapa. "Hai tante?" Sapa gue tersenyum canggung. "Tante cari saya?" Tanya gue lagi.
Wanita cantik itu tersenyum ke arah gue. "Kamu Fariell?" Tanya dia.
Gue terkekeh kaku. Walaupun gue heran dengan kedatangan wanita yang tidak di kenal ini. "Ah, iya. Nama saya Fariella, tapi kenapa tante mencari saya? Padahal saya tidak pernah melihat tante sebelumnya." Ujar gue linglung sendiri.
Wanita itu mengulurkan tangannya. "Hai Fariell? perkenalkan. Saya Seongha, mamanya Seongwoo dan Guanlin." Ujarnya memperkenalkan diri.
Gue terbelalak dan mematung. Jadi wanita cantik ini adalah Mamanya Seongwo? Dan itu berarti dia juga Camer gue?
Gue berdeham. "Ah, jadi tante Mamanya Seongwoo?" Tanya gue tertegun. "Ad... ada apa ya tante mencari saya sampai repot-repot ke sini segala?" Tanya gue kikuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Playboy Pensiun [END]✅
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA] __________________________________________________ "Gue emang Playboy, tapi itu dulu. Sekarang gue udah pensiun dan gue udah tobat!" [Ong Seongwoo] MENGANDUNG KERECEHAN YANG HAQIQI!! HATI-HATI DENGAN JANTUNG ANDA!! 25 Feb 2019...