Extra Part I

311 15 1
                                    

Fariella pov

Gue mengerjapkan mata beberapa kali setelah merasakan tepukan di pipi gue. Seseorang menepuk pipi gue beberapa kali, membuat gue mengerang dan menepis tangan itu.

Gue mengucek mata lalu mulai membuka mata. Orang yang pertama gue lihat adalah Seongwoo, cowok itu tersenyum manis sambil mengelus puncak kepala gue.

"Selamat pagi Istriku Sayang," sapa Seongwoo dengan suara lembut. "Ayo bangun, kita sarapan bareng." Ajak Seongwoo dengan suara lembut.

Gue terduduk sambil mengucek mata yang masih belum sepenuhnya terbuka. Ketika gue tersadar, gue mendengus. "Istri pala lo somplak! Kita kan belum nikah!" Teriak gue dongkol.

"Hehe, kan latihan beb." Ujar Seongwoo menyengir kuda.

"Latihan pala lo somplak! Lagian kita kan masih sekolah,"

Seongwoo terkekeh, cowok itu menarik selimut gue dan merapikannya. "Cepetan bangun, kita kan harus pergi ke sekolah." Ujar dia dengan gaya cool nya.

Gue mendengus. "Yaudah, gue mandi dulu. Lo minggat dari kamar gue, sana tunggu di ruang tamu!" Suruh gue.

"Galak banget si anda! Dasar pacar gue!" Cibir dia lalu pergi dari kamar gue.

Gue menatap punggung cowok itu dengan kekehan kecil. "Dasar cowok gue!"

****

"Belajar yang rajin ya beb," ucap Seongwoo saat gue hendak memasuki kelas. "Jangan bandel kayak gue." Ujarnya lagi.

"Alay banget sih! Tiap hari juga gue belajar dengan rajin kok. Tapi ya emang otaknya aja yang susah mikir," celoteh gue dongkol sama otak sendiri.

Seongwoo terkekeh. "Makannya belajar neng. Jangan mikirin gue mulu," ejek dia mencubit pipi gue gemas.

Gue merengut. "Siapa juga yang mikirin lo!" Cibir gue males.

Seongwoo terbahak. "Udahlah tuh muka jangan di tekuk terus. Nanti di kiranya lo gak bahagia pacaran sama gue. Nanti gue di tuduh KDRT gimana?" Cerocos dia ngaco.

Gue menggeplak kepala cowok itu. "Kalo ngomong itu jangan ngaco deh!" Kesel gue.

Seongwoo memegangi kepalanya yang berdenyut. "Kayaknya Elo ya yang KDRT di rumah tangga kita." Celetuk cowok itu.

"Bodo amat bang! BODO AMAT!!" teriak gue yang langsung masuk ke dalam kelas. Cape bila harus meladeni singa laut macam dia. Gak akan ada ujungnya jika berbicara dengan makhluk astral macam Seongwoo.

****

Gue memperhatikan pak Jae yang sedang menulis di papan tulis. Guru itu sesekali bersenandung kecil. setelah selesai menulis materi, pak jae menjelaskan materinya.

"Ada yang perlu di tanyakan?" Tanya pak Jae kepada penghuni kelas.

Gue yang awalnya hendak mengangkat tangan urung karena kali ini gue gak akan tanya-tanya lagi ke pak Jae. Yang ada nanti gue di hukum lagi gara-gara pertanyaan gue yang ngaco.

Pak Jae menatap ke arah gue dengan mengernyit. "Fariella, tumben kamu gak nanya." Heran dia yang melihat gue yang anteng dan tenang.

Playboy Pensiun [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang