Wendy berjalan dengan bersenandung ria. Gadis itu sedang berada di pusat perbelanjaan sekarang. Hari ini mungkin hari terakhirnya cuti kuliahnya jadi Wendy berniat menghabiskan waktu sebaik mungkin sebelum kembali beraktivitas sebagai mahasiswi. Troli belanja yang sedang ia dorong sudah hampir penuh dengan beberapa bahan makanan juga cemilan. Wendy bahkan membeli beberapa ice cream fanila untuknya nanti ketika bosan dirumah.
Wendy termenung menatap beberapa potongan daging di kedua tangannya. Bingung menimang daging mana yang harus ia pilih nantinya.
"Kusarankan kau memilih ini"
Seorang gadis cantik dengan dress tosca polos menunjuk salah satu daging yang di pilih Wendy.
"Daging ini daging Jeju asli jadi akan sangat enak nantinya" lanjut gadis itu.
Wendy mengangguk paham sebelum sedikit menunduk berterima kasih. Dan finalnya Wendy memilih daging yang tadi di sarankan untuknya.
Wendy dengan semangat kembali mendorong trolinya menuju kasir. Untungnya kasir tidak begitu ramai jadi Wendy tidak perlu berlama lama mengantri untuk belanjaannya. Wendy mengeluarkan beberapa lembar won saat karyawan kasir menyebutkan harga barang yang ia beli. Mark yang memang sedari tadi menemaninya belanja kini membantu Wendy membawa dua kantong kresek belanjaan masuk ke dalam mobil.
"Gomawo Mark" ucap Wendy saat pria keprcayaan Daddy-nya itu mengambil ahli kantong belanjaannya.
Mark hanya tersenyum sebagai jawaban. Pria itu memang ditugaskan hari ini untuk menemani Wendy kemanapun gadis itu pergi, dikarenakan bodyguard bodyguard yang biasanya sudah tidak bertugas, dan Chanyeol juga belum kembali dari Dubai sejak kemarin jadi Mark di tugaskan menemani Wendy untuk sekarang.
"Setelah mengantar ini, bawa aku ke rumah Daddy" pinta Wendy sebelum mobil mulai melaju dengan kecepatan sedang.
***
"Jadi menurutmu ada orang dalam dari perusahaan 'Huraki company' yang bekerja di sini?" Tanya Chanyeol mengulang apa yang dikatakan Sehun tadi.
Sehun mengangguk "aku sudah mencari tahu dan ya ku rasa begitu"
"Ada beberapa bukti yang kudapatkan saat mencari tahu masalah ini"
"Misalnya aku sudah meminta Minseok Hyung untuk menulusuri biodata beberapa karyawan kantormu yang terlihat mencurigakan"
"Dan yeah, ada beberapa dari biodata mereka yang tidak kita ketahui dengan baik"
"Misalnya beberapa orang yang bekerja di Perusahaanmu ini adalah orang Jepang dan beberapa lainnya pernah bekerja sama dengan perusahaan 'Huraki' itu"
"Bahkan ada beberapa dari mereka yang merupakan mantan anggota Yakuza dari Jepang" jelas Sehun.
"Aku tidak menyangka mereka dapat menutupnya Serapi itu" Baekhyun ikut berkomentar. Pria itu tidak habis pikir bagaimana bisa Chanyeol sebodoh itu menerima mereka tanpa mencari tau asal usul mereka lebih jauh.
"Dan yeah, sebaik apapun mereka berusaha menutupinya, Minseok Hyung lebih baik" Sehun melanjutkan dengan seringai tipis di wajahnya. Sedangkan Xiumin pria itu masih sibuk Dangan layar monitornya, dengan jari jari tangan yang sibuk menari-nari di atas papan keyboard. Pria itu sedang berusaha meretas akun perusahaan 'Huraki company' ya setidaknya bermain main dengan mereka sedikit tidak masalah bukan.
Chanyeol duduk termenung. Pria itu hanya diam menyimak perkataan Sehun. Di tangannya ada layar tablet berukuran sedang miliknya yang menampilkan foto beserta profil lengkap beberapa karyawan yang selama ini tidak ia ketahui.
Chanyeol berdiri, Mata elangnya menatap lurus pada layar tablet yang di pegang. Seolah sosok lain baru saja muncul dari dalam pria itu. Sosok yang selama ini ia sembunyikan.Chanyeol menatap mereka satu persatu dengan seringainya "tunggu apa lagi, ayo bermain main dengan mereka"
***
Wandy sekarang tengah duduk dengan meja makan yang terisi penuh berbagai makanan. Berbagai menu yang menggiurkan tertata rapi di atas meja bundar itu. Dihadapannya Tn. Son sedang menyantap makanan dengan tenang.
