Epilog

318 17 11
                                    

Gue menghembuskan napas lega ketika Siti menceritakan semua yang gue alami kepada Papa. Cewek itu ternyata memang benar-menar membantu gue. Mendengar hal yang Siti ceritakan, Papa merasa khawatir dan langsung menindak lanjuti masalah ini. Gue tersenyum cerah ketika Papa langsung menghubungi Pengacaranya untuk memproses kasus ini. Ternyata Papa sangat peduli dan sayang sama gue. Walaupun sering marah-marah dan terkadang menyebalkan. Tapi, untungnya Papa sangat bisa di andalkan.

Dan kini gue duduk di sofa bersama bang Hasung yang menatap gue lekat. Ini sudah pukul 01:50 malam, tapi mata gue masih terbuka lebar karena menunggu Papa pulang. Awalnya gue ingin sekali ikut dan melihat Mona yang akan di cyduk. Tapi, Papa melarang gue ikut karena itu merupakan tugas kepolisian. Apa lagi ini kan sudah larut.

Bang Hasung mengernyit. Cowok itu menatap gue bingung. "Dek? Kok lo mau ikutan begadang sih? Padahal kan katanya lo udah kapok di ajak begadang sama gue." Celoteh dia heran.

Ya hamsyong! Abang gue banyak cingcong banget sih!

Gue mendelik. "Abangku, sayangku, cintaku, kasihku, bogelku. Gue itu lagi menunggu berita penomenal! Jadi gue gak boleh melewatkannya gitu aja." Jawab gue dengan yakin.

"Penomenal apaan sih?" Tanya dia lagi.

"Ya pokoknya super penomenal! Nanti juga Abang tahu."

Bang Hasung mendengus. "Terserah lo aja dah! Gue mah ngikut aja." Pasrah dia yang sudah kehabisan kata-kata untuk membalas gue.

Saat bang Hasung sedang fokus-fokusnya menonton konser. Tiba-tiba layar televisi berganti menjadi sebuah acara berita.

Bang Hasung mendengus dan melirik gue tajam. "Elah! Kenapa lo pindahin chanelnya!" Teriak dia kesel ke arah gue. Bang Hasung mulai gondok sendiri. "Cepetan balikin remotnya!" Pinta dia dengan menggebu.

Saat kita sedang ribut dan berebut remot Tv. Tiba-tiba berita yang gue tunggu-tunggu pun terpampang nyata di layar. Gue tertawa bahagia di dalam hati dan penasaran dengan kelanjutan kisah ini.

"TIGA ORANG SISWI SMA DI TANGKAP POLISI KARENA KASUS PENGEROYOKAN DAN PEMBULLYAN TERHADAP SEORANG GADIS YANG MERUPAKAN ANAK DARI CEO TERNAMA."

"PENGACARA DARI CEO KIM JONGIN SENDIRI YANG MELAPORKAN TIGA GADIS ITU DENGAN BUKTI SEBUAH VIDEO YANG MENAMPILKAN SANG PUTRI YANG NAMPAKNYA DI TAMPAR DAN DIPUKULI OLEH PELAKU. MERASA GERAM DAN TIDAK TERIMA, AKHIRNYA CEO KIM JONGIN MELAPORKAN KETIGA SISWI ITU KEPADA PIHAK YANG BERWAJIB."

Bang Hasung mengernyit ketika mendengar nama Papa tertera di layar televisi. "Lah itu bukannya nama Bokap kita ya?" Tanya bang Hasung dengan tampang bodohnya.

Tingkat kepolosan bang Hasung sepertinya semakin bertambah! Dasar si bangsul!

Gue hanya memutar bola mata tanpa menanggapi ocehan bang Hasung. Gue lebih memilih untuk melanjutkan menonton berita dari pada harus menjawab pertanyaan bang Hasung yang tidak jelas.

"DAN AKHIRNYA POLISI BERHASIL MENANGKAP TIGA SISWI ITU YANG KEBETULAN BERADA DI RUMAHNYA MASING-MASING."

Gue menertawakan Mona dalam hati. "Shue lo! Makannya jangan macam-macam sama Fariella yang ucul ini!"

Gue tersenyum cerah ketika Mona berhasil di tangkap. Akhirnya tembok penghancur bisa di hancurkan juga. Dan yang terpenting, cewek itu tidak akan mengganggu hubungan gue dan Seongwoo lagi. Ah! Gue jadi ingin cepat-cepat bertemu dengan Seongwoo dan menjelaskan semuanya.

"MENINGGALKAN CEO KIM YANG MELAPORKAN KASUS PEMBULLYAN PUTTINYA. KINI KITA BERALIH KE BERITA MENCENGANGKAN TENTANG PENGUSAHA SUKSES PARK CHANYEOL. SEPERTI YANG KITA KETAHUI, CEO CHANYEOL MEMILIKI DUA ORANG PUTRA DAN SATU ORANG ISTRI."

Playboy Pensiun [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang