Stay With Me

17

Note:
*Pencet tombol bintang itu
  Gak sulit guys : ))

Happy reading

🍁🍁🍁

Wendy menghembuskan napas pelan saat dosen yang baru saja mengajar di kelasnya ke luar. Gadis itu meraih tasnya dan berjalan meninggalkan kelas sebelum membalas beberapa sapaan teman sekelasnya. Hari pertama kembali ke kampus cukup membuat kepala gadis bermarga Son itu pening. Dengan mengambil cuti selama seminggu Wendy sudah di tumpuki beberapa tugas yang di berikan dosennya. Belum lagi skripsi miliknya yang juga belum selesai hingga kini. Ughh seharusnya Wendy menolak saat Daddy memintanya untuk cuti.

Wendy berjalan dengan kaki sedikit kesakitan, ini semua akibat dirinya yang teledor mengenakan sepatu berhak yang lebih tinggi di bandingkan yang biasa ia gunakan. Akibatnya kaki Wendy tersandung beberapa kali dan sepertinya sedikit terkilir.

Wendy meraih ponselnya di dalam tas mencari kontak Mark dan menghubunginya. Biasanya Mark akan menunggu Wendy sampai kelas selesai tapi kenapa pria itu bahkan belum juga muncul hingga sekarang.

Sebuah mobil berhenti tepat di hadapan Wendy saat gadis itu tengah menggerutu kesal karena Mark. Wendy mengernyit tidak begitu mengenal mobil yang sepertinya baru ia lihat ini, sampai setengah kaca mobil terbuka dan menampilkan seorang pria dengan cengiran khas-nya berucap "butuh tumpangan nona"

Mata Wendy melebar saat melihat Chanyeol yang ada di hadapannya adalah orang yang mengemudi mobil itu. Bagaimana bisa pria itu ada di sini? Dan lagi ini sudah tiga hari dan Chanyeol bahkan tidak menghubunginya sama sekali sejak pergi ke Kanada. Wendy mengeram kesal menatap Chanyeol penuh amarah. Wendy kesal karena Chanyeol mengabaikan panggilannya beberapa hari yang lalu. Jadi dengan kesal Wendy memilih berjalan dan memanggil taxi online yang biasanya ia pesan saat berusaha kabur dari bodyguard bodyguard-nya dulu.

Chanyeol menatap punggung Wendy tak percaya. Gadis itu bahkan tak mengatakan sepatah katapun dan berjalan meninggalkannya. Ok Chanyeol terlihat seperti di abaikan sekarang. Tapi Chanyeol tidak menyerah pria itu justru mengikut langkah Wendy dari belakang pelan dengan mobilnya. Chanyeol terkekeh saat melihat wajah Wendy yang kesal menatap mobilnya dengan mulut berkomat Kamit, sepertinya gadis itu baru saja mengumpatinya.

Mata Chanyeol melebar saat mendapati sebuah taxi berhenti di hadapan Wendy dan dengan segera Wendy masuk ke dalamnya. Sial, jika Wendy naik taxi itu lalu apa gunanya ia lelah lelah dari bandara dan langsung menjemput Wendy ke kampusnya, dan lagi Chanyeol meminjamkan mobil Kai saat ini.

Chanyeol menjalankan mobilnya mengikuti taxi yang ditumpangi Wendy melambungi taxi itu hingga dengan sengaja memblokir jalan taxi itu. Chanyeol turun dari mobilnya dan berjalan menuju taxi yang di tumpangi Wendy. Menarik paksa gadis itu untuk keluar dari dalam sebelum memberikan beberapa lembar won untuk sang supir.

Wendy menghempaskan tangan Chanyeol kasar dan menggerutu, kesal karena tindakan semena-mena Chanyeol padanya "apa maksudmu!" Matanya menatap Chanyeol penuh amarah "menarik orang seperti ini, kau pikir kau siapa!" Cukup sudah tapi Wendy tidak bisa berbohong, Wendy selama tiga hari ini memikirkan pria itu dan mengkhawatirkannya dan Chanyeol selalu mengabaikan panggilannya.

"Pergi tak ada kabar dan kau kembali seenaknya, kau pikir kau siapa!"

"Keparat menyebalkan!"

Chanyeol hampir saja membalas perkataan Wendy jika saja ia tidak cepat menangkap apa yang di katakan Wendy. Diam diam Chanyeol mengulum senyumnya. Rupanya Wendy mengkhawatirkan dirinya dan Chanyeol sekarang tau apa penyebab Wendy marah padanya.

Chanyeol berdehem kecil untuk mencoba agar menjadi lebih serius, Jika tidak mungkin Chanyeol sudah tertawa terbahak-bahak sekarang "kita pulang dulu" Chanyeol meraih pelan tangan Wendy namun segera di tepisnya dan masuk ke dalam mobil lebih dulu.