Wendy meremas rok yang ia kenakan. Merasa sedikit canggung dengan keadaan saat ini. Tidak ada yang berubah, semua tetap sama. Masih dengan kedinginan yang menyelimuti. Wendy hanya duduk menatap kosong makanannya.
"Ada apa? Kenapa kau tidak memakannya? Apa kau tidak suka masakan ini?"
Pertanyaan Tn. Son menyadarkan Wendy gadis itu menggeleng cepat "aku suka" ucapnya mulai menyantap makanan.
Tn. Son hanya menatap Wendy sebentar sebelum menghabiskan sendok terakhir miliknya dan meneguk minumannya.
"Soal kau dan Chanyeol... bagaimana kabar kalian berdua?"
Wendy menatap Daddy-nya dengan raut ekspresi tenang "kami baik baik saja" jujur saja ada banyak pertanyaan yang mengelilingi kepala Wendy saat ini. Tapi ia tidak tau apa yang harus di lakukan. Hubungannya dan Daddy-nya tidak begitu baik. tapi jujur, jauh di dalam lubuk hatinya Wendy sangat ingin semuanya kembali. Kembali di mana ia tidak pernah secanggung ini dengan ayahnya, kembali di mana ia tidak mengetahui apapun yang orang dewasa ketahui kembali dimana masa masa bahagianya. Sungguh.
Wendy menatap Daddy-nya ragu "apa... Daddy makan dengan baik akhir akhir ini?" Tidak bisa dipungkiri bahwa ia juga sangat menghawatirkan kondisi Daddy-nya. Apalagi semenjak Wendy resmi menjadi istri Chanyeol dan pindah ke rumah Chanyeol Wendy semakin jarang bertemu dengan ayahnya.
Tn. Son diam menatap putri semata wayangnya tertegun karena untuk pertama kalinya semenjak peninggalan ibu Wendy, gadis itu menanyakan kabarnya. Mata pria itu sedikit berkaca merasa kehangatan dan kedamaian di hidupnya.
"Tentu saja baik, aku bahkan makan banyak saat kau tidak ada. Lagipula tidak ada lagi yang perlu memarahi ku ketika makan makanan manis" Tn. Son menjawab dengan kekehan kecil.
Ya, walaupun Wendy sangat membenci ayahnya, tapi sungguh itu tidak sampai seratus persen, masih ada ruang di mana ia begitu mencintai Daddy-nya, satu satu keluarga miliknya. Walaupun Wendy terlihat tidak perduli, tapi Wendy selalu diam diam memilih makanan untuk sang ayah. Mengingat sang ayah mengidap penyakit kolesterol membuat pria berumur 60-an itu tidak bisa memakan sebarang makanan. Wendy bahkan sering beradu argument saat melihat kesalahan makanan dengan ayahnya. Sungguh Wendy tidak selalu benar benar membenci ayahnya.
"Bohong" jawab Wendy dengan suara yang mengecil
"Daddy bahkan terlihat lebih kurus sekarang" lanjutnya dengan pandangan yang mulai berkaca-kaca. Rasanya Wendy sangat merindukan ini. Merindukan di mana mereka bisa berbicara sesaintai ini di meja bundar ini. Ini sudah sangat lama sampai bahkan Wendy lupa kapan terakhir kali ia bisa merasa sedekat ini dengan sang ayah.
"Seperti biasa aku selalu tidak bisa membohongimu" kekeh Tn. Son, Pria itu menghapus air mata yang turun di bawah pelupuk matanya. Tidak bisa dipungkiri bahwa ia juga sama dengan Wendy. Sama sama merindukan putri kecilnya yang kini sudah menjadi cantik seperti istrinya dulu.
Dan untuk pertama kalinya setelah peninggalan ibunya, Wendy dapat berbicara dengan luas bersama Daddy, untuk pertama kalinya juga Wendy melihat Daddy-nya tersenyum hangat seperti ini dan untuk pertama kalinya juga Wendy merasa sehangat ini bersama sang Daddy.
Tobe Continue...
♡♡♡
happy reading 🤗
Keep vooment
Gomawo♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me
FanfictionPERHATIAN: Masih terdapat beberapa kekurangan dalam cerita seperti typo dan kesalahan penulisan °°°°°°°°°°°°°°°°°°°°🍁🍁🍁°°°°°°°°°°°°°°°°°°°° just by staying beside me everything will be fine Sinopsis: Wendy harus terjebak bersama bodyguardnya body...