11

1.7K 203 0
                                    

"apa kita harus melakukan ini semua?" Wendy menatap Chanyeol ragu.

"Tentu saja, aku bahkan sudah mempersiapkannya dari awal" Chanyeol menjawab dengan yakin.

Wendy menghela napas, pasrah dengan keinginan Chanyeol yang merupakan perintah dari kedua orang tua Chanyeol sendiri. Dua koper yang cukup besar kini sudah penuh dengan baju baju Wendy dan juga Chanyeol. Setelah kejadian malam itu di mana orang tua Chanyeol datang ke apartemen mereka, Ny. Park menyarankan keduanya untuk melakukan perjalanan berdua bisa dikatakan ini 'honeymoon' mereka. Chanyeol dan Wendy bahkan tak bisa membantah saat melihat ekspresi Ny. Park yang terlihat begitu semangat saat memberikan tiket langsung ke Kanada untuk keduanya.

Wendy memang awalnya sedikit ragu dengan saran Ny. Park, untungnya Chanyeol dapat berjanji pria itu tidak akan menyentuh Wendy jika gadis itu belum siap. Biar bagaimanapun Chanyeol adalah sosok pria yang bertanggung jawab, Chanyeol akan memegang kata kata yang keluar dari mulutnya dan itu cukup membuat perasaan Wendy sedikit tenang.

Chanyeol menenteng dua koper miliknya dan Wendy "Kajja kau tidak ingin kita tertinggal pesawat bukan?"

***

Wendy tidak bisa berhenti terkagum saat gadis itu menginjakkan kakinya di salah satu vila milik Park Chanyeol di Kanada. Sebuah vila yang cukup terbilang mewah dengan pemandangan indah. Mengingat ini awal musim dingin di Kanada yang memang lebih dulu di bandingkan Korea menciptakan udara dingin yang cukup menusuk saat Wendy membuka jendela balkom kamar di vila.

"Yeopo" gumam Wendy pelan.

Wendy hanya tidak menyadari Chanyeol sedari tadi memperhatikannya. Memperhatikan bagaimana cara Wendy tersenyum, cara Wendy tertawa bahkan cara gadis itu bahagia kegirangan dengan mata berbinar. Ada rasa hangat yang menjalar di tubuh Chanyeol jujur saja.

Wendy berbalik menatap Chanyeol dengan pandangan memohon "apa setelah ini aku boleh mengunjungi halmeoniku disini?" Tanya Wendy ragu.

Chanyeol ingat dan sangat tau bahwa Wendy adalah blasteran Kanada-Korea. Gadis itu cukup terbilang lama tinggal di negeri maple ini bahkan sejak kecil Wendy habiskan di negeri maple ini. Tidak heran jika gadis itu begitu antusias kembali ke kampung halamannya.

"Of course"

Senyum Wendy semakin mengembang mendengar jawaban Chanyeol. Wendy tidak menyadari diam diam Chanyeol mengulum senyumnya. Ini adalah pertama kalinya gadis itu tersenyum gembira saat bersamanya.

"Boleh aku bermain di luar? Salju itu seolah menggodaku untuk keluar dan menyentuh mereka"

Chanyeol mengangguk lagi sebagai jawaban "pastikan kau mengenakan jaket tebal mu, aku tidak ingin mengurus orang sakit di sini"

Pria itu masih memperhatikan Wendy yang menarik mantel tebalnya dan berlari keluar menuruni tangga vila sampai bayangan Wendy tak terlihat lagi Chanyeol kembali sibuk dengan dua koper yang masih berdiri di sampingnya. Memasukan satu koper ke kamarnya dan koper milik Wendy ke kamar lain. Ini permintaan gadis itu. Wendy tidak ingin tidur bersamanya selama di Kanada setelah mendengar vila ini memiliki kamar lebih dari satu. Untungnya kamar Wendy bersebelahan dengan kamar Chanyeol jadi Chanyeol rasa ini tidak begitu buruk.

Setelah mengantar dua koper milik mereka, Chanyeol mengambil secangkir coklat panas dan memilih duduk di bangku balkom memperhatikan sosok Wendy di dengan mantel pastel tebal miliknya yang sedang bermain bersama seekor anjing kecil dengan bulu hitam lebat yang menutupi tubuhnya.

Toben?

Toben ialah hewan peliharaan Chanyeol. Aneh, toben tidak begitu suka saat bertemu orang baru. Biasanya toben hanya akan bersembunyi atau menggonggong saat melihat orang yang baru dilihatnya. Tapi melihat ini membuat Chanyeol sedikit tak percaya. Toben bahkan terlihat Senang bermain bersama Wendy. Apa yang dilakukan gadis Son itu sampai dapat membuat toben sepatuh itu?

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang